Chapter 6🥥

1.3K 116 4
                                    

Happy Reading !

***

"Daddy, bisa nggak kalau kita hari ini jalan-jalan? Mommy bosan di rumah terus." Keluh seorang wanita yang bernama Thalita itu kepada suaminya, Denandra.

Sang suami yang ditatap memohon seperti itu sebenarnya tak tega, tapi ia lebih tidak tega lagi saat mengajak putri kecilnya keluar rumah." Mommy, Daddy hanya tidak ingin terjadi sesuatu dengan putri kita. Lihatlah, dia masih berusia dua bulan sayang."

"Mommy ngerti dad, sangat ngerti. Tapi kita juga harus mengenalkan dunia luar kepada putri kita. Dad nggak lupa kan janji dad dulu jika usia putri kita sudah memasuki bulan kedua kalau dad akan ngajak dia keluar rumah untuk sekedar menikmati udara segar?"

Denandra menghela nafasnya pasrah, ia tidak tega melihatnya. Semenjak usia kehamilannya delapan bulan dulu ia memang sudah melarang istrinya keluar rumah jika tidak penting." Baiklah, nanti kita akan mengajak putri kita untuk melihat pemandangan taman disini."

"Aaaa terima kasih Daddy." Thalita memekik tertahan, jika saja dia tidak mengingat putri kecilnya yang sedang tertidur mungkin ia akan berteriak dan memeluk suaminya.

"Sama-sama sayang." Denandra mengelus kepala istrinya yang saat ini anteng menyenderkan kepalanya pada dadanya.

Dan benar saja, sore harinya Denandra mengajak istri dan putrinya berjalan-jalan keliling taman komplek dekat rumahnya. Taman komplek ini sangat ramai, banyak dari anak-anak sampai dewasa yang sedang berjalan-jalan disini. Ada juga yang sedang duduk sambil bercengkrama dengan keluarganya dengan menggelar sebuah tikar dan menikmati makanan yang mereka bawa dari rumah atau membeli dari pedagang yang memang selalu mangkal disini. Taman ini memang lebih ramai di jam seperti ini, tidak pagi atau siang. Mulai pukul 03:00 sore sampai malam pasti banyak yang datang silih berganti untuk sekedar melepas penat dari kesibukannya.

"Kita duduk dimana dad? Kayaknya kursinya penuh semua deh." Ucap Thalita setelah melihat sekelilingnya.

"Itu ada tempat kosong dipojok."

"Eh iya, kita kesana aja yuk. Lumayan enak tempatnya."

Kemudian mereka berjalan menuju pojok taman yang sepertinya jarang ada pengunjung disana. Tapi sebenarnya tempat ini lebih sejuk dan segar daripada sisi taman yang lainnya. Thalita menggelar sebuah tikar yang ia bawa dari rumah tadi. Niat awal mereka ingin duduk di kursi yang tersedia di taman, tapi karena melihat ada tempat yang cocok untuk menggelar tikar jadilah mereka lebih memilih untuk duduk di atas tikar.

"Duh baby-nya mommy kelihatan seneng banget nih." Thalita terkekeh melihat putrinya yang aktif bergerak.

"Kesenangan dia diajak main." Sahut Denandra

"Iyalah orang dia dua bulan dikurung di rumah."

"Bukan dikurung mommy."

"Iya-iya Daddy."

Setelahnya hanya ada canda tawa yang mengiringi obrolan mereka disini. Denandra tersenyum saat melihat istri dan putrinya merasa bahagia seperti ini. Dan ia berjanji akan sering-sering mengajak mereka Quality time seperti ini disela kesibukannya di kantor.

"Daddy mau makan apa nih?" Ucap Thalita menyadarkan Denandra dari lamunannya.

"Seadanya aja mom." Ia memang bukan tipe orang yang suka meminta makanan sesuai keinginannya. Semua makanan yang dimasak oleh istrinya dengan senang hati ia akan memakannya.

"Nih Daddy makan dulu." Thalita memberikan piring berisi nasi dan beberapa macam lauk kepada suaminya.

Denandra menerimanya dengan senang hati, saat akan menyantap makanannya ia menatap istrinya." Mommy nggak makan?"

My Life Journey (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang