IT||02

1K 70 35
                                    

Assalamualaikumm.. haii apa kabar. Gimana part 1 nya. Hari ini aku up part 2 nya semoga suka. Jangan lupa kasih jejak ya... Sampai jumpa di part selanjutnya..

.

.

.

"Barang siapa yang menginginkan Husnul Khatimah, hendaklah ia selalu berprasangka baik dengan manusia."

Imam Asy-Syafi'i

Setelah semua urusan selesai Keisya pun berangkat ke bandara dengan di antar Zayra dan suaminya Aris. Tepat jam 5 sore mereka berangkat dari apartemen ke bandara hanya mencapai tiga puluh menit. Dan sekarang tepat jam 5 : 30 menit. Mobil yang di kemudikan Aries tiba di bandara Internasional Kairo, Mesir. Zayra dan Aries hanya bisa mengantar Keisya sampai lobi bandara.

"Terimakasih mas Aries, Zayra sudah mau Keisya repotin." Kata Keisya saat koper nya sudah diturunkan.

"Ya Allah Sya, kamu ini kaya sama siapa aja. Aku sama mas Aries ngga pernah merasa di repotin kok iya kan mas?" Kata Zayra sambil melirik Aries.

"Iya sayang. Tau nih Keisya kamu ngga usah sungkan. Apapun itu jika kami bisa pasti kami akan membantu." Kata Aries dengan senyum khasnya.

"Baiklah mas, Ra sekali lagi terima kasih." Kata Keisya sambil tersenyum.

"Aku bakal rindu banget sama kamu Ra. Jaga diri baik-baik ya." Kata Keisya sambil memeluk tubuh Zayra.

"Iya sama aku juga pasti rindu banget sama kamu Sya." Kata Zayra membalas pelukan Keisya dengan erat.

"Oh iya, aku titip butik sama kamu Ra." Kata Keisya sambil melepas pelukannya.

"Iya Sya, insya allah. Kamu kalo sudah sampe Indonesia jangan lupa hubungi aku ya." Kata Zayra dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Iya, insya allah Ra. Aku bakal menghubungimu. Ya sudah aku pamit." Kata Keisya sambil menghapus air matanya.

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Ra, mas sampai jumpa lagi." Kata Keisya sambil melambaikan tangan dan berjalan meninggalkan Zayra dan Aries.

"Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Iya hati-hati Sya." Kata Zayra dan Aries bersamaan sambil menatap punggung Keisya yang mulai menjauh.

***

Setelah berpamitan dengan Zayra dan Aries. Keisya pun segera melakukan check in untuk mendapatkan boarding pass yang berisi informasi nomor penerbangan, nomor kursi yang akan di tempati nya di pesawat, termasuk nomor gate keberangkatan. Untuk koper dan bawaan Keisya sudah di daftar ke bagasi.

Setelah semua urusan check in selesai Keisya pun memilih duduk di kursi boarding room sekitar area gate. Kesempatan itu iya gunakan untuk menghubungi Kaka kembarnya yang berada di Jakarta.

"Perhatian para penumpang pesawat Air Cairo dengan nomor penerbangan IATA 8631 tujuan Indonesia di persilahkan melalui pintu A12." Kata Petugas bandara melalui pengeras suara. (Anggap aja pake bahasa inggris ya author males translate nih.. Kalo ngga suka tinggalkan jangan di hujat ya..😊😇)

Setelah mendengar suara dari speaker yang menyerukan pesawat yang akan di tumpangi Keisya serta penumpang lainnya ke Indonesia sebentar lagi akan take off. Keisya kembali mengirim pesan kepada Keira untuk mengatakan bahwa sebentar lagi dia akan berangkat. Setelah selesai mematikan handphone nya dan memasukkan nya ke dalam sling bag, Keisya tidak lupa memeriksa barang bawaannya di dalam sling bag yang berisi handphone, minyak kayu putih dan beberapa keperluan lainnya.

Setelah di rasa lengkap, Keisya pun berjalan. Dengan di ikuti beberapa penumpang lainnya. Saat didalam pesawat Keisya langsung mencari kursi yang tertera di tiket. Setelah ketemu Keisya tanpa pikir panjang langsung mendaratkan pantatnya di kursi itu.

Saat di rasa sudah nyaman dengan posisi duduk nya Keisya pun mulai mengenakan sabuk pengaman. Setelah beberapa menit pesawat pun akhirnya take off.

"Bismillah." Kata Keisya sambil memejamkan matanya.

Setelah pesawat mengudara Keisya pun membuka mata nya dan melihat ke arah jendela. Dia bisa merasakan begitu indahnya ciptaan Allah. Bahkan mata nya enggan berkedip saat melihat pemandangan dari atas.

"Subhanallah.. Sungguh mulia engkau ya Allah menciptakan segala sesuatu dengan indah tanpa ada satu pun yang cacat. Semuanya sempurna." Kata Keisya memuji keagungan Allah swt.

Tak terasa rasa kantuk nya pun datang. Entah karena lelah atau apa yang membuat ia terlelap.

***

Flasback On

Setelah merasa yakin Keisya pun mencari nomor handphone ayahnya. Namun, belum sempat ia mendial nomor itu. Sudah di dahului panggilan masuk yang ternyata dari ayah nya. Tanpa pikir panjang Keisya pun mengangkatnya.

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Ayah." Kata Keisya dengan hati-hati.

"Waalaikumussalam Warrahmatullahi Wabarrakatuh, alhamdulillah akhirnya nomor kamu bisa di hubungi." Kata Khairul dengan perasaan lega.

"Nindi minta maaf ya Yah." Kata Keisya pelan.

"Iya sayang ayah sama bunda udah maafin kamu kok sebelum kamu minta maaf kami sudah memaafkanmu. Ayah menghubungi kamu buat ngabarin kalo dua hari lagi mba mu Keira akan menikah. Jadi, ayah sama bunda berharap kamu bisa pulang." Kata Khairul dengan lembut.

"Apa yah mba Keira mau menikah. Kenapa kalian ngga ngabarin aku berita sepenting ini." Kata Keisya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya ampun Nindi kamu gimana sih. Salah sendiri nomor kamu dari beberpa minggu ngga aktif. Emang nya kamu udah lupa sama ayah bunda." Kata Fatimah dengan nada sedikit terisak.

"Maafin Nindi ya sekali lagi bun yah." Kata Keisya pelan.

"Iya bunda maafin asal kamu pulang sekarang juga. Bunda herab punya anak tiga malah jauh semuanya. Nggak ada apa yang kangen sama bunda nya asik di luar aja. Emang kalian itu lupa sama kampung halaman." Kata Fatimah dengan nada khas ibu-ibu.

"Iya bunda Nindi ngga bakal lupa kok. Cuma Nindi masih banyak urusan disini." Kata Keisya sambil tersenyum.

"Urusan apa sih yang membuat kamu ngga pulang-pulang. Kuliah udah beres empat tahun, sudah empat tahun bunda engga ketemu sama kamu. Di tambah kamu ngga pulang satu tahun lebih. Apa yang membuat kamu betah di sana?" Kata Fatimah dengan sejuta omelannya.

"Iya bunda sekali lagi Nindi minta maaf ya. Nindi bakal pulang kok." Kata Keisya sambil duduk di tepi kasur.

"Bunda sudah kalo di marahin terus mana mau anak nya pulang. Ya sudah Nindi ayah tunggu kepulangan mu. Dan masalah ke tidak pulanganmu itu nanti kita bahas setelah kamu ada di sini." Kata Khairul tegas.

"Siap ayah, sekarang juga aku urus kepulanganku." Kata Keisya pasrah.

"Nah begitu dong sayang dari kemaren-kemaren kek. Bunda tunggu kamu hati-hati ya." Kata Fatimah dengan nada senang.

"Iya bunda ayah sudah dulu ya. Nanti Nindi kabarin lagi, Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh." Kata Keisya mengakhiri panggilan.

"Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarrakatuh." Kata Khairul dan Fatimah berbarengan.

Setelah mengakhiri panggilan Keisya pun langsung merapikan baju-bajunya untuk di bawa pulang. Serta langsung memesan tiket pesawat tujuan Kairo-Indonesia.

Flasback Off

Ikatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang