"Aku akan mencoba ikhlas untuk menerimanya. Bismillah semoga kejadian ini adalah takdir yang engkau berikan kepadaku. Sekarang aku hanya bisa berbaik sangka kepadamu." -Keisya-
Kafka hanya memperhatikan Keisya yang sedang menikmati sarapan nya. Keisya yang merasa diperhatikan pun menatap kearah Kafka.
"Kenapa mas? Kok ngeliatin akunya gitu banget."
"Emangnya kenapa hm? Istri sendiri ini." Jawab Kafka dengan santainya.
"Ya boleh sih, cuma aku ngga biasa aja mas."
"Nanti juga biasa kok. Ya udah saya mau ganti pakaian dulu setelah itu saya mau ke kampus sebentar. Kata Kafka sambil menatap Keisya.
"Terus aku gimana? Sendirian gitu di rumah." Tanya nya dengan wajah sendu.
Kafka hanya tersenyum "Cuma sebentar kok sayang. Atau kamu mau ikut?"
"Emmm. Engga deh aku izin ke rumah sakit ya ketemu bang Zaidan." Kata Keisya sambil membereskan bekas makan nya.
"Baik tapi mas yang nganter kamu ke sana."
"Oke." Jawab Keisya singkat.
"Sya coba deh kamu belajar buat ngga dingin sama mas. Mas ini suami kamu loh, jadi mas mohon kamu kurangin ya."
Keisya hanya mengangguk tanda mengiyakan. Kafka tersenyum sambil mendekat ke arah Keisya lalu mengusap kepalanya yang tertutup hijab.
Blush
Tanpa peringatan wajah Keisya memerah karena perlakuan Kafka barusan.
"Kenapa sih dihadapan mas Kafka aku malah ngeblushing mulu. Kalo lama-lama perlakuan dia begini bisa-bisa aku jatuh cinta." Gumam Keisya sambil menatap punggung Kafka yang mulai menghilang ditelan tembok.
Setelah selesai ia membereskan meja makan dan mencuci semua piring kotor. Keisya pun menunggu Kafka di ruang Tamu.
***
Setelah selesai mengganti pakaian nya Kafka pun turun dan mencari keberadaan Keisya.
"Sya kamu ngga ganti baju?" Tanya Kafka saat melihat Keisya di ruang keluarga.
"Engga, pake ini aja udah cukup kok."
"Ya sudah yuk." Kata Kafka yang hanya dijawab anggukkan oleh Keisya.
Kafka membukakan pintu untuk Keisya serta melindungi kepala nya agar tidak kejeduk.
"Terima kasih mas." Kata Keisya sambil tersenyum.
"Duh mas dosen mau kemana?" Tanya Bu Erna tetangga yang berada di samping rumah Kafka.
"Mau keluar bentar bu ada urusan. Mari Assalamualaikum." Jawab Kafka sopan. Sedangkan Keisya hanya menganggukkan kepala tanpa tersenyum sedikit pun.
"Iya Waalaikumsalam mas dosen hati-hati." Jawab Ibu itu sambil menatap mobil yang di kendarai Kafka menjauh dari penglihatan nya.
"Gila sombong banget yang bareng mas dosen. Basa-basi kek dikit ngga ngangguk aja." Gumam Bu Erna sambil bertolak pinggang.
"Kenapa bu kok ngedumel sendiri." Sapa Bu Asri yang hendak kerumah Kafka untuk mengantar kan berkas untuk pembuatan kartu keluarga.
"Itu loh bu cewe yang bersama mas dosen sombong banget ngga ada sopan santun nya. Cuma ngangguk aja." Jawab Bu erna dengan ketus.
"Oalah itu toh, gimana cantik ngga bu?" Tanya nya lagi.
"Biasa aja cantikkan purti saya Ina. Emangnya itu siapa bu?"
"Itu Istriya mas Kafka Bu."
"Hah udah nikah Kapan ko saya ngga tau."
"Iya udah saya juga baru tau tadi pagi. Soalnya Mas Kafka ke rumah buat ngurus Kartu Keluarga."
"Yah baru aja mau saya jodohin sama anak saya."
Bu Asri hanya tersenyum menanggapi celetukan Bu Erna.
"Ya udah bu saya permisi dahulu. Mari Assalamulaikum." Pamit Bu Asri berbalik Arah untuk pulang.
"Loh kok pulang bu cepat banget."
"Iya soalnya saya masih ada keperluan dirumah. Kesini cuma mau ngasih berkas titipan dari suami saya untuk mas Kafka. Tapi karena mas Kafka sedang tidak ada di rumah saya pulang aja bu." Jawab Bu Asri sambil berbalik arah.
"Oalah saya juga mau masuk."
***
Setelah keluar dari komplek Kafka pun menoleh ke Keisya yang hanya diam membisu.
"Sya kamu kenapa?" Tanya Kafka khawatir.
"Aku cuma capek aja ko." Jawabnya sambil tersenyum.
"Yakin.. Hemm."
Keisya hanya mengangguk, sambil melihat jalan raya yang mulai ramai.
"Ya sudah, kalo ada apa-apa kamu cerita ya sama saya."
"Iya."
Hufh
Kafka menghembuskan napas nya dengan kasar. Ternyata tidak mudah meluluhkan hati sang istri.
"Ya Allah limpahkan lah kesabaran kepada hamba dalam menghadapi sikap istri hamba. lembutkan lah hatinya ya Allah." Gumam Kafka dalam hati.
TBC....
11 Maret 2024
Gimana part ini..
Maaf ya baru update sekarang semoga suka.
Dan thanks buat kalian yang masih setia sama kafka dan keisya..
Di tunggu vote dan koment.. Biar aku tambah semangat lagi buat update..
Lovee Youu All..

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikatan Takdir
SpiritualKeisya tidak menyangka kepulangannya ke Indonesia, untuk menghadiri pernikahan kaka kembar nya. Malah berujung menjadi peristiwa khitbah dadakan untuk dirinya, yang di ajukan oleh calon kaka iparnya. Jika akhir-akhir ini dia tidak banyak mengecewak...