step 1

9.1K 613 31
                                    

Di ruangan yang gelap tanpa pencahayaan, seorang remaja berumur 20 tahun terduduk lemas dengan pandangan yang kosong. Setelah hari itu terjadi, ia enggan untuk keluar kamar bahkan makanan yang dibuat oleh para maidpun tak pernah ia makan. Para maid yang khawatir, bahkan sudah mengetuk pintu kamar itu berkali-kali namun hasilnya nihil.

Remaja yang selalu ceria dan riang, kini menjadi seorang pendiam. Setiap hari yang ia lakukan hanya tidur, sesekali ia menangis dan berteriak untuk menyalurkan rasa sakit dihatinya.

Ia tak percaya bahwa dunia sejahat itu padanya. Sampai ia harus merasakan jatuh sejatuh-jatuhnya.

Tok tok tok...

"Tuan muda, saya sudah membawakan makanan untuk anda" maid memanggil remaja itu setelah mengetuk pintu berwarna putih yang senantiasa tertutup

"Tuan muda, cepatlah makan. Anda sudah tidak makan selama 2 hari. Apakah anda tidak merasa lapar?" maid itu kembali berkata, karena ia sudah bingung harus melakukan apalagi untuk membujuk tuan mudanya

"Sebaiknya anda cepat makan, saya tidak mau Tuan muda tambah sakit dan tidak melakukan perintah Tuan Na" setelahnya maid yang selalu dipanggil bibi Kim itu pergi meninggalkan nampan yang berisi makanan dan minuman yang selalu ia simpan di depan kamar sang tuan muda

Mendengar bibi Kim menyebutkan ayahnya remaja itupun bergeming lantas kembali mengingat pesan sang ayah

"Ayah memintamu untuk melanjutkan perusahaan ayah sekarang, jadilah anak yang berbakti dan tunjukan pada ayah bahwa kau akan menjadi penerus perusahaan yang hebat"

"Bantulah hyung-mu, dan berjanjilah pada ayah ya Nak!"

Akhirnya ia pun berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang sembab karena menangis. Setelah teringat pesan sang ayah, remaja itupun membuka pintu kamarnya dan melihat ada nampan yang selalu bibi Kim simpan di depan pintu
Ia membawa nampan yang berisi makanan itu ke kamar dan melahapnya dengan pelan, karena jujur ia belum berselera makan. Perkataan bibi Kim membuatnya kembali berpikir dan membulatkan tekadnya untuk membuktikan janjinya kepada sang ayah

"Ayah, aku berjanji akan menepati janjiku pada ayah. Ayah harus percaya!"

Itulah janjinya kepada sang ayah yang akan selalu ia ingat sampai kapanpun

**

"Bibi Kim, siapkan semua keperluanku untuk besok!" perintahnya

"Baik Tuan muda, saya akan menyiapkan semua yang Tuan muda perlukan" Jawab bibi Kim dengan senyum sumringah

"Jangan tersenyum terus seperti itu bi, itu sangat menakutkan" ia berkata sambil bergidik ngeri karena bibi Kim yang terus tersenyum

"Baik Tuan muda" bibi Kim menjawab dengan lesu

"Baiklah, maafkan aku. Maaf karena sudah membuat bibi Kim kesal. Aku tau bibi sedang senang, tapi kontrol lah wajahmu bi. Bibi seperti psyco" ia terkekeh kecil

"Baik tuan, kalau begitu bibi permisi untuk menyiapkan makan malam" bibi Kim pun pergi setelah membungkuk kecil

"Bibi Kim...."

"Iya Tuan muda?" ia kembali membalikkan tubuhnya untuk menghadap tuan mudanya

"Terimakasih. Dan... maaf"

"Tidak apa apa Tuan muda, tidak perlu meminta maaf. Saya tau anda sedang mengalami masa sulit sekarang. Tetaplah tersenyum, dan bangkit kembali. Bibi selalu mendukung Tuan muda"

"Baiklah bi, panggil saja aku setelah makanannya siap" remaja itupun melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai dua

Bibi Kim tersenyum dan ia segera menyiapkan makanan untuk tuan mudanya yang sudah siap menjalani hidupnya kembali..

**

Pria tampan yang berbalut pakaian khas kantoran dengan sepatu hitam mengkilap berlari terburu-buru kedalam mansion mewah milik ayahnya. Mengabaikan para maid yang membungkuk hormat padanya, lantas ia langsung menuju lantai dua. Langkahnya terhenti saat pria itu sudah berada di depan pintu bercat putih dan menarik knop pintu tersebut

Ceklek

Remaja yang sedang terduduk di ranjangpun mendongak dan matanya langsung berkaca-kaca saat melihat siapa yang membuka pintu kamarnya

"Hyung...."

"Na Jaemin..."

Dua bersaudara itu langsung berpelukan dan saling menyalurkan rasa sedih serta bahagia yang teramat

"Hyung, bagaimana ini?"

"Tenanglah adik kecil, semua akan baik-baik saja" sang kakak menenangkan dengan mengelus punggung kecil adik kesayangannya

"Hyung, apakah aku harus benar-benar mewujudkan janjiku pada ayah?" tanya sang adik saat melepaskan pelukan mereka

"Apapun keputusanmu, hyung akan mendukungmu. Siap atau belumnya untuk kau masuk ke perusahaan, hyung akan selalu menunggu" jawab sang kakak dengan lembut

"Mark hyung..."

Iya, dia Mark. Kakak dari jaemin yang sudah mengabdikan dirinya di perusahaan sejak umur 20 tahun sampai sekarang di usianya yang sudah menginjak 27 tahun. Mark sudah menjalankan perintah sang ayah saat dia masih kuliah, sehingga Mark harus mampu membagi waktu untuk kuliah dan mengatur perusahaan.

"Jaemin, sebaiknya tidurlah. Ini sudah malam. Bibi Kim tadi mengabariku, dia bilang kau akan ke kantor besok"

"Iya hyung, aku sebenarnya sudah memutuskan untuk menepati janjiku pada ayah. Tapi apakah aku sanggup? Aku masih muda hyung" jawabnya dengan mengerucutkan bibirnya yang membuat Mark gemas sendiri

"Aku akan memantaumu, karena adikku yang manis ini sudah memutuskan maka aku akan setia disampingnya" Mark berkata lembut sambil mencubit pipi gembil adiknya

Jaemin memekik karena pipinya langsung memerah setelah dicubit sang kakak
"Sakit hyuuuuung~ "

"Habisnya kau gemas sekali. Masa calon CEO mempunyai wajah semenggemaskan ini. Apakah pegawai dikantor akan takut padamu hmm??

"Aku akan membuktikan mereka akan tunduk padaku"

"Tunjukanlah wajah menggemaskan ini hanya pada hyung saja! Oke?"

"Baiklah hyung. Ini sudah malam, aku mengantuk" jaemin sudah hampir memejamkan matanya karena tak bisa lagi menahan kantuk

"Oke, tidurlah yang nyenyak. Hyung juga akan ke kamar untuk bersih-bersih dan istirahat. Selamat malam...."

"Malam hyung"

Jaemin pun menyamankan posisi tidurnya dan menarik selimut tebal untuk membungkus badannya. Segera suara nafas teratur dan dengkuran kecil keluar dari mulutnya.
Mark beranjak dari duduknya di tepi ranjang milik jaemin dan menundukkan badannya untuk mencium kening sang adik

"Tidur nyenyak. Aku menyayangimu..."






Siapakah Mark??


Chapt-nya masih sedikit

Thanks for time

See u

CEO, garang??? (NOMIN and others couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang