Judul telah diganti dan direvisi ulang( tidak ada banyak perubahan, hanya beberapa kata di setiap part)
Ngga suka ngga usah dibaca YESS!!! Dilarang ribet dan sebagainya oukeyy. Dan thanks buat yang udah mampir kesini. Enjoy
🥥🥥🥥
Kabar kehamilan kedua Prilly tentu menjadi kabar yang membahagiakan untuk semua orang, terutama Ali. Sejak mengetahui Prilly tengah mengandung, Ali semakin posesif terhadapnya. Tentu ia lakukan untuk menebus kesalahannya yang tidak ada saat masa-masa kehamilan Arsen dulu. Ali tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan untuknya kali ini. Bahkan Ali sampai mendatangkan salah seorang ahli gizi untuk mengatur pola makan Prilly demi memenuhi kebutuhan gizi calon anaknya.
Prilly yang diperlakukan sedemikian rupa tentu tidak banyak protes, karena ia tau apa yang Ali lakukan semata-mata untuk menjaganya dan juga kandungannya. Sehari setelah mengetes menggunakan testpack, Prilly langsung diantar Ali untuk periksa ke dokter kandungan. Dan seperti harapannya, kandungan Prilly kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Jadi Ali dan Prilly bisa sedikit bernafas lega, namun mereka tentu tidak akan lengah begitu saja.
Usia kehamilan Prilly kini sudah menginjak bulan ke-enam, yang artinya sudah lima bulan berlalu saat ulang tahun Arsen. Sebenarnya Prilly sedikit was-was hamil di saat usia putra pertamanya yang baru menginjak 17 bulan. Ia takut tidak bisa membagi kasih sayang antar putra pertamanya dan calon anaknya yang akan lahir. Namun beruntungnya ia mempunyai suami dan keluarga yang selalu memberinya pengertian.
"Kakak sini dulu kak, mamam dulu yuk." Ucap Prilly pada Arsen yang sibuk dengan beberapa mainannya.
"Biar saya saja Bu yang nyuapin kakaknya." Ucap Rina, baby sitter Arsen.
Setelah membutuhkan waktu lumayan lama untuk berpikir, akhirnya Prilly menyetujui saran Ali dan juga keluarganya untuk memakai jasa baby sitter. Tentu ia tidak ingin mengambil resiko jika harus mengurus Arsen sendirian, ia takut kelelahan dan membuat janinnya juga ikut merasakannya. Tapi meskipun ada baby sitter yang menjaga Arsen, Prilly tidak lepas tangan begitu saja. Ia tetap memantau semua kegiatan Arsen, termasuk dalam hal makan. Prilly sendiri yang akan menyuapi Arsen saat balita itu makan, jika memasak makanan Arsen ia serahkan sepenuhnya kepada Rina setelah ia tentukan menunya.
"Nggak usah mbak, mbak bisa istirahat dulu sekarang. Mbak makan dulu terus lanjut ibadah, ini mumpung Arsen makan mbak bisa santai dulu sebentar."
Mengapa Prilly berkata demikian, karena Arsen bukan tipe anak yang suka berjalan kesana kemari saat makan. Ia akan duduk anteng di kursi khusus miliknya, kursi ini terdapat meja kecil yang Arsen gunakan untuk makan. Sejak berusia satu tahun Prilly memang membiasakan Arsen untuk makan sendiri di kursi tersebut. Dan untungnya Arsen menyukai cara ini. Di umurnya yang sekarang, tata cara makan Arsen sudah jauh lebih baik. Hanya sedikit makanan yang tercecer di tempatnya makan. Selama Arsen makan Prilly hanya mengawasinya dari samping tempat Arsen duduk, walau sesekali ia ikut menyuapi Arsen. Arsen adalah anak yang bisa memakan segala jenis masakan, atau tidak pernah pilih-pilih makanan. Ia akan memakan dengan lahap apapun yang disajikan di piringnya.
"Pinternya kakak Arsen ini." Puji Prilly saat Arsen menghabiskan makan siangnya.
Ia membantu Arsen untuk turun dari kursinya dan mengajak Arsen menuju wastafel untuk mencuci tangan. Arsen paling tidak suka jika setelah makan ia hanya dilap menggunakan tisu, ia lebih suka mencucinya dengan air.
"Nah sekarang kakak Arsen boleh main lagi sebentar, tapi setelah itu kita tidur siang ya."
"Ote mama." Ucap Arsen sembari mengacungkan jempolnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Journey (END)
Fiction généraleKayla Aprillyana Aurora seorang perawat yang saat ini bekerja sebagai perawat seorang wanita paruh baya, ibu dari seorang CEO terkenal yang bernama Alivian Leonard. Jika ada dua orang lawan jenis disetiap harinya bertemu, pasti ada salah satu yang a...