Kangen Arga

129 10 0
                                    


" Kaptenku" tertera di layar ponsel ku. Aku langsung dengan cekatan mengambil ponsel yang tergeletak di meja kampus.

Dengan senyum yang merekah aku langsung menarik lampu biru dengan logo kamera itu dan menampilkan wajah penuh tanah itu dengan bibir yang manyun.

Aku menyipitkan mata menatapnya dengan aneh. Habis dari manakah pacarku yang tampan ini.

Hutan?

Bawah tanah?

Atau lagi latihan perang?

Wajahnya membuatku tak henti-henti  tertawa, Arga menatapku dengan tak suka saat ia langsung memalingkan wajahnya dari layar.

" Kamu habis ngapain? Mukamu udah kayak pig aja." Tanyaku membuat Arga menatapku tajam.

" Kualat kamu sayang, ngomongin cowoknya pig segala."

" Habis emang mirip kok." Timpalku. Arga mendesis lalu mengusap pipinya yang penuh dengan lumpur coklat bercampur hitam.

" Ini nih kalo ada award pacar yang suka nyinyir. Kamu termasuk kategorinya. Kerjaan mu nyinyirin pacar sendiri terus." Sahutnya kesal.

" Maaf siapa, ya anda." Tanyaku akhirnya. Lelaki itu mengernyit, dia menarik napas lalu mengucapkan kata yang membuatku selalu merindukannya.

" Calon masa depanmu." Sahutnya.

Aku tersenyum namun kembali menampilkan wajah tak tahu.

" Masak sih. Kok saya gak percaya. Calon masa depan saya gak burik kayak kamu." Balasku membuat Arga terkekeh keras.

" Awas kamu ya, tunggu aku pulang. Ku lamar kamu nanti."

" Aa aku mau." Balasku membuat ia tertawa. Aku kembali memasang wajah sedih kala sebentar lagi adalah sidang skripsiku namun Arga tak kunjung kembali ke Jogja.

Arga menatapku nanar disertai senyum tabahnya.

" Sedih mulu perasaan. Gak usah nangis Mei. Sebentar lagi selesai nugas kok. Kamu sabar ya. Aku gak akan ingkar janji." Ucapnya. Namun aku tak kuat menahan setiap bayangan wajah Arga yang selalu tersemat dan terbayang di otakku.

" Kamu sehat kan disana? Gimana kabarnya Papua, Aman?" Tanyaku.

" Alhamdulillah baik. Dan Papua sekarang sedang baik-baik saja. Kamu doain aku selalu agar selamat sampai pulang ke sana."

" Siap kapten." Sahutku dengan tangan yang ku letakkan di pelipis untuk hormat pada Arga. Dan ia membalas hormat dengan senyum manisnya itu.

Suara berisik terdengar olehku dari sebrang telepon. Arga pun refleks menoleh dan menyembunyikan ponselnya di bajunya. Entah apa yang terjadi disana. Yang aku lihat hanya gambar hitam tanpa ada warna lain yang menyatukannya.

Tak lama, kembali wajah Arga mendominasi seluruh layar ponselku. Aku sempat takut atas kelakuan Arga yang membuatku cemas.

" Ada apa?" Tanyaku langsung.

" Gak ada apa-apa. Yaudah aku mau kembali nugas. Udah sore, kamu pulang kerumah langsung. Jangan keluyuran." Balasnya membuatku tak rela untuk mengakhiri obrolan ini. Aku masih kangen dengan wajah itu, wajah yang selalu aku screenshot hingga full memori.

HELLO! MY KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang