Chapter 13🥥

1.4K 140 2
                                    

Happy Reading !

***

Jantung Prilly terasa berpacu lebih cepat dari biasanya. Karena hari ini dan saat ini juga Ali akan membawanya untuk menemui kedua orangtuanya. Oh sungguh ini adalah saat yang ia nanti-nantikan sejak dulu. Saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju kediaman orangtuanya yang berada di Indonesia.

Ali, rasanya tidak cukup hanya dengan kata terimakasih. Jika dia tidak bertemu dengan lelaki itu mungkin sampai kapanpun dia tidak akan bertemu dengan mereka. Oh betapa beruntungnya dia bisa mengenal Ali.

Dari yang Ali katakan jika orang tua Prilly merupakan salah satu kolega bisnisnya dan Ali juga beberapa kali bertemu dengannya. Denandra Alatama adalah pemilik resmi sebuah perusahaan raksasa, Alatama Company yang bergerak di berbagai bidang, namun bidang yang paling mencolok adalah perhotelan,  Tidak ada dalam benak Prilly jika dia adalah putri dari seseorang yang berpengaruh dalam dunia bisnis khususnya perhotelan.

"Sayang, tenanglah sebentar lagi kita akan sampai dirumah orang tuamu." Ucap Ali saat melihat kegelisahan Prilly.

"Aku masih merasa jika ini mimpi, mas." Gumam Prilly yang mampu didengar Ali.

Ali tersenyum tipis, ia mengelus tangan Prilly untuk memberi ketenangan. Sebenarnya dia juga merasa tidak menyangka jika orang tua Prilly adalah salah satu koleganya. Dan lebihnya lagi saat ini mereka sedang menjalin sebuah kerjasama untuk membangun proyek hotel.

"Tenangkan pikiranmu, ini hari yang kamu tunggu-tunggu, bukan? Ayo turun, kita sudah sampai."

Mata Prilly mulai menelisik sekitar pekarangan rumahnya. Halaman depannya saja sangat luas, tidak bisa ia bayangkan bagaimana isi didalamnya. Rumah ini sangat mewah, oh bukan rumah tepatnya sebuah mansion dengan desain ala Eropa

Prilly merasa de Javu saat mereka telah sampai di depan pintu utama mansion ini. Pintunya tidak ditutup, malah terbuka lebar dengan penjaga yang mengelilinginya. Ali dan Prilly langsung diperintahkan untuk masuk ke ruang keluarga karena Denandra sudah menunggunya.

Cengkraman tangan Prilly pada Ali makin kuat. Kakinya terasa begitu lemas saat pertama kali masuk kedalamnya. Tidak asing rasanya dengan suasana rumah ini. Tidak jauh dari tempat Prilly berdiri, ia dapat melihat seorang pria sedang duduk membelakanginya.

Oh apakah itu ayahnya?

"Selamat siang Tuan Denandra." Ucap Ali

Lelaki itu tersentak lalu berdiri dan memutar tubuhnya.

Mata Prilly berkaca-kaca saat lelaki paruh baya itu mulai mendekatinya. Prilly hanya diam, kakinya terasa berat untuk menghampiri ayahnya. Ali melepaskan tangannya dari genggaman Prilly saat Denandra menyambut kedatangan Prilly dengan sebuah pelukan yang terasa begitu hangat.

Pelukan ini, pelukan ini yang sejak dulu ia inginkan. Dekapan hangat orang tua kandungnya. Ya, dia sudah membuktikan pada dunia jika dia sudah merasakan hangatnya pelukan seorang ayah. Ayah kandungnya yang selama ini ia cari.

"Putri kecil Daddy sudah kembali." Ucap Denandra, tangannya terasa bergetar saat ia meraba wajah putrinya. Ia bisa merasakan ini kembali setelah bertahun-tahun tidak bertemu.

Tangis Prilly pecah saat mendengarnya. Suara ini yang selalu ia dengar dalam mimpinya. Prilly memeluk erat tubuh ayahnya. Dia tidak ingin melepaskannya untuk saat ini. Dia tidak ingin kehilangan ayahnya untuk yang kedua kalinya, tidak.

"Daddy."

"Ya sayang, ini Daddy."

Ali tersenyum haru melihatnya, akhirnya wanita yang dicintainya menemukan separuh kebahagiaannya.

My Life Journey (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang