10

69 11 5
                                        

Biarkan waktu yang menjawab semuanya🕒⌛

🍁 Happy reading 🍁

Zahra masih tidak percaya. Dia masih diam memikirkan bagaimana mamanya bisa semirip itu dengan bunda Zahir

"Gue curiga kalo....."

"Kalo apa AL" Ucap Zahra tak mengerti sambil mengoyak oyak Zahir

"Gue curiga kalo nyokap gue sama nyokap Lo itu kembar" ucap Zahir

Zahra tak mengerti lagi. Bagaimana itu bisa terjadi?. Mamanya selama ini tak ada sedikitpun cerita mengenai itu. Dan jika memang benar bunda Zahir itu saudara kembar mama, kenapa mama malah menyuruhnya menjauhi Zahir??

"I..-iya ya, kenapa mama malah suruh gue jauhin Lo ya?" Tanyanya menghadap ke arah Zahir penuh kecendrungan

Zahir juga mencoba dua tiga kali memikirkan itu. Tapi tetap saja dia tak tau apa yang sebenarnya terjadi

"Bunda juga gak pernah cerita ke gua" ujar balik Zahir

Kring...kring...

Bel istirahat telah usai. Zahra dan Zahir buru buru lari menuju kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran

Dalam pelajaran, Zahir dan Zahra terlihat tidak fokus terhadap apa yang sekarang sedang ia pelajari

"Zahra, Zahir coba kalian maju dan kerjakan soal bapak di depan" pinta pak mamat guru biologi kelas X IPA 1 dan 2

Kenapa tepat sekali pada mereka berdua??. Mereka kan sembari tadi tak fokus apa yang dijelaskan oleh pak mamat.

Semua anak sudah pasti memperlihatkan wajah yang biasa saja. Karena mereka sudah yakin bahwa Zahra dan Zahir pasti bisa mengerjakan soal yang ada di depan papan tulis. Mereka kan anak paling pintar

Mereka berdua maju dan saling tatap serta menelan ludah bersamaan. Keringat mereka berdua mulai bercucuran. Bulu kuduknya mulai berdiri

Bukan berati takut akan kehororan suasana, melainkan ketakutan karena bagaimana jika mereka tak bisa mengerjakan soalnya??. Apa kata orang nanti??

Dengan mata yang mulai terbuka, mereka berdua perlahan memahami soal tersebut.

Hanya butuh waktu beberapa menit, Zahra dan zahir langsung mengerti apa yang harus dia jawab. Untung saja soal yang di berikan pak mamat itu materi biologi yang mereka berdua sudah pelajari di sekolah SMP dulu

"Sudah pak" ucap berbarengan mereka berdua

Terlihat pak Mamat tersenyum bangga pada dua muridnya itu. Mereka sungguh anak yang pintar luar biasa

••

Tak terasa kini telah memasuki jam istirahat kedua.

Zahra dan Zahir segera pergi menuju tempat yang mereka tadi melakukan pembicaraan

Sepi dan sunyi. Tak ada satupun orang berada di tempat itu kecuali Zahir dan Zahra

"Keknya kita emang harus selidiki ini semua" ucap Zahir pada Zahra yang masih binggung dari tadi

"Iya tapi satu lagi nih Al, kenapa nyokap gue antusias pas nanyain bokap Lo?" Ujarnya yang semakin membuat Zahir pusing tujuh keliling

"Apa mungkin kecelakaan nyokap sama gue dulu itu ada hubungannya sama mereka berdua(mama Zahra dan ayah Zahir)??" Tanyanya yang penuh misteri

"Masak nyokap gue setega itu sih" ujar sedih Zahra

Zahir yang melihatnya segera mendekat dan mengelus elus rambut hitam wangi dan lembutnya itu serta menyenderkan kepalanya pada pundak Zahir

Zahir mencoba menenangkannya dan menghiburnya

"Jadi, mereka ada masalah bokap sama nyokapnya ya, hmmm gue harus cari tau" ucap EL yang ternyata sembari tadi membuntuti privasi masalah mereka berdua

Krekk

"Aduhh"

El tak sengaja menginjak botol bekas yang ada di depannya

"Siapa itu" panggil Zahir dan Zahra panik

El yang tau bahwa mereka berdua telah mendengar, langsung kabur dengan cepatnya

"Ish kemana bocah itu. Cepet amat ilangnya" kesal zahir yang tak berhasil mengetahui siapa yang mengintainya

"Siapa Al??" Tanya Zahra datang

"Ada yang ngintai kita dari tadi" ucapnya

Sudahlah itu tak penting

------------------------>

Setibanya di rumah, Zahir segera membuka rumah dan yah, lagi lagi kosong kosong dan kosong

"Emang gua peduli?" Batinnya sendiri

Zahir menaiki anak tangga menuju kamarnya dan segera membuka buka almari apapun itu dimanapun itu

"Bunda nyimpen dimana sih. Gue udah cari dikamar bokap tapi gak ada apa apa" kesalnya sambil mengobrak Abrik rambutnya itu

Kring....kring ....

Suara itu datang dari ponsel milik Zahir, segera Zahir ambil ponsel dan mengangkat telvon tersebut

Ternyata telvon itu dari zahra sahabatnya

"Ada apa?"

"Gue mau nanya, nyokap lu namanya siapa?"

"Buat apa?"

"Ya gue biar ngerti lah nyokap Lo sama nyokap gua kembar apa engga"

"Owh iya juga gua baru inget"

"Yaudah mending kita ketemuan sekarang di taman dekat kota
Biar kita lebih enak bahasanya"

"Ok siap siap. Tapi Lo gak usah jemput gue. Takut ketahuan nanti"

Percakapan telah selesai.

Zahir segera mengambil Hoodie hitam bertulisan be happy always kesayangannya

Zahir menuruni anak tangga itu dan saat dia ingin keluar ternyata diluar terdapat keluarganya yang baru saja pulang entah dari mana

Zahir sedikit shock dengan apa yang dia lihat

"Siapa dia?_"

Zahir melihat bahwa ayah dan adik adiknya bersama seorang perempuan muda dan seorang laki laki seumurannya

"Zahir?!"

TBC.....
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat

Zahir The Series [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang