Hai, jangan lupa vote dan komen;)
Hutang memang wajib dibayar. Sekecil apapun jumlahnya. Kamu harus mengingat berapa jumlah uang yang kamu pinjam. Meskipun kamu meminjam uang dari teman, sahabat, atau saudara sekalipun, kewajiban untuk membayar adalah hal yang mutlak. Ya, sama halnya dengan jeno
Kali ini ia sedang berjudi, mengasah kembali otak cerdiknya untuk mengelabui sang lawan. Memang, sampai saat ini belum ada yang bisa mengalahkan strategi permainan jeno. Bagaimana tidak? Setiap mereka bertanding, jeno selalu menang. Bahkan saat inipun, ia sudah memenangkan empat ronde. Dan berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang.
Jeno menyalakan rokoknya setelah permainan selesai. Kepulan asap mulai membumbung tinggi, tanda sang empunya telah menghisap berkali-kali rokok yang berada di sela jarinya. Kali ini jeno sedang berada di luar kedai tempat mereka biasa berjudi. Paman bertato ular yang tempo hari mengajak ia mencuripun menghampirinya
"Terimakasih bung. Nah, jatahmu" paman itu menyerahkan uang yang cukup banyak kepada jeno
Jeno berbalik dan menatap remeh si paman
"Berapa yang ku dapat setelah memeras habis uang mereka?" jeno bertanya dengan enteng"Kau mendapatkan 50%. Sisanya aku dan juga anak buah ku. Kau pantas mendapatkannya" ucap paman preman itu sambil menepuk pundak jeno
"Baiklah. Terimakasih" ia menerima uangnya lantas jenopun pergi meninggalkan tempat itu dengan membawa sejumlah uang yang cukup untuk membayar hutang nya
**
"Renjun-ssi" jeno mengetuk pintu rumah renjun dengan brutal karena tak sabaran
"Yak, buka pintunya!" ucapnya setengah berteriak
Renjunpun yang berada dirumah langsung menghampiri pintu dan segera membukanya
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan renjun yang sedang memakai pakaian santai nya
"Ada apa? Berisik bodoh" tanyanya kesal"Hanya ingin membayar hutang ku" ucap jeno sembari mengulurkan tangannya yang sudah memegang sejumlah uang
"Ku bayar sebagian dulu" lanjutnya
"Oh, terimakasih sobat hehe" renjun cengengesan karena ia senang mendapatkan kembali uangnya
"Sama-sama. Dimana guanlin?" jeno celingukan sembari masuk ke ruang tamu apart milik renjun
"Dia sedang bekerja di cafe" jawab renjun yang kemudian terduduk di sofa
"Bekerja? Sejak kapan orang seperti dia bekerja?" tanya jeno heran
Renjun yang kesal pun melemparkan majalah yang berada di meja ke wajah tampan jeno
"Yak, suamiku punya rasa tanggungjawab. Tidak sepertimu" jawabnya sarkasTiba-tiba jeno memasang wajah kesal, karena wajah tampan nya kena hantaman majalah yang cukup tebal
"Aish, begitu saja marah. Aku kan hanya bercanda""Bercandamu tidak lucu jeno" renjun melangkahkan kaki ke dapur untuk membawa minuman
"Kau mau minum apa?" tanya renjun, sedangkan yang ditanya sudah selonjoran kaki di atas sofa
"Ambilkan apa saja. Asal jangan air putih" ya jeno sepertinya bermusuhan dengan air putih, ralat mineral
"Baiklah. Oh iya, bagaimana keadaan Haechan?" tanyanya sambil berjalan ke arah sofa kembali dan meletakan kaleng minuman cola
"Dia baik-baik saja" jawab jeno
"Kau sudah baikan dengannya?"
"Tidak tahu. Ah dia hanya jengkel kepadaku karena sudah mengecewakannya. Nanti juga dia memaafkan ku" ucap jeno yakin
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO, garang??? (NOMIN and others couple)
Short StoryCEO tegas, galak, dan mudah tersinggung. Siapa sangka akan bertemu dengan berandalan menyebalkan yang menyebabkan dirinya diganggu terus menerus "Bisakah kau memberiku jalan?" ~Njm "Bisa saja, asal kau menciumku!" ~Ljn -Jeno x jaemin -Mark x haechan...