Salam Rindu Kapten

175 12 2
                                    

Berkas-berkas tertumpuk rapi di meja kayuku. Bunga anaphalis itu sudah bermekaran sekarang. Malam ini sangat segar sekali udaranya. Tak terasa besok Arga sudah kembali kesini dan menemaniku saat sidang kelulusan.

Cita-citaku dari dulu selain keluarga harus ada pacar atau calon suami yang menemaniku. Udah gak sabar liat Arga yang sekarang mungkin udah tambah ganteng kali ya. Mau bagaimana bentuknya aku akan menerimanya.

Ponsel dengan cas berwarna pink itu tetap diam di atas buku. Tak ada sama sekali notif dari pacarku. Dengan malas aku mengambil dan melihat nama yang tertera di beranda kontakku.

Kapten My Boyfriend.

Aku senyum-senyum sendiri melihat tulisan yang sebentar lagi akan berganti menjadi.

Kapten My Husband

Tiba-tiba sebuah notif tertera di beranda. Membuatku mengernyit bingung.

Tanpa nama dan bertuliskan

Cepat tidur besok sidang.

Siapakah gerangan yang mengirim pesan singkat seperti ini tanpa nama lagi. Aku buru-buru menelepon namun tak ada balasan hanya balasan dari operator saja.

Ya udahlah ini pesan baik, mungkin memang ini waktu yang baik agar aku tidak kesiangan sidang nanti. Menunggu telepon Arga yang tak kunjung datang, membuatku sedikit kesal. Mau bagaimana lagi mungkin dia sibuk untuk keberangkatan pulang.

______________________________________

Di tempat lain....

Komando

Komando

Komando

" Siap tempur, senjata sudah diarahkan dari jarak 12 meter dari tempat kita berdiri. Jika ada pergerakan dan perlawanan dari mereka, saya perintahkan kalian untuk menembak musuh." Ucap Arga lantang ketika semua prajuritnya dengan wajah sangar telah bersembunyi di balik semak belukar.

Anggota separatis telah mengadakan perlawanan pada negara. Dengan berat hati kami sebagai tentara harus menyetujui perlawanan ini. Walau pada akhirnya Arga tak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Namun demi kedaulatan dan kedamaian negara, siapa pun orang yang berani menentang negara Indonesia harus musnah di tanah ini.

Duarr!!!

Duarr!!!

Duarr!!!

" Masuk zona aman sekarang! Persiapkan kelengkapan kalian dan seluruh senjata." Ucap Arga ketika puluhan tembakan mengarah pada prajuritnya.

" Tembakan, tanpa henti." Sahut Arga mengarahkan pada mereka yang langsung membalas dengan cepat.

" Siap. 10 orang mati. Markas depan aman Kapten." Ucap suara Bara dari walky tallky milik Arga membuatnya langsung memberi perintah pada semuanya.

" Ayo begerak maju. Ayoo." Teriaknya. Arga dengan beberapa timnya dan prajurit berpisah mengelilingi setiap inci gedung kosong sebagai persembunyiaan anggota separatis itu.

Satu tembakan mengenai kepala mereka, dan Arga terus maju. Beberapa dentum tembakan rasanya masih di ledakkan. Prajurit Arga dengan pakaian yang sudah lusuh dan terlihat gagah saat tangan mereka menggenggam sebuah senapan. Satu persatu dari mereka masuk kedalam sebuah ruangan.

Tiba-tiba.

Boom

Boom

Dua kali ledakan itu membuat runtuh bangunan tua itu dan prajurit Arga terpelanting cukup jauh. Tubuh kekarnya tergeletak di tanah dengan darah yang mengucur dari kepalanya.

HELLO! MY KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang