Gany kesekolah seperti biasa, ia duduk dibarisan paling belakang tepat disamping bawah jendela. Cahaya matahari pagi menyinari wajahnya yang sedang menatap keluar.
Wajah Gany terbilang cukup tampan dan putih kalau dia mempunyai sifat pembersih seperti Niki, dia pasti akan menjadi incaran para gadis disekolahnya namun Gany hanyalah remaja laki laki biasa yang tidak mempedulikan penampilan dan hal hal yang menyita perhatian orang lain.
Dia cukup membuat Alvin kocar kacir itu sudah membuatnya bahagia.
Gany sedang melamun tetang kejadian Niki dan Jalu semalam, dengan brengseknya desahan Niki membuatnya tak bisa berpikir jernih hari ini.
"Loh Gan tumben lo kutekkan, mau beralih jadi bencong sekarang"
Gany yang mendengar suara yang sangat ia kenali itu hanya mengabaikannya.
"Mau mulut lo gue robek" jawabnya yang masih menatap keluar.
"Santai aja kali Gan, tapi tumbenan ketua geng kutekan"
"Mak gue ngidam" jawab Gany singkat.
"Bukannya emak lo udah cerai ya Gan"
"Bukan emak yang ngelahirin gue"
Teman Gany yang benama Nuca itu hanya mengangguk, karena ia tidak mau tahu hal privasi Gany.
"Gany, tapi kutek lo lucu juga, gue mau dong"
Gany lalu melihat kukunya yang kini bersih tanpa noda hitam yang berisi telur cacing itu.
Gany menghembuskan nafasnya, ia ingin menghapus karya Niki itu, tapi ia tak akan sanggup jika harus mendengar Niki mengomel sehari semalam hanya karena perihal kutek, toh Gany masih tetap bisa menonjok orang dengan tangannya itukan.
"Hari ini siapa yang harus gue hajar" ucap Gany.
Nuca duduk disamping Gany namun Nuca tak menjawabnya.
"Lo budek Ka?" Imbuh Gany.
"I itu em anak anak mantan sekolah lo yang dulu"
Gany menaikkan alisnya mendengar kalimat yang keluar dari mulut temannya itu.
"Oh"
"Lo jangan sampe kepancing emosi sama ucapan mereka, gue gak mau lo dikeluarin dari sekolah gara gara lo kalap dan hampir membunuh mereka semua seperti 2 bulan yang lalu"
"Lo gak usah khawatir"
Ucap Gany tak yakin, teman teman mantan sekolahnya itu brengsek semua, mereka berteman hanya memandang Kasta dan jabatan orang tua.Gany muak dengan lingkaran pertemanan elite seperti itu.
.
Disisi lain kini Niki sedang kuliah seperti biasa sedangkan Jalu kerja paruh waktu ditempat Alvin.
Kedua pria tampan itu kini sedang fokus untuk mendapatkan proyek bernilai fantastis itu.
Alvin menantang Jalu untuk menarik hati si investor dan bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan proyek itu, jika Jalu berhasil maka Alvin akan menjadikan tangan kanannya.
Tentu Jalu bersemangat akan hal itu, ia akan berusaha mendapatkannya dan ia akan membiayai hidupnya dan Niki sebagai pertanggungjawaban atas perbuatannya.
.
Alvin tersenyum simpul melihat kepanikan Jalu. Dengan modal kemeja dan jas mahal Alvin, Jalu terlihat begitu tampan dan manis.
Jalu mondar mandir sejak 15 menit yang lalu diruangan Alvin.
"Santai aja lu, kalau kamu gagal, aku gak akan mecat kamu kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
JALU DAN NIKI (End)
Teen Fiction"Lu kok kamu muntah terus sih" "gak tahu Nik, kamu hamil kali" "Aku cowok bangsat, dari mana aku bisa hamil" "kan kita udah nglakuin itu Nik, siapa tahu aja kecebong aku jago renang" "BERCANDA LO GAK LUCU BANGSAT" Hanya sepenggal kisah lucu mereka...