12

1.3K 91 7
                                    

Hara menatap pepohonan di depan rumahnya, pikiran gadis itu menerawang jauh..

Dia lelah dengan kehidupan ini,tapi lagi-lagi dia mengingat suara jungwoon di dalam pikiran nya.

Hara menghembuskan nafas panjang dan tertunduk.

Yoongi telah banyak berkorban untuknya, apakah pantas jika dia meninggalkan pria itu?

Hara sebenarnya ingin pergi dari yoongi sejak lama karena sikap kasar pria itu jika marah tidak pernah bisa di kendalikan.

Gadis cantik itu menoleh saat melihat ponsel nya berdering,

Sebuah panggilan dari Min Yoongi.

"halo oppa" ucap nya pelan

"Hara..hari ini aku lembur, kau tidur lah lebih dulu, jangan menunggu ku" titah yoongi datar

Hara mengerutkan keningnya,

"Hampir setiap hari kau lembur oppa, sayangi tubuh mu...kau harus istirahat, pulanglah" pinta hara lirih.

Dia tahu benar seberapa berkorban nya pria itu untuk jungwoon dan juga dirinya.

Di Balik sikap kasarnya, yoongi adalah pria yang sangat bertanggung jawab.

"Aku tidak bisa melakukan itu, aku terlanjur bilang pada tuan Lim untuk melanjutkan pekerjaan ku hingga lima jam ke depan" sahut nya

Hara menghembuskan nafas panjang, dia hanya mengangguk dan mematikan telepon tersebut lalu masuk kedalam rumah.

Seokjin menatap dari kejauhan wajah cantik Yoon Hara, dia tidak berubah sedikit pun,

"Aku bersalah pada mu Hara, aku benar-benar menyesal karena telah membohongi mu dulu dan merenggut kegadisan mu, sungguh aku benar-benar menyesal tolong maaf kan aku," batin seokjin pelan.

Pria tampan itu langsung melangkah masuk kedalam mobil nya dan melajukan dengan kecepatan sedang

"Kau sudah melihat nya bukan? Betapa yoongi berjuang untuk keluarga nya dan dia sampai rela keluar dari rumah besar Min hanya untuk menikahi hara! Seharusnya kau yang melakukan tanggung jawab itu, bukan Yoongi." Ucap Jimin datar sambil menatap kearah seokjin yang saat itu berada di depan kemudi setir,

"aku bersalah pada nya Hara, dan aku ingin bertanggung jawab terhadap jungwoon juga hidup nya" sahut jin lirih

Jimin mengusap wajah nya kasar, dia sudah lelah memberitahu kan pendapat nya pada seokjin yang sangat keras kepala.

"Jika kau ingin bertanggung jawab terhadap Jungwoon, kau temui yoongi, beri pekerjaan yang pantas untuk nya" cebik Jimin

"Kau pikir Yoongi akan menerima nya? Kau tahu seperti apa sifat nya? Dia tidak akan membiarkan ku bertemu dengan hara juga jungwoon.. padahal jungwoon adalah anak kandung ku" jawab seokjin cepat

Jimin menghela nafas panjang,

"Itu karena kau menginginkan Hara, tentu saja dia tidak akan membiarkan mu bertemu dengan istri nya, dasar bodoh! Ayolah jin... pakai pikiran mu' geram Jimin sambil menahan emosi nya

______

Nyonya Min menatap dari kejauhan putra semata wayangnya, air mata perempuan paruh baya itu menetes tanpa dia sadari.

Mungkin dia mengatakan pada semua orang jika dia tidak memiliki seorang anak seperti Yoongi,

Itu salah!

Dia merindukan nya setiap malam, setiap detik dan setiap helaan nafas.

Dia begitu merindukan putra nya datang, membuat rumahnya berisik karena amarahnya ketika pelayan tidak melakukan pekerjaan nya dengan baik.

Saat Yoongi merasakan makanan yang tidak enak,   dia juga  akan marah ketika pelayan mengganti aroma sabun di kamar mandi pribadi nya.

Sekarang suara itu telah hilang, rumahnya kosong dan dingin.

Perempuan paruh baya itu tidak berhenti meneteskan air matanya ketika melihat calon pewaris perusahaan Min corporate justru bekerja di jalanan,

Dia menjadi pegawai kasar yang bekerja di pembangunan hotel.

Wajahnya terlihat lelah, bibirnya pucat dan dia kerap kali bolak-balik hanya untuk mencari minuman untuk menghilangkan rasa haus nya.

Ibu mana yang sanggup melihat putra nya bekerja seperti itu.

Ini sudah pukul 21.00 tapi yoongi bahkan belum pulang.

Mata nyonya Min menangkap kehadiran Hara yang saat itu memakai mantel tebal.

"Oppa" teriak hara sambil mendekat kearah yoongi.

Mata pria itu terbelalak ketika melihat Hara dengan beraninya datang ke lokasi konstruksi.

"Ini sudah malam, apa yang kau lakukan disini?" Geram yoongi kesal

Hara memberikan sekotak makanan serta minuman isotonik.

"Kau akan menahan rasa lapar mu sampai pukul 1 pagi, aku tidak mau itu... sekarang istirahat lah dan makan ini" ucap hara

Yoongi menatap tajam wajah Hara.

"Kau pergi kesini dan meninggalkan jungwoon yang tertidur sendirian di rumah? Cepat pulang..jangan khawatir kan aku" bentak yoongi kasar.

Tentu saja Hara tersentak kaget, dia langsung berdiri dan memberikan bungkusan itu pada yoongi.

"Aku hanya ingin memastikan kau makan dengan baik oppa" lirih nya

"Aku tahu... terimakasih kau telah memberikan kotak makanan ini, tapi ini sudah malam dan jungwoon sendirian.. sekarang pulang lah" titah pria itu datar

Hara tahu bagaimana sifat suaminya yang sesungguhnya.

Dia tersenyum tipis dan berpamitan pulang.

Melihat kepergian Hara, yoongi tersenyum lebar.

"Aku tidak bisa mengekspresikan diri ku saat di dekatmu, maaf jika aku terkesan kasar tapi aku mencintaimu Hara"batin pria itu dalam hati.

Melihat kejadian itu, nyonya Min menatap tajam kearah hara yang sedang berjalan pulang menuju rumahnya.

"Pak Choi...ikuti gadis itu, aku ingin tahu di mana putra ku tinggal" titah perempuan paruh baya tersebut.

"Baik nyonya"

CINTA RAHASIA PRESDIR KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang