mencari keluarga sukjung

986 79 39
                                    

Jimin datang dengan terburu-buru, dia pun kemudian menghembuskan nafas kasar setelah melihat seokjin sedang duduk di kursi kayu.

"Ada apa? Kenapa kau terlihat sangat panik" tanyanya.

"Taehyung berulah lagi, ia hampir saja menghilangkan nyawa perempuan yang dia sekap... Gadis itu hamil dan dia ingin menggugurkannya dengan meminumkan cairan obat tradisional namun hal itu justru membuat gadis tersebut keguguran dan pendarahan." Ucap Seokjin

Jimin menghela nafas panjang.

"Adikmu terkadang terlalu kasar, dia berpikir dengan uang banyak dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan sampai dia lupa bahwa kedatangannya ke Korea untuk menjaga ayahnya dari kelompok yang berniat menghabisi keluarga kalian" ujar Jimin

Seokjin menghela nafas.

Belum lagi urusan perceraian hara dan sekarang dia harus melihat Taehyung melakukan percobaan pembunuhan terhadap sukjung.

"Lalu apa rencanamu?" Tanya Jimin.

Seok Jin menoleh.

"Kau lebih tahu tentang dunia properti, bisakah kau carikan sebuah apartemen untuk gadis tersebut, karena aku ingin agar gadis itu segera keluar dari rumah Taehyung Setelah dia pulih dari kondisinya" ucap Seokjin

Jimin mengerutkan keningnya heran.

"Kenapa kau bersikap baik pada gadis tersebut?" Tanya Jimin

Seokjin menghela nafas.

"Aku pernah berjanji pada gadis itu untuk melepaskannya dari Taehyung, dan mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk dia pergi dari rumah Taehyung. tapi aku masih ingin mencari keluarga perempuan tersebut dan memberikan kompensasi yang sesuai pada mereka" ucap nya

Jimin mengangguk mengerti.

Sementara itu di Mansion milik Taehyung.

Pria tampan Itu tampak asik menonton televisi sambil menikmati wine yang ada di tangannya.

Dia seperti tidak merasakan sesuatu apapun atau merasa bersalah sama sekali.

"Sukjung ..aku mau mandi, siapkan air hangat!" Teriak Taehyung.

Tidak lama kemudian seorang perempuan paruh baya mendekati pria tampan tersebut.

"Bukankah gadis itu sekarang berada di rumah sakit karena pendarahan? Kenapa Anda masih memanggil namanya, jika Anda membutuhkan sesuatu maka aku akan menyiapkan air hangat untukmu" ucap pelayan tersebut.

Taehyung tersadar kalau selama ini dia terlalu memerintah perempuan tersebut hingga akhirnya dia pun terbiasa.

Pria tampan itu menoleh ke arah perempuan pelayan paruh baya dan menggangguk lalu memberikan isyarat pada perempuan paruh baya tersebut untuk menyiapkan air hangat di bathtub tapi jangan terlalu panas, kulitnya sensitif dan dia akan memerah jika air panas tersebut lebih mendominasi daripada air dingin.

Pelayan tersebut mengangguk lalu naik ke lantai atas dan menyiapkan air hangat tersebut lalu pakaian untuk Tuan mudanya.

Setelah selesai menyiapkan air tersebut ia pun segera turun dan mengatakan pada Taehyung bahwa air hangat telah selesai disiapkan dan dia bisa segera mandi.

Taehyung menghela nafas,

Dia pun langsung berdiri dan bergegas naik ke lantai 2 kemudian membuka kamarnya lalu masuk ke dalam kamar mandi setelah dia menanggalkan seluruh pakaiannya.

Pria tampan itu memejamkan matanya sambil tersenyum lebar, dia sampai lupa bawa Sukjung saat ini sedang berjuang akibat pendarahan.

But who care!

Taehyung tidak memperdulikan hal itu karena dia sering melakukan hal tersebut pada perempuan lain tapi memang dasarnya saja Sukjung terlalu lemah.

Pria itu pun memejamkan matanya dan menghirup aroma terapi yang keluar dari dalam air hangat tersebut dia ingin menenangkan pikirannya.

____

Pagi pukul 8.00

Seokjin masuk ke dalam kamar inap milik Hara, dia pun membawa dua kantong makanan untuk dirinya juga Jung won.

Anak kecil tampan itu langsung tertawa lebar saat dia baru saja bangun tidur dan melihat sebuah makanan enak tersedia di atas meja.

"Cuci mukamu Setelah itu kita sarapan bersama, aku sudah membelikan makanan kesukaanmu yaitu ayam dengan saus yang tidak terlalu pedas, juga tteokboki yang medium, jadi aman untuk anak-anak seusia mu" ucap Seokjin sambil mengusap rambut anak tersebut.

Jungwoon langsung bergegas turun dari atas sofa dan mencuci wajah nya, setelah itu berkumur-kumur.

Anak itu pun kembali lalu duduk berhadapan dengan Seokjin dan menatap lebar makanan yang tersedia di atas meja tersebut.

Terlalu banyak sampai dia bingung, mana yang harus dimakan lebih dulu.

Seokjin tertawa melihat tingkah anak tersebut, sejujurnya dia juga merasa iba karena jika saja dari awal dia tahu bahwa Hara sedang hamil maka dia akan menolak pergi dari Korea.

Dan sekarang dia harus melihat putranya sendiri yang terlihat sangat antusias ketika mendapatkan sebuah makanan enak.

Terkadang seokjin berpikir, apakah selama ini dia mendapatkan makanan enak yang dia inginkan?

Hatinya terasa sakit jika dia mengingat hal tersebut... Namun sekarang dia akan membuat anak itu merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan.

"Boleh ku makan semuanya?" Tanya jungwoon

Saya yakin mengangguk sambil tertawa lebar.

"Aku memang sengaja beli makanan ini untukmu, habiskan kalau perutmu memang muat" sahutnya terkekeh.

Jung won langsung melahap habis ayam tersebut sambil sesekali tangannya meraih tteokboki dan susu kocok.

Mulutnya benar-benar penuh dengan makanan dan dia begitu antusias.

Hara yang saat itu sudah sadar, hanya tersenyum lebar ketika melihat kedekatan Jung won dan juga Seok Jin.

Kedekatan itu memang alamiah karena mereka adalah ayah dan anak.

Tapi yang Hara pikirkan sekarang adalah bagaimana dengan yoongi?

Apakah pria itu akan menceraikannya?

Hara pun memiliki hutang Budi terhadap pria tersebut karena telah menyelamatkan hidupnya dari cemoohan orang-orang di sekitarnya karena hamil di luar nikah.

Saat Seokjin menoleh, Hara berpura-pura memejamkan matanya.

Dia tidak ingin ketahuan kalau dia telah menatap dengan lekat-lekat kedua pria yang sedang asyik memakan ayam goreng saus gochujang tersebut.

"Ini enak sekali paman" ucap nya jungwoon senang.

Seokjin terkekeh.

"Kalau makanan ini memang enak, habiskan saja dan kau tidak perlu takut karena aku akan membelikan makanan lain yang kau suka" ucap nya

Jungwoon bersorak gembira lalu berdiri dan memeluk tubuh Seok Jin namun karena tangannya yang penuh dengan saus, membuat kemeja milik pria tersebut menjadi kotor.

Melihat hal itu Jung Woon langsung berdiri dan menundukkan pandangannya karena takut, dia ingat kalau Ayahnya akan memukul dia jika melakukan hal itu ataupun mengotori kemejanya.

"Maaf paman" ucapnya dengan bibir bergetar.

Seokjin tertawa lalu menggenggam pergelangan tangan anak tersebut

"Hey ayolah jungwoon, hanya saus... Aku bisa melakukan hal itu padamu" ucap Seokjin lalu mengotori kaus anak tersebut dengan saus dan tertawa.

Jungwoon mengangkat pandangannya dan tersenyum.

"Lihat, kita impas kan" ujar Seokjin

Jungwoon menghembuskan nafas panjang, dan tertawa saat dia melihat wajah Seokjin yang tidak marah terhadapnya.

"Cepat habiskan, setelah itu kau pulang bersama denganku untuk mandi dan kita berganti pakaian sebelum kembali lagi ke sini" pungkasnya

Jungwoon mengangguk, lalu menghabiskan sarapannya sebelum mereka pulang ke Mansion.

CINTA RAHASIA PRESDIR KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang