kebahagiaan Gema dan Arga

26 4 0
                                    

" mau bagaimana kamu menyangkalnya, kalau sudah takdir tidak akan bisa dikembalikan."

Lyodra - Pesan Terakhir🎶🎶

*****

" Arga , aku sangat merindukanmu, aku kangen. Kamu ga kangen aku ya? Aku cinta banget sama kamu, kamu ga cinta aku ya? Makanya kamu pergi ninggalin aku. Aku gapapa kok kalo kamu pergi sebentar atau setahun asal kamu balik lagi. Tapi kenapa ini lama sayang." Meira memeluk erat makam Arga seolah itu adalah tubuh pemiliknya. Baju, wajah bahkan hampir seluruh tubunya telah kotor dengan tanah cokelat.

Perempuan itu semakin memeluk erat foto Arga dan mengusap-usap lembut wajah Arga yang kotor olehnya.

" Yah kamu jadi kotor Arga, udah aku bersihin tapi tetep aja kotor. " Ia menghapus airmata yang terus menetes tanpa henti.

Menatap foto kekasinya, kekasihnya yang telah pergi ketempat yang indah. Pikirannya kalut, banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan. Tapi sulit sekali menerima kenyataan ini, bagi Meira Arga adalah jantungnya. Tanpa ia, hidupnya bagaikan telah mati sekarang.

" Ternyata ini cerita akhir kita, hahaha ternyata takdir kita ga bersama. Skenario Tuhan lucu sekali. Tuhan, dimana letak salah ku, kenapa bisa-bisanya kau rebut bahagiaku." Ucap Meira ngawur.

" Semua sudah tertakar sesuai porsinya Mei, kamu ga bisa nyalahin Tuhan akan hal itu." Sahut Gema.

Meira memandang lelaki disebelahnya dengan benci, sangat benci. Ia tak suka wajah Arga ada juga di wajah pria penjiplak itu.

" Dan karena hal itu , anda mencari kesempatan kan. Anda datang pada saya, seolah menjadi Arga, merangkul saya, membahagiakan saya, padahal anda tau anda tidak berhak."

" Apakah anda tidak malu?" Sinis Meira.

" Saya melakukan ini karena Arga sendiri, lelaki itu yang menyuruh saya untuk menjadi dia. Menjadi kekasihnya Meira, ibu persitnya." Balas Gema dengan jujur. Karena itu yang Arga katakan sebelum Gema mendapatkan kabar bahwa Arga meninggal.

Flashback on

" Woi brother, ketemu kan kita akhirnya. Sini peluk ga kangen apa dengan adik kesayangan." Ujar Arga dengan gaya songongnya, berbeda dengan Gema saudara kembarnya yang hanya membalas dengan dengusan.

" Diem diem bae, senyum napa." Sambungnya.

" Apaan sih lo Ga, sumpa kelakuan lu ga pernah berubah. Masih aja kek bocah prik." Sahut Gema risih.

" Ih sewot banget, kapan lagi kita pelukan, siapa tau aja besok gue udah ga napas." Balas Arga enteng, dan Gema langsung menoyor kepala Arga keras.

" Kalo ngomong dijaga, pamali." Ucap Gema tak suka.

" Ga salah dong, bukankah yang bernyawa akan mati juga?" Tanya Arga.

" Iya gue tau, cuma seharusnya elo doa minta dipanjangin umur. Supaya bisa cepet-cepet nikahin tu siapa, cewe lo?" Tanya Gema penasaran.

" Meira." Ucap Arga sendu.

Gema yang melihat perubahan raut muka Arga menatapnya intens.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELLO! MY KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang