Step 22

2.1K 153 4
                                    

Jangan lupa vote & komen❤





Jaemin duduk dengan tenang di kursi kebesarannya. Menjadi CEO memang perlu mengeluarkan banyak ide atau gagasan untuk memajukan suatu perusahaan, tujuannya agar tidak monoton dan terus berkembang. Begitupun dengan jaemin kali ini. Jadwalnya kembali di rekap ulang oleh sekretaris baru, karena haechan untuk sementara diliburkan sampai melahirkan. Maklum, kalau sudah menjadi ipar maka selama apapun liburnya, maka tidak akan menjadi masalah bukan?

Kembali dengan kegiatan jaemin dan sekretaris barunya

"Saya sudah mengatur ulang schedule ke Singapura, penerbangannya dijadwalkan di tanggal 15 jam 3 sore. Dan untuk sore ini, ada jadwal pertemuan dengan client dari Incheon, mereka ingin membahas soal kemajuan saham" tutur sekretaris baru jaemin, Eric

"Baiklah. Kerja bagus hari ini. Maaf, di hari pertama kerjamu kau harus sibuk dengan jadwalku" ucap jaemin dengan senyum manisnya

Eric sempat terpana dengan senyuman atasannya itu, namun ia segera menyingkirkan pemikiran anehnya

"Tidak apa-apa Pak. Sudah menjadi tugas saya"

"Hahaa, jangan panggil aku Pak, terdengar tua. Panggil saja aku bos Na. Atau kalau kau mau, panggil nama saja" jaemin tidak nyaman dengan sapaan Pak untuknya

"Mm baiklah bos Na. Saya mengerti"

"Kalau begitu lanjutkan kerjamu. Dan oh iya, jika bodyguard ku sudah sampai suruh dia masuk ke ruanganku segera" titah jaemin

"Baik bos. Saya permisi"

Setelah itu Eric keluar dari ruangan sang bos. Jaemin termenung sejenak, pasalnya jika ia melihat eric mengapa sangat mirip dengan kekasihnya jeno. Hampir mirip sebenarnya, karena bedanya jeno punya tahi lalat yang selalu menjadi favorit jaemin. Seutas senyum terbit dibibir manis CEO itu, ia mengingat bagaimana indahnya wajah jeno saat mereka sedang berhadapan dan bayang-bayang saat jeno mencium bibirnya, melumat dengan lembut, dan menciumi setiap inci wajah jaemin membuat pipinya merah merona

Ketukan pintu membuyarkan lamunan jaemin, dan pintu terbuka menampakkan badan tegap sang pengawal pribadi, jeno

"Maafkan aku datang terlambat" ucapnya setelah berdiri tepat disamping kursi jaemin

Jaemin mendongak dan berucap
"Tak apa. Pasti urusanmu sangat penting, sampai-sampai kau pergi hampir 3 jam lamanya"

Nada bicara jaemin seperti mengejek, terdengar di telinga jeno yang memang sedang sensitif

"Hanya urusan yang menurutku membuang waktu" jeno menghela nafas pelan dengan tatapan kosong

Jaemin yang menyadari itu lantas berdiri dan memeluk jeno

"Kalau ada masalah, coba berbagilah. Siapa tahu aku bisa membantu"

Jeno membalas pelukan jaemin tak kalah erat, ia membenamkan wajahnya di ceruk leher jaemin. Menghirup parfum sang kekasih, membuatnya sedikit lebih tenang

Namun, hasrat seperti mengalahkan kesadarannya. Ia perlahan menjilat leher jaemin, dan menghisapnya pelan. Hal itu membuat jaemin kaget, takut kalau hisapan jeno akan membekas dan membuat para karyawan bertanya-tanya

CEO, garang??? (NOMIN and others couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang