Jaemin langsung merebahkan diri dikasur untuk beristirahat. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan menurutnya. Selama ini yang dia lakukan hanya kuliah dan main, kegiatan yang biasa dilakukan oleh remaja seusianya. Tapi sekarang? Dia bahkan harus mengurus seluruh permasalahan perusahaan yang sama sekali belum dimengerti. Meskipun dia kuliah mengambil jurusan bisnis, tetapi untuk melakukannya secara langsung seperti ini nyatanya sangat menghabiskan energi.
Saat dia masih bersama ayahnya dulu, jaemin selalu diajarkan teknik dan cara berbisnis dengan baik. Tidak etis rasanya sebagai anak dari pemilik perusahaan raksasa SJ Corp, tak mempunyai pengetahuan dasar tentang bisnis. Maka dari itu sang ayah selalu mengajari nya di waktu senggang, karena ayahnya begitu sibuk pergi keluar kota bahkan luar negeri.
Jaemin tak pernah mengeluh saat sang ayah mengajari nya, karena dia tahu bahwa ilmu yang diberikan akan sangat berarti suatu saat nanti. Meskipun Mark saat itu selalu berada di sisi ayahnya, jaemin juga harus menguasai dan memahami sedikit demi sedikit permasalahan di perusahaan sang ayah.
Jam di dinding menunjukan pukul 10 malam, tapi rasanya ia sulit menutup mata meskipun tubuhnya lelah. Jaemin bahkan sudah makan dan mandi, tetapi ia masih terpikirkan tentang pria yang ditemuinya tadi. Memang tak sengaja, dan situasi itu jelas tak ada hubungan dengannya. Tetapi ada apa dengan seringaian pria aneh itu? Jelas-jelas jaemin sudah benar menjaga image-nya sebagai CEO, tetapi mengapa pria itu bahkan tahu kepribadian aslinya hanya dalam sekali melihat?
Apakah aktingnya tidak bagus? Padahal seluruh pegawai di kantor terlihat takut dengan sikapnya? Lantas pria bernama Lee Jeno itu seenaknya mengatakan bahwa itu hanya pura-pura
"Bagaimana dia berkata seperti itu? Sedangkan kami baru bertemu sekali, tetapi bisa-bisanya dia... Aarghh sialan, apakah dia paranormal? Psycologi? So tahu sekali" jaemin bersungut-sungut karena mendadak rasa kesalnya kembali
Tok tok tok
"Adikku yang manis~" panggil Mark mendayu-dayuJaemin mendongak dan melihat Mark membawa kantong keresek berwarna putih
"Hyung, kenapa pulang? Kenapa tidak menginap saja di Busan? Tidakkah kau lelah?" tanya jaemin merasa aneh dengan kakaknya yang bekerja di Busan tetapi malah pulang ke Seoul malam-malam begini"Hyung merindukanmu" Mark menghampiri Jaemin dan langsung memeluknya
"Hyuuung~ aku tidak bisa bernafas. Longgarkan pelukanmu, aku bisa mati kehabisan oksigen" ucap jaemin sembari melepaskan pelukan sang kakak
"Hehe, aku minta maaf. Tetapi benar aku sangat merindukanmu" jawab Mark sesekali mengelus surai dan pipi chubby jaemin
"Hyung, kau ini berlebihan. Seperti bertahun-tahun tidak bertemu saja. Lalu apa yang kau bawa?" tanya jaemin melirik keresek yang dibawa Mark
"Ah ini? Donat kesukaanmu. Rasanya bervarian, ada stroberry, mintcho, green tea dan banyak lagi" Mark berucap setelah meletakan kantong itu di atas nakas
"Malam-malam begini? Jangan bercanda hyung. Aku memang suka manis, dan donat adalah favoritku. Tetapi lihatlah jam! Nanti gigiku keropos bagaimana?" jaemin sebal dengan Mark yang tidak mengerti kebiasaan buruknya
"Ahh lucunya adikku inii~" tangannya mencubit hidung mungil jaemin
"Baiklah, baiklah simpan saja dulu di kulkas. Besok kau makan disaat senggang yah!" ucap Mark sambil berdiri untuk segera beristirahat
"Iya hyung. Tolong simpan saja di kulkas ya, nanti aku ambil kalau mau" titah Jaemin saat Mark hendak keluar kamar
"Siap Tuan Muda" Mark memberi hormat tegap kepada sang adik sambil tersenyum
"Aish hyuuung~" rengek jaemin karena Mark selalu menggodanya
Markpun keluar setelah tertawa kecil melihat rengekan sang adik
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO, garang??? (NOMIN and others couple)
Short StoryCEO tegas, galak, dan mudah tersinggung. Siapa sangka akan bertemu dengan berandalan menyebalkan yang menyebabkan dirinya diganggu terus menerus "Bisakah kau memberiku jalan?" ~Njm "Bisa saja, asal kau menciumku!" ~Ljn -Jeno x jaemin -Mark x haechan...