IT||14

607 41 14
                                    

"Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah. Maka tidak ada yang halal bagimu kecuali doa.

Karena cinta adalah doa, maka cintailah orang yang kamu cintai dengan mendoakannya."

_Al-Habib Ali Al-Kaff_


"Uhuk.. uhuk.. uhuk.."

Mendengar apa yang dikatakan Kafka Fatimah langsung tersedak teh yang dia minum.

"Kamu ngga apa-apa Bun?" Kata Khairul sambil mengusap punggung Fatimah.

"Ngga apa-apa Yah." Kata Fatimah sambil tersenyum.

"Pelan-pelan atuh minumnya Dek Fatty." Kata Khadijah sambil berjalan mendekati Fatimah.

"Iya Mba." Kata Fatimah sambil tersenyum tipis.

"Maksud kamu apa Kafka? Bidadari?" Kata Yahya dengan raut bingung.

"Begini Abi, Umi, Om dan Tante. Sebelum Kafka kesini, Kafka melihat gadis yang Kafka kagumi di ruang makan. Dan Kafka di kagetkan oleh mas Zaidan, Kafka mendengar mas Zaidan memanggil gadis itu dengan sebutan adek." Kata Kafka sambil menegakkan tubuhnya.

"Sebentar maksud kamu apa?" Kata Khairul.

"Begini Om orang yang Kafka kagumi di pesawat ternyata dia tinggal disini. Dan pesawat bukanlah pertama kalinya kami bertemu tapi di agensi permodelan. Dia adalah wanita yang Kafka ajak taaruf saat di Mesir dulu namun, dia menolak dengan mengembalikan berkas taaruf Kafka bersih tanpa ada jejak telah dibuka atau di baca. Dan orang itu adalah anak bungsunya Om Khairul." Kata Kafka sambil bernafas lega.

"Yang kamu maksud siapa Kafka?" Kata Yahya dengan raut kebingungan.

"Maksud Kafka anak bungsunya Om Khairul Keisya Anindita Az-Zahra. Dan Kafka minta maaf sebelumnya karena telah membatalkan pernikahan ini Om. Jujur Kafka tidak tau kalau Keisya dan Keira kembar, awalnya Kafka kira yang di jodohkan dengan Kafka adalah orang yang sama saat Kafka berjumpa di Mesir. Ketika Abi bilang akan menjodohkan Kafka dengan anak sahabatnya dan mengirimkan foto Keira. Kafka tanpa pikir panjang langsung menyetujuinya. Tapi, saat Kafka melihat Keisya di pesawat. Kafka langsung ngeh kalo orang yang akan Kafka nikahi bukan yang Kafka cintai selama ini." Kata Kafka dengan  was-was.

"Oke, Om sekarang mengerti maksud kamu apa Kafka. Jadi, kamu ingin menikah dengan Keisya?" Kata Khairul saat mendengar kalimat panjang dari Kafka.

"Iya Om. Dan Kafka mau meminang Keisya untuk menjadi pendamping dan kekasih halal Kafka Om." Kata Kafka dengan mantap.

"Begini Om sekarang antara percaya sama engga dengan apa yang kamu katakan. Tapi melihat kondisi sekarang ngga memungkinkan kalo pernikahan ini dibatalkan. Jujur Om sangat bahagia mendengar niat kamu Kafka. Alhamdulillah sekarang janji Om sama Abi kamu akhirnya terealisasikan juga. Tapi Om ngga bisa menjawab pinangan mu. Karena Om ngga mempunyai kuasa untuk hal itu. Yang akan menjawab itu adalah anak Om sendiri semua keputusan ada di tangannya." Kata Khairul dengan senyum yang selalu melekat di wajah nya.

"Alhamdulillah jadi kamu ngga masalah Dek Khairul?" Tanya Yahya setelah menyimak perkataan anaknya.

"Iya Mas masa saya keberatan besanan sama sampean. Ngga sama sekali malahan saya senang kalo orang yang Kafka kagumi adalah putri bungsu saya."Kata Khairul sambil tersenyum.

"Baiklah saya akan siapkan semuanya." Kata Yahya dengan semangat.

"Sebentar Abi nanti dulu." Kata Khadijah menghentikan suaminya.

"Ada apa lagi Ummi."

"Kan kita belum tau apa jawaban anaknya. Wong berkas taaruf Kafka aja dia kembalikan." Kata Khadijah sambil tersenyum.

Ikatan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang