Niki keluar dari kelas langsung menelfon bundanya karena sesuai pesan bundanya di pesan WA.
*kalo ada waktu senggang telfon bunda ya*
Niki yang menerima pesan itu jelas menurut dan langsung mendial nomor bundanya.
"Halo bun"
"Halo sayang" jawab bundanya Niki disebrang sana.
"Ada apa bun?, apa bunda sakit?"
"Tidak sayang, Jalu ada disamping kamu gak?"
"Ada bun, ni orangnya ikut nguping?"
"Loudspeaker dong sayang biar bunda juga dengar suara Jalu"
"Halo bunda" sapa Jalu yang terbiasa memanggil bundanya Niki sama seperti panggilan Niki.
"Halo sayang, gimana keadaan kalian, sehatkan?"
"Sehat kok bun" jawab Jalu.
"Jalu bohong bun, beberapa minggu ini Jalu sering muntah muntah kalo lagi makan, malah nuduh Niki hamil, Nikikan cowok bun?" Adu Niki yang buat Jalu ingin tenggelam dirawa rawa cetek.
"Maksudnya apa ini, bunda bahkan baru mau tanya sama Jalu tentang pergaulan Niki sama Jalu disitu, soalnya bunda sering mimpi menagkap burung, kata nenek itu pertanda kalau salah satu keluarga ada yang hamil, bunda takut Niki dan Jalu salah pergaulan dan menghamili seseorang disitu, terus kok bisa nak Jalu nuduh Niki hamil?"
"Soalnya penis Jalu dimasukin dipantat Niki bun, sampai mau pup saja Niki harus nangis dulu karena perih" adu Niki polos mana ini dikampus lagi.
Jalu seperti mendapat double kill, Niki kenapa harus sefrontal itu, matilah Jalu sekarang' mana teman teman kampusnya hanya cekikikan lagi mendengar ucapan polos Niki.
Sedangkan bundanya Niki yang bernama Fira itu memegang dadanya yang terkejut mendengar ucapan polos putra semata wayangnya.
"Jalu, apa benar yang diucapkan Niki?" ucapnya rendah namun Jalu tahu kata kata itu mengandung sejuta samurai.
"Be be be be bener bunda?" Jalu menjawab dengan lemas, berbohongpun juga percuma, Niki gak bisa diajak kerja sama.
"Terus kamu keluar didalem apa diluar"
"Di didalem bun"
"Kalian pulang kekostan dan tunggu kami sampai datang, jangan kemana mana, mengerti"
"Mengerti bun"
"Dan satu lagi Jalu, kamu harus jelasin sejelas jelasnya dengan bunda"
"Si siap bunda"
Setelah bunda Niki menutup telfonnya, Jalu langsung lemes.
"Kamu enapa Lu" tanya Niki yang merasa tak bersalah.
Aduh Nik Nik, masih tanya kenapa, Jalu itu nyawanya lagi terancam gara gara ucapan frontalmu.
"Nik seks lagi yok sebelum nyawa aku melayang".
Duagh
Satu tendangan menimpa wajah tampan Jalu.
"Enggak! aku gak mau pup aku gak lancar lagi" teriak Niki
.
Di kostan.
Jalu selalu meraba paha Niki yang lagi fokus nonton drama Korea di TV.
"Tangan lo Lu, bisa gak sih diem?"
"Nik ayo~"
"Ayo apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JALU DAN NIKI (End)
Fiksi Remaja"Lu kok kamu muntah terus sih" "gak tahu Nik, kamu hamil kali" "Aku cowok bangsat, dari mana aku bisa hamil" "kan kita udah nglakuin itu Nik, siapa tahu aja kecebong aku jago renang" "BERCANDA LO GAK LUCU BANGSAT" Hanya sepenggal kisah lucu mereka...