Chapter 30🥥

1.5K 149 31
                                    

Judul telah diganti dan direvisi ulang( tidak ada banyak perubahan, hanya beberapa kata di setiap part)

Ngga suka ngga usah dibaca YESS!!! Dilarang ribet dan sebagainya oukeyy. Dan thanks buat yang udah mampir kesini. Enjoy

🥥🥥🥥

Alexander menatap seseorang yang kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Orang itu tak lain adalah Ali. Kemarin setelah ia bertemu dengan Denandra, Alexander memutuskan untuk menemui Ali. Tapi saat ia mencari tahu titik lokasi keberadaan Ali, ia dikejutkan dengan Ali yang berada di rumah sakit yang sama dengan Prilly. Dan yang lebih mengejutkannya lagi, Denandra lah orang yang memasukkan Ali ke rumah sakit ini.

Dari yang bisa ia simpulkan, sepertinya Denandra lah yang membuat kondisi Ali seperti ini. Entah dengan jurus apa Denandra melakukannya. Tapi yang jelas jika dilihat dari kondisi Ali, Denandra pasti menggunakan kekuatan penuh saat menghajar Ali. Terbukti semenjak berada di disini, dokter mengatakan jika Ali belum membuka matanya sama sekali.

"Saya tidak tau cara apa yang Om Denandra lakukan terhadap anda. Tapi yang pasti, saya harap anda tidak memancing kemarahannya lagi." Ucap Alexander tulus.

Alexander melirik beberapa orang yang menjaga pintu ruangan ini. Orang-orang itu adalah anak buah Denandra yang sengaja ditugaskan untuk mengawasi Ali yang takut berbuat nekad setelah apa yang Denandra lakukan terhadapnya.

Alexander berjalan menghampiri mereka dengan kedua tangannya yang dimasukkan kedalam saku." Tidak ada gunanya kalian menunggu seseorang yang sedang koma. Lebih baik kalian istirahat dan mencari makan."

"Tapi, oleh tuan Denandra kami sudah ditugaskan untuk terus mengawasi tuan Ali."

"Biar saya yang mengawasinya sampai kalian kembali ke sini. Kalian bisa mempercayai saya karena sebentar lagi saya akan menjadi menantu tuan Denandra." Ucap Alexander membuat keempat orang itu saling melirik.

"Tidak usah khawatir, biar saya yang membayar semua tagihan kalian nantinya."

"Bukan masalah uang tuan, tapi kami tidak ingin merepotkan Anda. Dan juga kami tidak ingin membuat kepercayaan tuan Denandra terhadap kami hilang."

Alexander tersenyum simpul, ini kali pertama ia melihat orang jujur seperti mereka." Kalian tidak usah takut, kalian bisa membawa kartu nama saya. Dan jika terjadi sesuatu, kalian bisa memberikannya kepada tuan Denandra. Bukankah tuan Denandra juga memasang kamera disini?"

Dengan kompak mereka mengangguk." Benar tuan."

"Lalu, tunggu apa lagi? Kalian masih tidak mempercayai saya?"

"Ah maaf bukan seperti itu maksud kami. Baiklah kami akan beristirahat sebentar."

"The right choice. Kalian bisa mengatakan pada koki di kantin ini jika seluruh tagihan makanan kalian saya yang akan bayar. Kalian cukup tunjukkan kartu nama milik saya kepada mereka. Pasti mereka akan mengerti."

"Baik tuan, terimakasih."

Alexander mengangguk singkat lalu menutup pintu sebelum masuk kedalam. Ia berjalan menuju jendela kamar rawat Ali. Lantai kamar ini bisa dibilang lantai teratas di gedung ini. Dan tentu Alexander tau apa maksud Denandra melakukan ini. Yang Alexander kagumi dari tindakan Denandra adalah, pria itu masih mau membawa Ali ke rumah sakit walau ia yang telah membuat Ali seperti ini.

Dibalik rasa kecewa dan amarahnya, Denandra juga masih seorang manusia yang memiliki rasa iba. Pun dibalik orang itu yang telah membuatnya sakit hati. Denandra tentu masih mengingat jika Ali lah orang yang telah mempertemukannya kembali dengan Prilly setelah belasan puluhan tahun lamanya ia berpisah dengan sang putri. Dan sampai kapanpun juga perbuatan baik Ali tidak akan pernah ia lupakan.

My Life Journey (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang