Syera

11.6K 1.2K 128
                                    

Gany mengerjapkan matanya, lalu sedikit kaget melihat dirinya yang telanjang, ia memakai kolornya lalu kekamar mandi, burungnya kebelet pipis dipagi buta itu.

Dengan langkah gontai Gany bangun sekalian dan berniat melihat acara ceramah di TV.

Tapi malah melihat pasangan Jalu dan Niki yang lagi pelukan. Kan Gany juga pengen.

Gany lalu meggelengkan kepalanya, menyatakan kalau dia tidak iri lalu menyunggingkan senyum jahatnya.

Gany mendekat kepada dua orang itu dan berniat menyetel alarm sekencang mungkin didekat telinga mereka.

Namun niatnya terhenti saat melihat perut Niki, ia lupa kalau ada bayi yang sedang tumbuh didalam sana Gany mengurungkan niatnya lalu kekamar Alvin.

Alvin seperti biasa tidur tanpa baju, tubuh atletisnya selalu menggoda Gany, Gany mendekat lalu menatap dan mengagumi Alvin yang begitu tampan bagi seorang Gany.

Gany jatuh cinta dengan seorang Alvin juga bukan tanpa Alasan. Alvin sendirilah yang membuat perasaan Gany semakin tumbuh.

"Sampai kapan mas mau lepasin aku" Gany menyentuh wajah Alvin kemudian mencium keningnya.

Alvin yang merasa terganggu membuka matanya.

"Kamu ngingo lagi Gan" Gany hanya mengangguk, biarlah Alvin menganggap dia hanya sedang walking sleep.

"Aku sayang sama mas Alvin" ucap Gany.

"Mas juga sayang sama kamu Gan, sekarang bobok lagi ya" Alvin dengan mudahnya mengangkat tubuh Gany untuk tidur disampingnya.

Gany lalu mengalungkan kedua tangannya pada Alvin dan mencium bibir Alvin.

Alvin tidak membalas ia membiarkan Gany berbuat seperti itu agar Gany tertidur lagi namun ada yang berbeda kali ini, lidah Gany menerobos masuk kedalam mulutnya.

Hormon lelaki Alvin seolah bangkit, tubuhnya merinding dan perlahan membalas ciuman orang yang sudah dianggapnya adik itu.

Pikir Alvin tak apa, toh Gany akan melupakan semua yang terjadi besok pagi, semua karena sindrom aneh Gany.

Alvin terus mendominasi ciuman itu sampai terdengar desahan Gany yang membuat kepalanya smakin pening.

Tubuh dan pikirannya sama sekali tidak singkron.

Semenjak mendengar desahan Niki tempo hari, Alvin semakin penasaran dengan hubungan sesama cowok dan Gany tidaklah buruk.

Gany tak terlihat menye menye dan suka bermake up seperti kebanyakan uke diluaran sana.

Gany malah terlihat begitu manly dengan luka memar diwajahnya.

Alvin semakin tak bisa menggontrol dirinya namun perlahan ia melepas ciuman itu.

"Maaf maaf maaf maaf Gan, maafin mas"

Alvin mengusap salivanya dibibir Gany kemudian menyelimuti Gany dan ia pergi kekamar mandi.

Sementara Gany sedikit menyunggingkan senyumnya, ia jadi punya ide untuk mengerjai Alvin besok besok.

"Kenapa gak terpikirkan dari dulu sih" guman Gany pelan.

.

Niki bangun bangun langsung menangis menggemparkan seisi kost bahkan sampai tukang sayur yang lewat depan kostnyapun bingung mendengar tangisan Niki yang tiba tiba itu.

"Kamu kenapa Nik" kaget Jalu yang masih setengah tidur.

"Aku mimpi kamu mati Lu, pokoknya kalo mati kita harus barengan, titik" ucap Niki yang membuat Gany dan Alvin geleng geleng kepala.

JALU DAN NIKI (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang