IT || 25

339 9 0
                                    

"Aku akan mencoba ikhlas untuk menerimanya. Bismillah semoga kejadian ini adalah takdir yang engkau berikan kepadaku. Sekarang aku hanya bisa berbaik sangka kepadamu." -Keisya-


"Ya Allah limpahkan lah kesabaran kepada hamba dalam menghadapi sikap istri hamba. lembutkan lah hatinya ya Allah." Gumam Kafka dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya Kafka sampai di kampus tempat dirinya mengajar. Dilihatnya sang istri tertidur dengan pulas, di usapnya kepala gadis itu dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Tunggu sebentar ya sayang saya ke dalam dulu." Gumam nya sambil meninggalkan Keisya yags edang tertidur di mobil.

"Selamat pagi pak.." Sapa para mahasiswi yang sedang duduk santai di taman.

Kafka hanya mengangguk kan kepala nya dengan sopan.

"Masyaa Allah pak Kafka lama di Mesir makin ganteng gila.." Celetuk salah satu mahasiswi.

"Iya makin adem liatnya."

"Kira-kira masih jomblo ngga ya."

"Hemmz semoga aja belom. Yuk kita siap-siap sebentar lagi kan kelas beliau."

"Yang lainnya hanya mengangguk dan bergegas ke kelas."

Keisya yang tertidur akhirnya terbangun karena sinar matahari masuk kedalam mobil.

"Eunghh.." lenguh nya sambil meregangkan badan nya.

"Loh aku dimana ini. Ko kayak di parkiran." Kata Keisya sambil membelalak kan matanya kaget.

Ia pun melihat sekitar dengan waspada.

"Alhamdulillah, mobilnya ngga di kunci mas Kafka." Gumam nya sambil mencabut kunci dan keluar dari mobil. Dan tanpa di duga ada seorang Mahasiswi yang mencekal tangan nya.

"Heh ngapain lo di mobil pak Kafka!!" Serunya sambil mencekal tangan Keisya dengan erat.

"Hah sa-saya." Jawab Keisya dengan terbata-bata.

"Lo mau nyuri ya."

"Nyuri? Ngapain nyuri toh ini mobil suami aku." Gumam Keisya dalam hati.

"Enggak kamu salah." 

"Heh mana ada maling ngaku. Kalo ngaku udah penuh kali penjara."

"Astagfirullah, Saya bukan pencuri mbak. Saya dari tadi memang di dalam mobil ini dan ini juga mobil suami saya. Ngapain saya nyuri coba sedangkan kepunyaan suami saya adalah punya saya juga." Terang Keisya sambil menahan emosinya.

"Heh.. Cewe halu. Jangan mimpi deh lo. Pak Kafka itu belom menikah, dia itu tunangan gue. Jangan ngaku-ngaku deh lo. Iya sih Mas Kafka ganteng terus banyak yang suka, tapi lo jangan kepedean deh jadi cewe." Kata Gadis itu sambil mendorong tubuh keisya.

"Mbak harus berapa kali saya bilang kalau mas Kafka adalah suami saya." Kata Keisya lagi dengan sopan.

"Alah lo cuma mahasiswi yang bisa kuliah karena beasiswa kan jadi ngga usah halu buat jadi istrinya pak Kafka."

"Kalo mbak ngga percaya boleh kok kita tanya sama orangnya langsung." Tantang Keisya lagi.

"Ayok kebetulan kelas saya hari ini diisi beliau." Kata gadis itu lagi.

Hufhh..

Keisya menghembuskan napas nya dengan kasar.

"Ya Allah mimpi apa semalam bisa-bisa nya ribut sama cabe-cabean." gumam Keisya sambil mengikuti langkah para gadis itu.

"Ayok.. bengong aja si lo." Bentak gadis itu sambil mencengkram tangan Keisya dengan kasar.

"Iya.. Bisa sabar ngga mbak!" Seru Keisya sambil melepaskan cengkraman gadis itu dengan paksa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ikatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang