Judul telah diganti dan direvisi ulang( tidak ada banyak perubahan, hanya beberapa kata di setiap part)
Ngga suka ngga usah dibaca YESS!!! Dilarang ribet dan sebagainya oukeyy. Dan thanks buat yang udah mampir kesini. Enjoy
🥥🥥🥥
"CEPAT KALIAN KATAKAN, DIMANA ISTRI SAYA SEKARANG." Teriak Ali pada seluruh perawat dan juga dokter yang menangani Prilly kemarin.
Saat ini Ali tengah mengumpulkan mereka di sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk rapat. Tentu Ali masih memiliki sedikit kewarasan untuk tidak menyidang mereka di depan umum.
Setelah ingat akan keadaan Prilly, Ali langsung bertanya kepada salah seorang perawat yang ia yakini kemarin sempat merawat Prilly. Tapi perawat itu sama sekali tidak menjawab dan memilih bungkam. Entah apa yang Denandra lakukan hingga mereka semua tidak berani menjawab pertanyaannya.
Ali yang geram langsung menarik kerah dokter yang sejak tadi menunduk." Cepat katakan! Saya tau, sedikit banyak anda mengetahui dimana negara yang mereka tuju. Karena saya bertanya pada bagian administrasi jika anda sendiri yang mengurus surat-surat kepindahan istri saya."
"Masih bungkam? Jangan salahkan saya jika saya bertindak diluar batas. Bisa saja saya menyuruh atasan kekasih anda untuk mengeluarkan dia dari agensi model tempat dia bekerja. Jangan kira saya tidak tau apapun tentang anda. Dan ya, tentu anda ingat apa konsekuensi seorang model yang tiba-tiba di keluarkan dari agensinya?" Ali tersenyum, ia kali ini harus bertindak licik.
"Tapi tuan-"
"Halo, Selamat siang Pak Hermawan? Bisa tolong pecat model anda yang bernama-"
"Baik-baik, saya akan beritahu dimana nyonya Prilly dirawat. Tapi tolong matikan telponnya sekarang, jangan membuat karir kekasih saya hancur tuan. Saya mohon." Ucap Dokter itu mengiba.
Ali mematikan ponselnya sepihak, ia menatap tajam dokter itu yang terlihat ketakutan juga frustasi." Cepat, saya tidak suka orang bertele-tele seperti anda. Dan bisa-bisanya rumah sakit ini menerima karyawan seperti kalian."
"Nyonya Prilly dipindahkan di rumah sakit yang berada di Jepang."
"Apa nama rumah sakitnya dan dimana kota letak rumah sakit itu?"
"Saya tidak tahu tuan, karena Tuan Denandra tidak mau mengatakannya."
Ali sekali lagi menggeram." Bodoh, bukannya sebelum memindahkan pasien kalian harus melengkapi beberapa prosedurnya? Termasuk menulis rumah sakit mana yang menjadi rujukan pasien?!"
"Saya sudah menegaskan hal itu, tapi tuan Denandra menolak dan mengancam saya akan mengeluarkan saya dari sini. Dia juga mengancam saya akan melakukan sesuatu terhadap keluarga saya."
"YANG MENJADI ATASAN ANDA ITU SEBENARNYA SIAPA? Kalian semua tidak becus. KELUAR DARI SINI." Sontak semua yang ada disitu meninggalkan Ali sendirian di ruang rapat. Mereka tidak ingin melihat Ali yang semakin murka dan nantinya akan membahayakan pekerjaan mereka disini.
"Arrrggghh, God damn it. Kenapa mereka semua begitu bodoh, memindahkan pasien tanpa surat-surat lengkap. Seharusnya dosen mereka menyesal karena meluluskan murid seperti mereka." Ali menjambak rambutnya frustasi. Penampilannya saat ini bisa dibilang berantakan. Tiga kancing yang terlepas dan rambut yang acak-acakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Journey (END)
General FictionKayla Aprillyana Aurora seorang perawat yang saat ini bekerja sebagai perawat seorang wanita paruh baya, ibu dari seorang CEO terkenal yang bernama Alivian Leonard. Jika ada dua orang lawan jenis disetiap harinya bertemu, pasti ada salah satu yang a...