34. BALAPAN

6.2K 331 7
                                    





















Hello everyone 🌺

Hope you like & happy reading



















Setelah mengantarkan Alesha pulang, Rey mengendarai mobil nya menuju rumah. Ia lalu membelokkan mobil nya ke sebuah jalan pintas, untuk memotong jalan.

Awalnya baik-baik saja, namun Rey mempercepat laju mobil nya, saat melihat tiga buah motor mengikuti nya sedari ia keluar dari komplek perumahan Alesha.

Dan ia kenal betul siapa mereka, hanya dari motor yang dikendarai. Bukan tanpa alasan ia mengambilnya jalan pintas. Itu karena ia sedang diikuti.

Satu motor melaju kencang, mendahului mobil Rey, lalu langsung menghadang jalan nya, membuat Rey spontan menginjak rem.

Rey berdecak kesal. Ia terlalu malas untuk berurusan dengan mereka lagi. Tapi mereka seolah tidak ada habis nya mencari masalah. Siapa lagi jika bukan Juna, ketua geng levator.

" Turun lo!". Pekik Juna yang sudah berdiri di depan mobil nya.

Rey pun turun dan menghampiri Juna dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana. " Mau ngapain lo?". Tanya Rey santai.

" Gue lagi males berurusan sama kalian". Lanjut nya seraya mendudukkan dirinya di atas kap mobil.

Juna tersenyum smrik. " Gue juga ngga mau ngajak lo ribut".

" Terus?".

" Gue cuma mau ngajak lo balapan". Ucap Juna. "Gimana?".

" Ngga minat balapan sama orang yang hanya bisa main curang". Balas Rey. Kemudian ia bangkit, dan berbalik, berniat masuk kembali ke dalam mobil.

" Cupu, takut dia bos". Celetuk Vano yang masih duduk anteng di atas motornya. Membuat langkah Rey langsung terhenti.

Vano menyeringai melihat nya. Ia mencoba memancing emosi Rey. " Oh, atau dia takut kali di marahin sama cewek nya".

Mereka bertiga lantas tertawa, membuat emosi Rey sedikit terpancing. Tapi ia sebisa mungkin mengatur emosi nya agar tidak meledak hanya karena omongan tidak bermutu dari mereka.

" Body cewek nya juga mantep, siapa nama nya? Ah! Alesha, cantik kayak orang nya". Sahut Brian ikut menggompori.

Seketika emosi Rey langsung naik saat mendengar nama Alesha di sebut-sebut. Ia kembali berbalik, melangkah cepat ke arah mereka, dan langsung mencengkeram kuat kerah jaket yang di pakai Brian.

" Jangan pernah lo sebut nama cewek gue dengan mulut sampah lo itu!". Ucap Rey penuh penekanan. Emosi terlihat jelas di mata nya.

Brian terkekeh remeh, ia berhasil memancing emosi Rey. " Santai, bro. Kalo lo ngga takut, terima dong tantangan dari bos gue". Balas nya seraya menepuk pundak Rey.

Rey menghela nafasnya kasar, ia lalu menatap mereka bergantian. Dan kembali menatap Brian tajam.

" Deal?". Tanya Juna. " Yang menang bisa minta apapun ke yang kalah".

" Gue tunggu, nanti malam di sirkuit gue!". Ucap Rey tanpa berpikir panjang lagi.

" Dan ini yang terakhir! Kalau gue menang jangan pernah lagi lo ganggu anak Antraxs, atau orang terdekat gue". Sambung nya.

" Oke, tapi kalau gue yang menang, Antraxs harus bubar". Balas Juna.

Tanpa membalas Rey langsung mendorong Brian kuat, hingga membuat nya hampir oleng. Setelah itu ia segera beranjak masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana.








REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang