19

76 16 14
                                    

Typo?! Tandain aja!
Komen yang banyak ya! Thank you ❤️

🍁 Happy reading 🍁

Ruangan yang usang penuh dengan debu, membuat dada sangat sesak. Ditambah lagi dengan kondisi tangan dililit, kaki dililit, bahkan tubuh pun ikut terlilit. Sakit sekali rasanya!

"Bangun AL" Zahra menyeru

Zahir, dia masih berada pada alam bawah sadarnya, setelah ia tertangkap oleh kedua anak buah EL saat mengejar Zahra. Obat di sapu tangan itu berefek sangat lama juga ternyata

"Hahaha.. akhirnya tugasku akan selesai" EL berbahak menatap Zahra yang masih menangis di tempat

"Lo bener bener tega!. Dia itu saudara Lo!!" Zahra berteriak

"Sudah diam! Jangan membuat saya emosi!!" EL mencekam

Tak lama dengan itu, perlahan mata sayup itu mulai membuka. Berat sekali rasanya.

"Egh"

Sebuah pandangan pertama adalah bayang bayang samar tubuh seorang gadis cantik di depannya

"AL, Lo udah bangun" Zahra tampak terlihat sekali cemasnya

"Bagus! Zahir udah bangun!!. Sekarang gue tinggal telpon mama!"

EL membalikkan tubuhnya keluar dari tempat usang itu.

Mengeluarkan handphone dari sakunya dan memencet sebuah kontak bernama MAMA

"Semua sudah aku laksanakan dengan baik ma" ujarnya

•••

Wilson, baru saja ia mendapat sebuah telepon dari nomer yang tak dikenal. Dalam pembicaraan orang itu, ia berkata bahwa dua anaknya sedang ia sekap

Tapi sangat heran, 2 orang?! Anak anak Wilson Ada 4. 2 orang sekarang berada di rumah, diantaranya intan dan Damar. Sedangkan EL, dia pergi bersama mamanya. Dan Zahir, dia izin pergi bermain dengan temannya

"Siapa yang di culik?!" Wilson sedikit merasa cemas

Karena diambang kebingungan dan cemas, Wilson kembali menelpon seorang misterius itu.

"Kamu gak usah nipu saya! Anak saya itu lagi keluar sama mamanya!." Jelas Wilson

Orang itu hanya tertawa bahak.  "Zahir dan Zahra"

Tit tit tit...

Menutup telponnya dengan kalimat terakhir yaitu Zahir dan Zahra.

Degh.

Zahra?! Bagiamana ia tau tentang Zahra?! Siapa orang misterius itu?!!

Dengan cepat, Wilson mengambil kunci mobilnya lalu pergi dan menuju tempat yang sudah di kasi oleh orang misterius itu

Di kediaman EL,
Zahir masih berusaha untuk menetralkan tubuhnya. Pusing sekali rasanya

"Bagusss..." Mama. Mama Tisna. Mama EL dan mama baru Zahir. Tisna sudah datang di kediaman milik EL.

"Aku berhasil bukan mah?" EL menyeru

"Benar putraku. Sekarang kita tinggal menunggu Wilson untuk memberikan uang itu, atau mereka mati" Tisna berbahak

"Lepasin kita!!" Zahra menjerit berusaha melepaskan ikatannya

Tisna mendekat, menghampiri Zahra dan juga Zahir yang sedang lemah.

"Kalau mau bebas tunggu ayah kalian dulu" ucapnya mengelus elus rambut Zahra sinis

"Ayah?! Ayahkan ada di luar kota! Gimana gue mau bebas?!!" Zahra bergumam

Brakkk

Wilson! Dia benar benar datang. Dengan cepat, Tisna menutup wajahnya dengan kain yang sudah ia siapkan, agar suaminya itu tidak mengenalinya

"Zahra" lirih Wilson

"Cepat! Serahkan uang itu atau dua anak kamu, akan mati!" Ucapnya

"Tidak! Jangan bunuh anak anak aku!. Ini uangnya" Wilson menyerahkan 1 koper besar berisi uang senilai 500 juta untuk menebusnya. Ia tak mau jika ia kehilangan Zahra lagi untuk yang kedua kalinya

Setelah memberikan uang, 2 orang itu kabur meninggalkan Wilson dengan dua anak nya di dalam gudang yang telah usang

Wilson berlari menghampiri Zahra dan melepaskan ikatannya serta memeluknya sendu

'Zahra putriku' gumam Wilson memeluk erat Zahra, bahkan air matanya itu sudah mengalir

"Maaf om" Zahra sedikit menjauhkan pelukan Wilson dari tubuhnya

Sakit. Sakit sekali rasanya. Anaknya sendiri tidak mengenali ayah kandungnya

"AL Zahir" Zahra melepaskan ikatan ikatan yang ada di tubuhnya. Entah kenapa bapaknya itu malah bengong diam dan tidak segera menolong putranya

"Lo gak papa" Zahra Sangat cemas dengan Zahir

"Sudah, ayo kita segera keluar"

Wilson membantu Zahir berdiri dan keluar dari ruang berdebu itu. Entah kenapa sepertinya kali ini ia peduli dengan Zahir.

Mungkin melihat Zahir yang sangat pucat dan lemas tubuhnya, membuat hati  tak tega untuk meninggalkannya

Brukk

Zahir tidak kuat. Tubuhnya sudah tumbang. Pengaruh bius itu masih melekat pada tubuhnya. Yang membuat tubuhnya menjadi lemas dan tak punya tenaga

"Zahir" Wilson menepuk nepuk tubuh Zahir yang sudah lemas

Tampak sekali rasa khawatir itu muncul.

"Kita bawa Zahir ke rumah sakit aja om" Zahra yang ikut khawatir, juga segera membantu Wilson membawa Zahir menuju mobil lalu ke rumah sakit

TBC...
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat 😉

5-6-2022

Author capek

Zahir The Series [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang