step 10

3.2K 276 12
                                    

Kedua pria tampan sedang terduduk di kursi makan, menyantap sarapan. Setelah kejadian semalam, mereka hanya saling melirik canggung. Tak berani membuka mulut masing-masing, karena malu tentu saja. Bagaimana bisa setelah adegan ciuman itu mereka malah tertidur di ranjang yang sama. Berpelukan pula.

Tak ingin lama-lama dengan suasana canggung seperti ini, akhirnya jaemin bersuara

"Aku sudah selesai. Lanjutkan makanmu, aku akan bersiap untuk ke kantor" setelahnya jaemin berlalu dan pergi ke kamarnya

"Apa-apaan. Padahal semalam tidak terjadi apa-apa. Tapi kenapa mendadak jadi canggung" gerutu jeno. Ia pun akhirnya menghabiskan sarapannya, lalu kembali ke kamar jaemin untuk mengambil jaketnya.

Iya, semalam tidak terjadi apa-apa, hanya ciuman panas dan berakhir dengan tidur berdua. Mereka tidak seberani itu melakukan sesuatu yang berlebihan. Alasannya, Jeno belum siap. Dan jaemin? Jangan tanyakan dia, jelas ia lelaki straight. Tapi tidak tau nanti........

Ceklek
Pintu kamar terbuka dan ia dikejutkan dengan keadaan jaemin yang hanya memakai handuk sepinggang. Jaemin menoleh dan ia juga sama terkejutnya. Jeno bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya, karena begitu indah menurutnya. Ia berjalan perlahan ke arah jaemin yang sudah membeku. Mata jaemin bergerak gelisah karena takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Jaemin berjalan mundur tapi tangannya berhasil diraih oleh jeno

"Kau menggodaku?" tanyanya sambil menatap tajam jaemin

"Apa maksudmu, aku baru selesai mandi" jawab jaemin sambil melepaskan tangannya dari lelaki itu

Jeno mengambil nafas beratnya, kemudian menghembuskannya perlahan. Ia meneliti setiap inci tubuh jaemin, dia dengan sekuat tenaga menahan hasratnya agar tak menerkam jaemin sekarang juga. Bagaimana tidak, puting merah muda menonjol seperti menggodanya, bibir ranum bila dicicipi pasti akan manis, rambut hitam legam yang basah, pinggang ramping yang akan pas bila dipeluk, dan tubuh yg setengah basah karena belum dikeringkan, ini seperti jaemin sudah setengah bugil.

Jaemin yang bingung pun akhirnya berjalan perlahan ke arah walk in closet. Dengan yakin, ia melewati jeno yang diam tak bersuara. Saat sudah hampir ke ruangan itu, tiba-tiba jeno memeluknya dari belakang. Membuat jaemin seketika menahan nafasnya karena gugup, jantungnya berdetak cepat. Ia sebenarnya yakin bahwa dia lelaki straight, tapi mengapa perlakuan jeno membuatnya lemah seperti ini. Tidak! Jaemin tidak menyukai laki-laki!

Jeno kemudian mengecup leher jaemin dengan sensual, jaemin terkesiap dengan apa yang dilakukan jeno padanya. Tapi ia hanya diam. Lagi-lagi jeno menciumi leher dan bahunya, tangannya tak tinggal diam. Perlahan mengusap perut rata jaemin dan naik ke puting yang sudah mencuat indah. Jeno kalau sudah seperti ini, maka dia sudah dikuasai nafsunya. Jaemin menggigit bibir bawahnya untuk menahan kenikmatan agar tak terbuai dengan atensi yang diberikan oleh jeno. Jaemin memberanikan diri untuk membalikkan badannya dan mata mereka bertemu. Saat jeno hendak mencium bibirnya, jaemin menutup bibirnya dengan tangan. Alhasil jeno hanya mengecup tangan jaemin, dan ia menatap jaemin dengan kecewa

"Aku harus bekerja. Pulanglah" setelah mengatakan itu jaemin masuk ke walk in closet dan mengunci pintunya. Jeno hanya mendengus kesal, kemudian keluar dengan keadaannya yang sudah horny

**

Jaemin menyelesaikan pekerjaannya tepat jam 10 malam. Ia kemudian menggeliat dan membenarkan posisi duduknya karena pegal. Lantas ia membawa kakinya menuju lobby untuk segera pulang.

Ia melihat mobilnya sudah terparkir rapi di depan, jaemin pun mendekat dan terkejut karena bukan Paman Kim yang menjemputnya, melainkan Jeno si menyebalkan

"Kemana paman Kim?" tanyanya

"Aku sudah meminta izin padanya. Dan dia memberikan kuncinya padaku" jawab jeno sambil memainkan kunci mobil di jarinya

CEO, garang??? (NOMIN and others couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang