Dia Mantan Arga

212 14 3
                                    

                                  ***
Nama panggilan author ganti jadi Meira.

Suasana sedikit kontras karena speaker musik yang ada di pojok tua itu mengalunkan musik klasik. Meira melirik sekitarnya, dirinya sekarang sedang berada di dalam restoran di sekitaran Kota bersama Arga dan Renata.

Saat ini Arga sedang duduk di sampingnya dan Nata di depannya. Meira menghela napas perlahan, membuka mulut, lalu mengatupkannya lagi.

" Kencan tapi bertiga." Ucapnya lirih sambil menyandarkan punggung ke kursi lagi dan pura-pura menikmati makanan yang ia pesan tadi.

Sekilas ekspresi bingung melintasi wajah Renata, tapi lalu tergantikan oleh seringai kecil yang timbul di ujung bibirnya.

" Kenapa, apa kau tak suka aku disini?" Tanya Nata sarkas. Meira memandang Nata tak suka.

Tring

Tring

Tring

Ponsel Arga bergetar ia lalu mengangkatnya.

" Iya. Aku akan segera kesana." Arga menatap dua orang perempuan di depannya dan meminta izin untuk pergi sebentar.

" Arga." Arga langsung berbalik melihat Meira.

" Hanya 15 menit, janji." ucap Meira. Menggoyangkan kelingkingnya.

" Iya sayang. Gak akan kemana-kemana. Janji" Arga mendekat ke Meira dan menautkan jari kelingkingnya namun ia juga mencubit hidung Meira gemas.

" Kalo aku lama. Nanti gak bisa nahan rindu." Lanjutnya. Sambil mengedipkan mata lalu berlalu pergi.

Meira menatap kepergiaan Arga disertai rasa khawatir yang mulai terlihat.

" Khawatir?" Tanya Nata. Lalu ia menyuruput jus jeruknya.

Meira memutar matanya malas.

" sedikit." Ia jujur menjawab bahwa dirinya khawatir tentang semua yang dilakukan Arga.

Renata tertawa pendek," Baru aja deket udah khawatir, gimana nanti."

" eh Jalangkung. Walau aku gak deket pun sama Arga. Aku akan tetep khawatir. Dia itu seorang tentara. Dan selalu bersama bahaya. Dan aku bilang, sedikit." Meira menekankan lebih ke kata terakhirnya.

Renata terkekeh naif, " kau gak usah naif jadi perempuan. Kau hanya pura-pura kan suka sama Arga dan khawatir dengannya?" Meira mulai emosi atas perkataan yang tak wajar itu.

Mata Meira melebar tak percaya.

" Masa, sih?" Jawabnya. Renata merasa kesal sekarang, perempuan itu membalasnya santai.

" Kau itu wanita yang tak tau diri." Nata menatap tajam ke arah Meira.

Meira membenarkan posisinya dan siap jika harus berkelahi dengan kowad ini.

" Maksudmu?" Tanya Meira.

" Iya, kau suka Arga karena pangkatnya kan. Karena ia adalah keturunan orang kaya jadi kau pepet terus Arga. Emang Arga di kasih apa sih sama kamu." Meira menatap perempuan ini jengkel.

" Di kasih nasi Padang. Aku mencintai Arga bukan karena pangkat atau hartanya. Aku murni mencintai dia karna ia memang pantas untuk ku cintai." Jawab Meira membenarkan atas dugaan wanita itu yang salah tentang dirinya.

" Hahahahaha. Semua wanita yang mendekati Arga itu karena pangkat dan hartanya. Mereka pura-pura mencintai hatinya padahal...." Potong Renata

" Mencintai hartanya, seperti kamu." Tunjuknya pada Meira.

Meira mendengus keras." Sebenarnya kau siapa nya Arga sih? Sampai segitunya mengurusi Aku dan Arga." Tanya Meira, lalu Nata mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

" Renata Utami. Mantan pacar Arga." Meira terdiam seakan lidahnya kelu untuk bersuara. Sudah Ia duga bahwa perempuan ini pernah dekat dengan Arga. Dan ternyata Renata adalah mantan pacarnya Arga.

Ia teringat ucapan Hanin waktu itu tentang Arga. Apakah mereka putus karena Renata di sakitin Arga.

Meira tertawa, " Haha mantan pacar ternyata. Berarti termasuk wanita yang mencintai karena Harta dan pangkat dong." Skakmat.

" Ooooo hebat, udah ngatain orang seenaknya. Ternyata situ juga." Cercan Meira. Renata termakan omongannya sendiri. Ia hanya diam mendengar ucapan Meira.

Renata mengepalkan tangannya kesal. Sungguh wanita ini sudah membuat suasana hatinya kacau.

Meira biasa saja mengetahui bahwa Nata adalah mantan pacar Arga. Kan hanya masa lalu kenapa harus di urus .

" Kau tak marah mengetahui bahwa Aku adalah mantan pacar Arga? Yang dulu pernah bahagia sama-sama." Ucap Nata.

Meira menepuk pundak Nata pelan.

" Kenapa marah, buang-buang tenaga aja. Kau itu hanya mantan pacar Arga, masa lalu Arga dan itu dulu bukan sekarang." Tekan Meira.

" Kau juga gak akan bertahan lama dekat dengan Arga." Ucap Nata sinis.

Meira mendesis, " kita lihat saja nanti." Meira memajukan wajahnya menatap tajam Renata.

" Dan aku hanya ingin bilang. Disini kau yang tak tau diri." Lanjut Meira. Ia langsung menggeser tubuhnya agar tak berhadap-hadapan dengan wanita itu.

                                ***

Wkwkwwkwk tu jalangkung malu sendiri akhirnya. Udah tau kesayangan Arga adalah Meira. Eh dia mau nyelonong aja masukk.

Syukurin tuu. makan malu.

HELLO! MY KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang