step 9

3K 273 17
                                    

Semakin hari kelakuan Jeno semakin diluar nalar. Bagaimana tidak, ia bahkan selalu mengikuti jaemin kemanapun. Ya, niatnya memang ingin menjaga. Tapi menurut jaemin ini terlalu berlebihan. Ia seperti tidak punya waktu sendiri. Dua bulan berlalu, jeno enggan melakukan kegiatan nakalnya. Ia lebih memilih mengekori jaemin. Para pegawai kantor awalnya merasa aneh, mengapa ada laki² urakan datang bersama sang Presdir. Bahkan setiap hari tanpa ada jeda waktu. Jaemin jelas kesal. Tetapi daripada pusing memikirkan semua itu, lebih baik ia fokus pada pekerjaannya.

Siang ini mereka bertiga, ya Jaemin Jeno dan tentu saja ada Haechan, sedang berada di cafe. Mereka memilih makan siang diluar kantor.

"Haechan-ssi" panggil jaemin untuk mencairkan suasana

"Iya Presdir" jawab Haechan setengah gugup

"Bagaimana hubungan mu dengan hyung-ku?" tanya jaemin

"Anu... Mmm baik-baik saja Presdir" Haechan menundukkan kepalanya karena malu?

"Panggil saja aku jaemin jika sedang tidak berada dikantor, atau saat bukan jam kerja. Sepertinya kita seumuran" jaemin menelisik reaksi sekretarisnya

"Iya, baik Pres.. Ahh maksud saya Jaemin"
Tidak nyaman dengan tatapan intens jaemin

Jeno yang bingung pun berbicara
"Ahh sebaiknya kita makan dulu. Pesanannya sudah sampai" jeno tersenyum ke arah jaemin, tetapi langsung mendapat delikan tajam dari namja manis itu

Merekapun menikmati makan siangnya. Setelah selesai makan, mereka kembali ke kantor dengan berjalan kaki. Yaa memang cafe tadi tidak jauh dari kantor mereka. Hanya berjarak 100 meter saja. Tiba-tiba ponsel Haechan berbunyi, saat namja berkulit tan itu memeriksa ternyata kontak kekasihnya yang muncul.

"Mm J-jaemin, aku ijin mengangkat telepon dulu sebentar" jaemin menoleh ke belakang dan langsung mengangguk kecil. Dia lantas melangkahkan kakinya kembali meninggalkan Haechan

"Mau ku belikan es krim?" tanya jeno saat melihat pedagang eskrim.
Jaemin hanya melihat sekilas pedagang itu lalu kembali berjalan

"Tidak" jawabnya singkat

"Kalau begitu aku akan beli dulu. Kau bisa pergi sendiri" jeno pun berlari kecil menghampiri pedagang itu. Mata jaemin mengikuti kemana arah lelaki itu, ia tersenyum kecil dan berkata

"Dasar anak kecil" iapun akhirnya masuk ke kantor sendiri. Saat ia hendak masuk ke lift, seorang pegawai disana tak sengaja menyenggolnya dan membuat jas mahalnya tersiram kopi. Ia mengernyitkan keningnya dan memandang jasnya tak suka. Jaemin memberikan tatapan tajam kepada tersangka, dan memandang sekeliling

"Apa kau tidak tahu sopan santun? Begitukah caramu berjalan disini? Menunduk tanpa melihat siapa yang ada di depanmu? Begitukah?" suara beratnya membuat suasana menjadi mencekam, hawa yang dikeluarkan jaemin membuat siapapun tak mampu lagi mengangkat kepala mereka karena takut

Wanita yang sudah tak sengaja menumpahkan kopinya pun hanya bisa menunduk pasrah. Ia tahu konsekuensinya, ia hafal bagaimana tabiat CEO-nya

"Jawab" teriakan penuh tekanan membuat wanita itu ketakutan. Ia hanya bisa menahan air mata nya agar tak jatuh

"Ini sebagai contoh untuk kalian. Jika kalian melakukan kesalahan sekecil apapun. Aku tidak akan mengampuninya. Sedikitpun" ucapnya sarkas. Kemudian ia berjalan ke arah lift khusus untuknya, dan segera menelpon seseorang

"Pecat setiap pekerja yang tidak memenuhi kriteria. Dan pecat wanita yang sudah menumpahkan kopinya ke jasku, SEKARANG" setelah mengatakan itu ia kembali fokus ke arah depan. Ia ingin buru-buru mengganti bajunya

Jeno yang melihat setiap pekerja disana menunduk dan terlihat lesu, apa yang terjadi pikirnya. Namun pikirannya buyar saat Haechan menepuk pundaknya

"Lakukan tugasmu" Haechan pun pergi ke ruangannya

CEO, garang??? (NOMIN and others couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang