Dikarena Alvin terlalu sibuk dengan Gany, terpaksa Jalu harus memegang dua tanggungjawab sekaligus.
Dimana Jalu adalah ketua team, Jalu harus benar benar melakukan kerjaannya dengan baik. Saat ini Jalu didampingi oleh salah satu asisten yang dipercayai oleh Alvin.
Sikap Jalu yang sopan dan ramah, jelas menarik perhatian tak terkecuali gadis yang bernama Danira yang ditunjuk Alvin untuk ikut mengarahkan Jalu.
Karena Jalu yang terlalu baik, membuat banyak wanita yang bekerja disana sedikit banyak salah paham.
Jalu sering kerja lembur, diproyek pertamanya Jalu tidak ingin ada kesalahan sedikitpun, Jalu harus profesional dalam bekerja.
Niki yang sendirian merasa terabaikan, kata Alvin, Gany lagi dirumah utamanya dan pas Niki bilang mau ikut Alvin buru buru pergi alhasil Niki tidak sempat ngobrol dengan Alvin.
Jalu jarang mengangkat telfonnya, Niki jelas kesepian, ngidamnya akhir akhir ini jarang terpenuhi.
Niki sering misuh misuh sendiri. Apalagi saat Jalu pulang disaat dia sudah tertidur dan berangkat kerja pas dia masih tidur.
.
Pagi ini Niki berangkat kuliah sendirian, karena malas nyetir mobil Niki memilih naik Grab saja.
Rumah yang biasanya Rame kini sepi, Niki kangen dengan semuanya, untung masih ada Apel yang setia dengannya.
Axel yang melihat Niki misuh misuh sendiri langsung mendekatinya.
"Pagi Niki" sapa Exel.
"Tahu kok kalo ini pagi, kamu pikir aku bayi gak bisa bedain ini pagi atau malem" sewot Niki.
Axel mengelus dadanya sejenak, untung sayang, kalo enggak Exel udah nyerah dari dulu.
"Terserah Niki aja deh. Ngomong ngomongbtumben Nik naik Grap, Jalu gak anter kamu?"
"Enggak, dia sibuk"
Axel menyunggingkan senyumnya mendengar hal itu, pasti hubungan mereka sedang tidak baik.
"Besok besok, aku antar jemput mau?"
"Kamu jadi sopir Grab sekarang" sahut Niki yang membuat Axel mengelus dadanya kembali. Emang kudu sabar ngadepin calon ayang. Batin Axel.
"Bukan Nik, tapi gantiin posisi Jalu, kata kamu Jalu sibuk"
"Emang kamu mau?"
Jelas Axel mengangguk cepat "mau banget Nik"
"Kamu yakin?"
"Iya Niki, apa sih yang enggak buat calon ayang"
Niki mengerutkan keningnya "kamu sayang aku Cel" tanyanya polos.
Pipi Axel merona mendengar kalimat itu dari Niki "iya Nik, gak boleh ya?"
"Kayak mama papa aku ya Cel?"
Axel binggung harus menjelaskannya seperti apa agar Niki mengerti soal perasaanya, Axel harus mencari cara yang mudah dimengerti oleh Niki, karena Axel tahu kebegoan Niki udah level ke genius makanya susah dimengerti.
"Beda Nik, nanti deh, pulang kuliah kita jalan bareng, aku akan tunjukin rasa sayang aku ke kamu dan itu berbeda dari rasa sayang orang tua kamu"
Niki memiringkan kepalaya lucu yang jelas membuat Axel ingin menelan Niki hidup hidup saking gemasnya.
"Kamu yang bayarin ya"
"Udah pasti Niki sayang" ayo kekelas "pertama tama orang yang sayang sama kamu dia akan menggandeng tangan kamu dengan lembut, seperti ini" Axel mengandeng tangan Niki lalu menunjukkannya pada Niki.
KAMU SEDANG MEMBACA
JALU DAN NIKI (End)
Teen Fiction"Lu kok kamu muntah terus sih" "gak tahu Nik, kamu hamil kali" "Aku cowok bangsat, dari mana aku bisa hamil" "kan kita udah nglakuin itu Nik, siapa tahu aja kecebong aku jago renang" "BERCANDA LO GAK LUCU BANGSAT" Hanya sepenggal kisah lucu mereka...