Chapter 29🥥

2.5K 211 118
                                    

Judul telah diganti dan direvisi ulang( tidak ada banyak perubahan, hanya beberapa kata di setiap part)

Ngga suka ngga usah dibaca YESS!!! Dilarang ribet dan sebagainya oukeyy. Dan thanks buat yang udah mampir kesini. Enjoy

🥥🥥🥥

"

Jangan kamu pikir saya tidak tau kalau kamu diam-diam menemui putri saya di rumah sakit." Ucap Denandra menatap tajam Ali yang terlihat kesakitan akibat pukulannya.

"Saya tau, anda sudah mengawasi saya semenjak saya menginjakkan kaki di negara ini." Balas Ali disela ringisan nya.

Denandra tersenyum jenaka." That's true, lantas kenapa kamu masih berani menunjukkan wajah kurang ajar mu di depan saya?!"

"Saya hanya ingin menemui Prilly, dia masih istri saya secara sah."

"Tapi di mata saya kamu hanya seorang pecundang yang tidak pantas mendapatkan dan bersanding dengan putri saya."

Ali menatap sendu Denandra, dengan sisa tenaganya ia berdiri lalu menghampiri Denandra." Apa tidak ada lagi ampunan untuk saya?"

Hening

"Apa tidak ada satu kesempatan yang bisa saya pergunakan untuk memperbaiki hubungan saya dengan-"

Brukkk

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Ali ambruk begitu saja tepat dibawah kaki Denandra. Ia pingsan dengan luka cukup parah akibat pukulan yang Denandra berikan.

"Dan sayangnya kenapa putriku harus mendapatkan suami pria lemah sepertinya." Ucap Denandra lalu pergi meninggalkan Ali yang tergeletak tak berdaya.

"Bereskan pria lemah ini." Ucap Denandra pada anak buahnya.

Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit tadi ia mendapatkan informasi jika Ali kembali mengunjungi ruangan Prilly. Walau dari pantauannya Ali tidak melakukan hal apapun yang bisa menyakiti Prilly, tapi tetap saja Denandra tidak bisa tenang begitu saja.

Berkat kedekatannya dengan salah satu tokoh penting di negara ini, Denandra dengan mudahnya bisa mengetahui kapan saja Ali menginjakkan kakinya di sini. Ia juga dengan mudah mengetahui lokasi tempat Ali berada. Dan jika kalian bertanya mengapa Denandra bisa mengetahui jika Ali sering mengunjungi Prilly secara diam-diam di rumah sakit adalah, Denandra sengaja memasang kamera di ruangan Prilly tanpa sepengetahuan siapapun.

Ia sengaja memasang kamera itu untuk berjaga-jaga saat dirinya tidak berada di dekat Prilly. Dan ya, ia bersyukur menyetujui ide temannya untuk melakukan ini. Walau nanti jika ketahuan Prilly ia akan di protes. Seperti yang ia tau, putrinya sangat tidak suka diawasi seperti ini.

"Kita kembali ke rumah sakit." Ucap Denandra pada sopir yang mengantarkannya kemari.

"Baik tuan." Jawab sang sopir

Denandra membuka ponselnya lalu menyetel video yang baru saja Prilly kirimkan kepadanya. Senyumnya perlahan terbit saat melihat isi video yang Prilly kirimkan.

"Dad lihat, cucu Daddy aktif banget di dalam. Tuh, nggak bisa diem dia. Aktif nendang mulu." Terdengar suara ceria Prilly yang sedang melakukan USG rutinnya.

"Dad, dia aktif gini setelah aku mimpi ketemu Ali." Ucapan Prilly terdengar begitu lirih membuat Denandra melunturkan senyumnya.

"Di mimpi aku Ali lagi nggak baik-baik aja, dia sakit. Dan dia bilang kalau dia butuh aku, dia kangen aku. Dia juga bilang dia kangen anaknya. Dia pengen ketemu kami untuk yang terakhir kalinya. Dan mimpi itu serasa nyata buat aku, dad."

My Life Journey (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang