100. MARAH

5.1K 330 157
                                    



















                 Hello everyone 🌈✨

      Hope you like & happy reading























Alesha menggeliat pelan dengan mata yang masih tertutup, tangan nya meraba-raba ke sebelah. Saat ia tidak menemukan apapun, kedua mata cantik itu langsung terbuka.

Wanita itu mengedarkan pandangannya, lalu matanya menatap jam di dinding. " Jam delapan". Ucap nya masih belum sadar.

" Hah?! Jam delapan?!". Kaget nya lalu bangun dari tidurnya. Alesha mendadak linglung.

" Rey!". Panggil nya. Namun tidak ada jawaban. Alesha menghembuskan nafasnya, lelaki itu pasti sudah pergi ke kantor. " Duh, kok gue bisa telat sih bangun nya".

Alesha menggusap wajahnya, saat ia menolehkan kepalanya ke samping, ia menemukan selembar surat yang ada di atas nakas samping tempat tidur.
Ia mengambil kertas tersebut dan membaca nya.

For: my wife

Aku sengaja ngga bangunin kamu, karena aku liat kamu tidur nya nyenyak banget, apa lagi tadi malam kamu susah tidur.

Kalau udah bangun, mandi terus langsung sarapan. Oke? Jangan lupa minum susu nya juga.

Aku berangkat ke kantor dulu ya.
Jangan sampai kecapean, kalau ada apa-apa langsung telpon aku.

I love you, sayang

                                 From : your husband

Senyuman terbit di bibir Alesha ketika selesai membaca surat dari suami nya itu. " Manis banget sih". Gumam nya.

Setelah membaca surat tersebut, Alesha beranjak ke kamar mandi kemudian turun untuk sarapan.

" Selamat pagi, non". Sapa mbak dina saat Alesha baru masuk ke dapur.

" Pagi, mbak". Balas nya. Ia mendudukkan dirinya di kursi depan meja dapur.

" Non mau sarapan sekarang?". Tanya nya. Alesha mengangguk. " Sebentar, mbak siapkan".

" Mbak, tadi Rey berangkat jam berapa?". Tanya nya.

Mbak dina menoleh sekilas. " Seperti biasa, non". Jawab nya.

" Sebelum berangkat, den Rey pesan kalau ngga ada yang boleh ke kamar karena non Alesha masih tidur".

" Iya, tadi malam aku susah tidur lagi, mbak".

" Wajar, non. Itu hal biasa bagi ibu hamil yang perut nya udah besar, apalagi nanti kalau udah usia tujuh bulan sampai mendekati lahiran, itu pasti makin sudah tidur".

Alesha menghela nafasnya. " Iya, nikmatin aja setiap proses nya, ya mbak".

" Betul, non".

" Bahan makanan sama yang lainnya masih aman, mbak?". Tanya nya lagi.

" Masih cukup buat beberapa hari lagi, non".

" Nanti yang habis tolong di list, terus kasih ke aku ya, mbak".

Mbak dina mengangguk. " Siap, non".

" Non, mau sarapan disini atau meja makan?". Tanya nya.

" Sini aja deh, mbak".

Mbak dina lalu meletakkan sarapan wanita itu, beserta segelas air putih dan juga segelas susu ibu hamil.

" Makasih, mbak". Ucap nya.

REYZA ( Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang