IT || 23

468 14 6
                                    

Assalamualaikum semuanya maaf ya aku baru bisa up lagi soalnya lagi sibuk banget nih..
Tapi jangan khawatir aku akan usahain biar bisa up lagi. Aku ucapin terima kasih banyak buat kalian yang masih setia sama cerita aku.😊

------------------------------------------------------
Happy Reading semuaa..😍
------------------------------------------------------

"Kita sering menginginkan yang terbaik tapi lupa untuk menjadi yang terbaik." Kafka

Waktu berjalan dengan cepat. Adzan shubuh berkumandang dimana-mana. Membangunkan sang penghuni bumi. Salah satunya Keisya. Dengan perlahan ia membuka matanya.

"Alhamdulillah, mas Kafka dimana ya?" Gumam keisya sambil melihat ke sekeliling ruangan.

Dan benar sekarang ia sendirian. Entah mengapa yang ia rasakan sekarang adalah rasa takut.

"Mas Kafka kok ngga ada ya? Apa udah kemasjid kali ya." Gumam Keisya sambil berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi Keisya pun. Melaksanakan sholat shubuh sendiri. Dengan khusyu ia menjalankan.

Di dalam sujud terakhirnya ia  merafalkan doa.
"Ya Allah ampuni dosa-dosa hamba dan juga kedua orang tua hamba. Ya Allah ya rahman ya rahim hamba meminta kepadamu agar menumbukan rasa cintaku kepada laki-laki yang sudah kau takdirkan menjadi suami hamba. Ampuni hamba karena tidak bisa membalas apa yang dia lakukan. Ampuni hamba karena tidak bisa menjadi istri yang seutuhnya. Bimbinglah hamba menjadi istri yang diinginkan suami hamba ya Allah. Hanya kepadamu hamba memohon ampunan. Aamiin."

Setelah selesai dengan keluh kesahnya. Keisya pun bangkit dari sujud nya. Dan menyelesaikan sholatnya.

🍃🌺🍃

    Setelah selesai sholat shubuh berjamaah Kafka pun langsung berjalan ke arah rumah nya. Ia takut istrinya menunggu kedatangan nya. Sebelum pulang ia menyempatkan untuk membeli nasi uduk untuk menu sarapan pagi ini.

"Assalamualaikum.. bu." Sapa Kafka sambil mendekati kedai sederhana.

"Waalaikumsalam Warrahmatullahi Wabarrakatuh.. eh mas Kafka kapan balik dari Mesir?" Kata bu Ayu sambil menata dagangan nya.

"Udah lama bu, cuma saya nginep di pondok sama abi." Kata Kafka sambil tersenyum.

"Oalah pantesan baru keliatan, oh iya mau pesan yang biasa ya mas?" Tanya bu Ayu sambil tersenyum.

"Emmm.. gimana ya bu." Kata Kafka bingung. Pasalnya ia tidak tau selera Keisya.

Kafka tersenyum sambil melihat makanan yang ada di atas meja. "Saya pesan semua yang ibu jual hari ini."

"Masyaa Allah ini beneran. Mas Kafka mau ngeborong jualan saya." Kata bu Ayu dengan mata berbinar.

"Iya bu, saya minta tolong bungkus kan semuanya ya." Kata Kafka sambil menduduki bangku panjang.

"Makanan sebanyak ini buat apa mas Kafka?" Tanya bu Ayu sambil membungkus makanan yang ada.

"Buat di rumah bu." Kata Kafka sambil  tersenyum.

"Baik mas, ini semua nya saya bungkus terpisah mas. Ada ati ampela, ayam sama telor. Nasi uduk nya saya pisah di boks ini ya mas." Kata bu Ayu sambil mengangsur kan bungkusan makanan kepada Kafka.

"Tapi mas sisa nya di kemanakan?"

"Itu ibu bungkus dan saya minta tolong bagikan kepada orang yang lewat. Dan ini uang nya bu." Kata Kafka sambil mengambil bungkusan makanan.

"Baik terima kasih mas."

"Sama-sama mari bu, assalamualaikum." Kata Kafka sambil meninggalkan kedai bu Ayu dan meneruskan pulang kerumah.

"Waalaikumsalam." Jawab bu Ayu sambil tersenyum.

🍃🌺🍃

🏠Rumah

Selesai sholat Keisya pun keluar dari kamar nya. Ia berjalan menuju dapur untuk mencari makan atau pun teh yang dapat mengganjal perutnya.

"Ck.. ini orang niat ngga si punya istri. Sedikit pun tidak ada yang dapat di makan disini." Gumam Keisya sambil membuka lemari dan juga kulkas di rumah itu.

"Huh.. menyebalkan.." Kata Keisya sambil duduk di kursi. "Ya Allah berikanlah hamba yang malanng ini sepiring makanan. Hamba tidak kuat lagi ya Allah, hamba kelaparan.. Aamiin." Doa Keisya sambil memejamkan matanya.

Kafka yang baru pulang hanya bisa tersenyum melihat tingkah konyol istrinya. Dengan perlahan ia pun meletakkan bungkusan nasi uduk di hadapan Keisya.

Setelah berdoa dengan perlahan Keisya pun membuka matanya. "Alhamdulillah, ya Allah hamba hanya meminta sepiring kau memberi ku sebanyak ini."Gumam Keisya dengan mata berbinar.

"Ekhmmm.."

Mendengar ada suara dengan refleks Keisya membalikkan badan nya untuk melihat siapa yang mempunyai suara tersebut. Saat melihat Kafka lah yang membawakan makanan itu. Dengan secepat kilat ia berdiri dan memeluk erat tubuh Kafka.

"Masyaa Allah.. Sya.." Kata Kafka sambil memegangi tubuh Keisya agar tidak jatuh.

"Maaf ya saking seneng nya, sampe lupa."  Kata Keisya sambil melepas pelukannya.

"Tidak apa-apa, oh iya sebentar mas ambil piring sama yang lainnya. Kamu duduk biar mas yang nyiapin semuanya." Kata Kafka sambil berjalan kearah dapur.

"Hemm oke."Jawab Keisya sambil membuka bungkusan makanan itu.

Beberapa menit kemudian Kafka pun datang dengan beberapa piring di tangan nya. Dengan telaten Keisya memindahkan lauk dan nasi uduk ke piring.

"Sini piringnya mana biar aku yang isiin." Kata Keisya sambil mengambil piring Kafka.

"Mau pake apa?"

"Apa aja mas suka kok."

Keisya hanya mengangguk sambil mengisi piring Kafka  dengan nasi uduk dengan teman-teman nya. Dan menyerahkan ke hadapan Kafka.

"Terima kasih, Sya."

"Iya.. Tapi kenapa mas beli makanan sebanyak ini. Kita kan cuma berdua." Kata Keisya sambil mengisi piringnya.

"Soalnya saya tidak tau selera kamu. Jadi, saya beli semuanya."

"Lain kali beli secukupnya aja biar ngga membazir. Aku suka apa aja, kecuali udang sama kacang-kacangan. Ya sudah selamat makan mas." Kata Keisya sambil memulai sarapan pagi nya.

Kafka hanya mengangguk ia senang istrinya sekarang mulai terbuka dengan nya. Walaupun tidak semuanya. Dengan perlahan ia pun mulai ikut memakan sarapan nya.

Hanya suara dentingan sendok dan piring yang bersentuhan.



Gimana nih part ini....

Jangan lupa vote sama koment ya..

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Keisya sam Kafka..

Yuks pantengin terus..

Tbc...

IT, 04/05/2023

Ikatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang