26

1.1K 69 8
                                    

"sampai nanti" suara Lee Sukjung terdengar senang karena dia baru saja menyelesaikan tugasnya.

Ini sudah pukul 23.00

Sukjung berjalan menuju halte bus yang letaknya hanya satu blok dari tempatnya bekerja.

Malam kian larut, sedikit gerimis tapi Sukjung tetap berjalan tanpa memperdulikan serpihan gerimis yang jatuh di rambutnya.

"Brengsek, berani sekali kau menghianati ku" ucap seseorang dari kegelapan

Gadis itu mencoba untuk tidak perduli, tapi rasa penasaran nya kian memuncak ketika terdengar suara jeritan yang begitu memekikkan telinga.

Dia mencari asal suara tersebut, Seketika mata nya terbelalak saat dia melihat seorang pria yang masih terlihat cukup muda dipukuli hingga babak belur bahkan mendapatkan hujaman balok di kepalanya.

Melihat kejadian tersebut, Sukjung hanya mampu menutup mulutnya karena takut.

Pria itu menangis histeris dan bersimpuh di kaki seorang laki-laki yang memakai setelan jas berwarna hitam.

Sebuah tendangan membuat pria itu terjatuh sekali lagi.

"Kau menghianati klan kami, jangan harap kau akan hidup panjang... Bukankah kau sudah tahu konsekuensinya jika menghianatiku?" Ucap nya

Pria tersebut mengeluarkan sebuah pistol lalu menembakkan peluru kearah nya.

Pria itu pun terjatuh, dia meregang nyawa dihadapan nya.

Terdengar suara tawa yang cukup keras dari pria itu beserta anak buahnya,

Melihat kejadian tersebut, tulang kaki nya seketika mati rasa, dia ketakutan bahkan menangis histeris meskipun tertahan oleh tangannya,

Dia tidak ingin membuat orang-orang jahat itu mengetahui jika Sukjung telah melihat semua kejadian.

Saat dia hendak memundurkan langkahnya, gadis itu terjatuh karena terpeleset genangan air.

Semua yang berada di sana langsung menoleh, bahkan salah satu ketua klan mereka langsung memasukan senjata lalu memerintahkan anak buahnya untuk membawa gadis itu kehadapan nya.

Perempuan itu menjerit hebat saat lima anak buahnya menarik pergelangan tangan gadis itu dan menyeretnya kehadapan boss nya.

Sementara anak buahnya yang lain sibuk memasukan tubuh tanpa nyawa itu kedalam mobil dan pergi dari sana untuk menghilangkan jejak.

Pria yang berdiri di kegelapan itu melangkah maju mendekati Sukjung yang berdiri di bawah sorot lampu jalan.

Perlahan, pria itu mendekat dan Sukjung bisa melihat wajahnya secara langsung.

Matanya terbelalak, dia tidak menyangka jika pria penembak itu ternyata masih muda bahkan tidak terlihat bahwa dia seorang mafia atau pun berandalan.

Kulitnya berwarna Tan, bola mata nya coklat terang serta rambut yang di tata rapih dan pakaian ekslusif.

Sukjung menelan ludahnya menatap pria yang sangat tampan itu tapi memiliki sorot mata tajam bahkan mengerikan.

Pria itu tersenyum menyeringai, mendekat kearah Sukjung dan menjambak rambutnya.

"Kau mengintip kami nona?" Tanya nya

Tubuh Sukjung gemetar hebat, dia menelan ludahnya sambil menghela nafas panjang.

Sekujur tubuhnya gemetar hebat, keringat dingin mulai muncul dari pori-pori kulit nya.

"Aku tidak sengaja mendengar teriakannya, tuan" ucap nya sambil menangis merasakan perih di kulit kepala nya karena jambakan kasar pria tersebut.

Pria itu tertawa lebar, namun terdengar menakutkan.

"Kau ingin menjerit sama seperti dirinya? Katakan...di bagian mana kau ingin ku tembak? Biarkan aku membebaskan nyawamu" ujar nya

Sukjung melotot ketakutan, dia menangis kian kencang dan memohon ampun pada pria yang berhadapan dengan nya,

Dia hanya mampu berdesis kesakitan karena pria itu tidak melepaskan cengkraman tangan dari rambutnya.

"Tolong jangan bunuh aku, tuan. Aku sungguh-sungguh tidak ingin tahu urusan mu, ku mohon ampuni dan bebaskan aku" pinta nya ketakutan.

Pria tampan bernama Kim Taehyung hanya tertawa terbahak-bahak melihat wajah ketakutan perempuan itu,

Dia pun melepaskan cengkraman tangan nya dari rambut perempuan tersebut.

"Kau pikir, kau bisa lari dari ku begitu saja? Jangan harap!" Bisik nya

Sukjung menelan ludahnya, apakah dia akan merasakan hal yang sama seperti pria barusan?

Tidak! Sukjung tidak ingin mati begitu saja, bahkan dia masih harus melunasi semua hutang nya di perusahaan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil memohon, namun sayang... Kim Taehyung justru menjentikkan jarinya dan memberikan isyarat pada anak buahnya agar membawa gadis itu ke Mansion nya.

Tentu saja dia menjerit keras saat beberapa anak buahnya membawa Sukjung pergi dari lokasi pembunuhan tersebut.

Sementara Taehyung hanya tertawa dan melangkah masuk kedalam mobilnya.

"Kau yakin akan membawa perempuan itu, tuan?" Tanya Jay penasaran.

Taehyung menganggukkan kepalanya.

"Tentu saja, aku tidak mau melepaskan nya karena bisa saja dia membocorkan pembunuhan itu pada pihak yang berwajib...aku tidak mau perempuan itu mengacaukan segalanya" sahut nya datar

Jay kembali menatap kearah jalan raya, disini dia hanya sebagai asisten pribadi, jadi dia lebih memilih diam pada semua keputusan yang Taehyung buat.

Ragar menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan sedang menuju Mansion.

Di pertengahan jalan, Jay kembali bertanya.

"Bagaimana jika klan Astro mencari keberadaan David Han? Kita telah menghabisi salah satu anak buahnya yang menyusup kedalam klan kita" tanya nya

Taehyung tertawa kecil, wajahnya tampak tenang bahkan setelah dia menghabisi seseorang.

"Kau pikir aku akan menyerah pada klan Astro? Jika James Kang mencarinya, kau bisa bilang jika aku telah menghabisi nyawa pria itu" sahut Taehyung tanpa ekspresi.

Jay terdiam, dia hanya menghembuskan nafas panjang.

Dia tahu benar jika Taehyung tidak memiliki rasa takut sama sekali, dia bahkan terbilang cukup dingin namun ambisius.

Pemilik saham terbesar di Gyo entertainment serta pemilik perusahaan multinasional serta pengalengan yang begitu berpengaruh di Eropa.

Siapa yang tidak mengenal Kim Taehyung putra kedua tuan besar Kim, semua pengusaha berlomba-lomba untuk bekerja sama dengan pria dingin tersebut.

Mereka bahkan menyebut nya Raja kekuasaan,

Kini mobil yang membawa Taehyung telah sampai di halaman Mansion mewah super besar,

Dia melangkah masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tengah di mana para pelayan telah bersiap dengan minuman hangat untuk menjamu tuan nya yang baru saja sampai.

"Dimana perempuan itu?" Taehyung menoleh kearah Seon yang berdiri di belakang nya.

"Kami menyekapnya di ruangan paling ujung kamar atas, tuan." Jawab nya pelan

Taehyung tertawa lebar, dia harus memberikan perempuan itu pelajaran karena telah masuk dan ikut campur kedalam pertempuran nya.

dia bahkan dengan lancangnya melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat.

perempuan itu benar-benar berani dengan tindakan nya, itulah sebabnya Taehyung ingin memberikan perempuan itu pelajaran yang seharusnya.

"Jay, hubungi hyungku .. bilang padanya jika aku sudah sampai di Korea" titahnya.

"Baik tuan, saya akan menghubungi tuan Kim Seokjin sekarang"

Taehyung tersenyum lebar, akhirnya mereka akan bertemu setelah 5 tahun karena kesibukan masing-masing.

CINTA RAHASIA PRESDIR KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang