06

102 15 35
                                        

🍁 Happy reading 🍁

Pemerikasaan telah selesai, Zahir duduk di kursi tunggu dengan jemari jemarinya yang terus bergerak dan mengeluarkan keringat dingin karena takut dengan hasil pemeriksaan yang baru saja dilakukan

"Pendonor tidak sesuai ketentuan dok. Kesehatannya tidak stabil" ucap salah seorang perawat

Deg.

Mendengar perkataan perawat tadi membuat jantung Zahir semakin berdebar debar

"Apakah tidak ada anggota keluarga lain yang dapat mendonorkan?" Tanya dokter pada Zahir

Zahir menghela nafasnya sejenak.

Ayah, hanya ayah jalan satu satunya yang bisa mendonorkan darahnya jika memang Zahir tidak bisa melakukan pendonoran itu

Tapi itu akan membuang waktu banyak. Posisi ayah sekarang berada di luar kota. Itu akan membutuhkan waktu lama untuk pulang.
Sedangkan intan? Dia membutuhkan donor darah sekarang juga

"Tidak ada dok. Hanya saya yang dapat mendonorkan"

"Saya mohon dok. Apapun resikonya saya akan terima asalkan adik saya selamat" pintanya

Sangat jelas. Zahir akan merelakan semuanya untuk orang yang ia cinta. Ia tidak ingin kejadian dulu itu menimpa lagi

Terpaksa dokter mengiyakan perkataan Zahir. Karena memang sudah tidak ada pilihan lagi

Sebelum pendonoran dimulai, dokter sudah beberapa kali mengingatkan Zahir jika itu semua akan ada resikonya

Terlalu berisik dokter ini. Ceramahanya itu membuat telinga Zahir seperti dirubung banyak semut. Hanya tinggal laksanakan aja kenapa susah sekali?

Pendonoran dimulai, semakin banyak darah yang di keluarkan, semakin perlahan Zahir merasakan lemas pada tubuhnya

10 menit telah berlalu

Kondisi Zahir sudah sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan donor ini. Donter terpaksa menghentikannya dan dan segera memberikan alat bantu nafas pada Zahir yang sudah lemas

Tenang tenang. Itu hanyalah sebentar

Bi arsih dan Damar,
Mereka berdua berjalan menuju ruang Zahir dengan sangat cepat

"Bagaimana kedaannya dok?", Tanya khawatir Bi arsih

"Pendonor sudah melewati batas ketentuan. Dan itu pasti ada resikonya. Namun pendonor tetap memaksa untuk melakukan pendonoran"

"Tapi tenang saja, tidak lama lagi pendonor akan akan pulih" jelas panjang lebar dokter

"Maaf dok, apakah darah yang di donorkan sudah cukup?" Tanya bi arsih

Mungkin itu sudah lumayan cukup untuk intan. Zahir telah berhasil mendonorkan darahnya pada intan

Dokter keluar dari ruangan Zahir, dan pergi menuju ruangan milik intan untuk melakukan transfusi darah

"Bi arsih.." Lirih Zahir

"Iya den?" Jawab bi arsih di samping ranjang Zahir tak lupa di temani oleh Damar juga

Zahir The Series [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang