Alvin dilarikan kerumah sakit begitu juga dengan Niki, Perutnya kram karena ia kaget secara berlebihan akhir akhir ini.
Niki waktu itu baru datang bersama Jalu guna menemani Alvin yang sedang berkabung, karena orang tua Alvin harus mengurus pekerjaan Alvin saat ini, jadi orang terdekat Alvin saat ini hanyalah Jalu dan Niki.
Meskipun Niki masih membenci sosok Alvin, namun hatinya tetap tidak tega melihat Alvin yang semakin sulit diajak berkomunikasi.
Siang itu, Niki mengetok pintu kamar itu, namun tak ada jawaban seperti biasa.
Niki menghela nafasnya kemudian membuka pintu itu lalu mencari keberadaan Alvin, dikasur tidak ada, balkon tidak ada namun saat Niki mau mengecek kamar mandi, matanya tak sengaja melihat darah mengalir dilantai putih itu.
Niki melihat Alvin yang terpejam disana. Jelas Niki shok sampai dirinyapun tak bisa berkata kata, suaranya tercekat, tiba tiba tenggorokannya terasa begitu sakit saat Niki mencoba memanggil siapapun diluar sana.
Jalu yang merasa Niki terlalu diam, ia menyusulnya kekamar itu.
Jalu melihat Niki yang duduk lemas sambil memeganggi perutnya. Lalu Jalu mengikuti arah pandang Niki yang tertuju pada Alvin dengan tangan kiri yang sudah dilukainya sendiri.
Jalu langsung memeluk Niki dengan erat.
.
Dirumah sakit Jalu sedang menunggu Alvin yang sedang berjuang melewati masa kritisnya.
Niki sudah mendingan, namun harus istirahat guna menjaga bayinya yang masih begitu rentan.
Cukup lama Alvin tertidur, kini sudah masuk kehari 9 Alvin belum juga membuka matanya, bahkan lukanya saja sudah hampir menutup dengan sempurna.
"Mas, kenapa sih gak bangun bangun, jajan akukan jadi berkurang" keluh Niki yang rajin mengunjungi Alvin setiap pulang kuliah.
Axel yang kebetulan mengantar Niki pulang harus ikut kerumah sakit lebih dulu, namun mendengar kisah Alvin dan Gany, Axel merasa beruntung. Kisah cintanya memang tidak semanis Niki dan Jalu tapi setidaknya dia tidaklah seegois Alvin dan berakhir menderita seperti Alvin.
"Cel, kok kamu sekarang pelit, gak mau jajanin aku" keluh Niki pasa Axel.
"Aku udah diwanti wanti sama Jalu Nik, kamu gak boleh jajan sembarangan, tadikan kamu minta seblak level iblis ngamok, jelas aku gak mau kena amuk Jalu"
"Tapi akukan lagi pengen Cel, kamu udah berubah sekarang, aku gak mau temenan sama kamu lagi" jawab Niki.
Axel memilih duduk lalu meletakkan tasnya disamping tempat ia duduk.
"Aku tawarin yang lain kamu gak mau?, jadi salah siapa?""Pokoknya kalo anak aku ileran, kamu yang aku jadiin lapnya"
"Loh kok jadi aku Nik, kan aku gak ikutan buat bayi kamu?"
"Nik~" suara itu terdengar purau dan samar samar itu terdengar horor ditelingga Niki.
Niki langsung kaget mendengar suara itu "Cel, kayaknya ada hantu dirumah sakit ini" bisik Niki yang membuat Axel menghela nafasnya untuk yang keberapa kali hari ini, Axel tidak menginggatnya.
Axel kemudian berjalan kearah Alvin yang kini sudah membuka matanya.
Sedangkan Niki ngumpet dibelakang Axel."Dia kesurupan ya Cel" tanya Niki pada Axel.
Alvin yang masih loading dari tidur panjangnyapun tersenyum mendengar kalimat random Niki.
"Tuh kan setannya senyum Cel, ayok cari guru bahasa inggris"
KAMU SEDANG MEMBACA
JALU DAN NIKI (End)
Teen Fiction"Lu kok kamu muntah terus sih" "gak tahu Nik, kamu hamil kali" "Aku cowok bangsat, dari mana aku bisa hamil" "kan kita udah nglakuin itu Nik, siapa tahu aja kecebong aku jago renang" "BERCANDA LO GAK LUCU BANGSAT" Hanya sepenggal kisah lucu mereka...