step 2

6.5K 460 9
                                    

Sementara, di sebuah bar yang penuh dengan bau alkohol serta para wanita yang hilir mudik menawarkan diri untuk dijamah, kerlap kerlip lampu disko membuat siapapun yang masuk akan langsung pusing melihatnya. Tak terkecuali lelaki dengan surai blonde, yang sudah hampir menghabiskan 2 botol minuman untuk menghilangkan semua beban di pikirannya. Sudah hampir semua jalang-jalang di bar itu mencoba menarik perhatiannya. Namun gagal, karena lelaki itu tak pernah berselera untuk menjamah wanita kotor seperti mereka. Yah, meskipun ia sering keluar masuk bar tapi ia tak pernah menyentuh wanita-wanita murahan itu.

"Jeno lee"

Iya, lelaki bersurai blonde itu bernama lee jeno. Berandal paling terkenal. Terkenal karena gelagatnya yang menyebalkan dan sering membuat gaduh

"Apa?"

"Jangan terlalu banyak minum, nanti kau mabuk dan membuat keributan brengsek" temannya itu langsung merebut botol milik jeno

"Aarrghh biarkan aku menghabiskan ini dulu" jawab jeno kesal sambil kembali merebut botol miliknya

"Apa yang terjadi?" tanya temannya

"Diam!! Aku harus menghilangkan rasa stresku ini" dengan sedikit membentak temannya itu

"Jeno, kalau kau ada masalah ceritakan padaku. Jangan seperti ini! Aku tidak ingin kau berulah lagi"

"Ya ya ya, ini yang terakhir" jenopun menghabiskan minumannya sampai tandas

"Mau ku antar atau kau pulang sendiri? tapi aku tak membawa motor. Motorku sedang di bengkel"

"Aku akan pulang sendiri"

Jeno berdiri dari duduknya dan langsung melangkahkan kakinya keluar, meskipun jalannya sempoyongan karena hampir mabuk berat tapi dia masih bisa mengingat dimana rumahnya berada

"Baiklah, ku antar kau sampai pintu keluar. Aku masih ada pekerjaan disini"

"Hei Guan..."

"Apa?"

"Berhentilah menggodaku!!"

"Aku tidak menggodamu bodoh" gerutu guanlin karena kesal

Jeno cekikikan mendengar gerutuan temannya itu
"Baiklah, aku pergi"

"Sana pergi!! Dasar berandal menyebalkan" guanlin melepaskan tangannya dari pundak jeno, karena sudah sampai di pintu keluar

Jeno kembali melangkahkan kakinya meskipun kepalanya pusing. Tetapi tenang saja, jeno tidak pernah mabuk meskipun minum banyak. Karena toleransi alkoholnya yang tinggi

Setelah sampai di apartemennya yang kecil, jeno lantas membuka pintu dan melihat sekeliling ruangan itu. Sepi seperti tak berpenghuni. Ia tinggal sendiri dan jarang pulang kerumahnya, jadi apart itu selalu rapi tidak seperti rumah berandal yang sering orang bayangkan.

Jeno membuka pintu kamar dan langsung merebahkan tubuhnya dan terlelap, tak perduli dia masih bau alkohol. Karena tak akan ada yang berkomentar

**

Pagi menjelang dengan sinar matahari yang mengintip malu-malu dibalik gorden milik tuan muda Na, membuat sang pemilik kamar menggeliat malas dan membuka mata bulatnya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina indahnya.

Mengukir senyum indah yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona, ia teringat bahwa hari ini adalah hari yang akan mengubah jati dirinya, melihat masa depannya, dan menepati janji yang sudah ia berikan pada sang ayah

Jaemin beranjak dari kasur kingsizenya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri

Setelah bibi Kim selesai mempersiapkan keperluan tuan muda Na seperti setelan kantoran yaitu jas berwarna navy senada dengan celana bahannya, serta sepatu hitam mengkilap, tak lupa dasi hitam bercorak garis tiga dibagian atasnya.
Ia langsung pergi ke dapur untuk memeriksa sarapan pagi ini

CEO, garang??? (NOMIN and others couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang