🍁 Happy reading 🍁
Mematung di tempat dengan ekspresi datar dan syok atas semua pengakuan
Zahir dan Zahra saling menatap menyendu satu sama lain. Memandang dengan air yang sudah ingin jatuh dari kantung nya
"Gak mungkin"
Zahra menatap Wilson dengan ekspresi penuh dendam
"Aku punya ayah sendiri. Dia sekarang ada di luar kota kerja. Dan aku juga punya mama sendiri!. Dan aku memiliki satu adik. Dan aku yakin dia adik kandungku. Dan aku tidak memiliki seorang kakak!"
Wilson menggelengkan kepalanya menatap Zahra penuh akan penyesalan
"Enggak Zahra, kamu itu anaknya om. Kamu itu anak saya" ucap Wilson yang maju pada Zahra untuk memeluk nya
"Enggak!" Zahra menolak pelukan Wilson
"Kalau emang itu benar, kenapa aku di buang?! Kenapa aku jadi taruhan?! Ayah macam apa itu?!" Ujar Zahra yang membuat jantung Wilson berdetak kencang seketika
"Jadi, ayah yang udah ngerencanain pembunuhan bunda?," Zahir meletakkan handphone nya lemas.
Orang yang selama ini ada di hidupnya dan bahagia bersamanya, ternyata adalah seorang penghianat
"Terus apa tujuan ayah itu nyalahin aku sebagai kasus meninggalnya bunda?!. Ayah benar benar tidak ada akhlak!" Bentak Zahir depan Wilson yang terlihat binggung dengan keadaan sekarang
Wilson menggeret tangan Tisna kasar menuju luar rumah. "Kamu jangan kurang ajar sama saya! Kamu akan saya laporkan secepatnya pada polisi!" Ancam Wilson pada Tisna
Tisna tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkah Wilson yang bodoh "kamu kira aku taku?! Aku enggak takut mas! Laporin aja lapor!"
"Lagian aku juga segera lapor kamu ke polisi atas tindakan kamu yang sudah merencanakan pembunuhan istri kamu sendiri dulu!."
"Gimana? Adil kan?! Aku masuk penjara, kamu juga. Kita hidup sengsara bersama sama" ancam balik Tisna yang membuat Wilson memukul pukul kepalanya stres.
Dalam hatinya terus berkata 'kenapa aku begitu bodoh?!'
"Lo itu kakak gu-"
Zahir langsung memeluk keberadaan Zahra yang sudah tak kuasa menahan air matanya.
"Kita belum tahu"
Zahra membalas pelukan Zahir rapat rapat seakan ikatan saudara itu benar benar ada
Rasa senang, sedih, kecewa campur aduk melanda Zahra dan Zahir. Tak pernah terbayang jika mereka berdua adalah saudara kandung yang terpisah
Terlebih lagi, Zahra dan Zahir mereka berdua pernah berjanji jika mereka tidak akan ada ikatan yang namanya pacar dalam persahabatan nya. Karena mereka tahu, itu hanya akan merusak sebuah pertemanan
Dan mereka juga pernah berjanji jika suatu saat tuhan berkehendak, mereka akan menjadi pasangan yang abadi untuk selamanya
Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Tuhan tidak merestuinya. Mereka bertemu bukan berakhir pelaminan. Tapi mereka berakhir dengan sebuah persaudaraan
"Tapi gue sayang sama Lo, Zahir"
Ucap Zahra memeluk erat Zahir yang ikut tersendu melihat kenyataan"Gue juga sayang banget sama Lo"
"Tapi mungkin ini udah takdir. Kita tetep berakhir bahagia kok. Yah walau sedikit kecewa" ucap Zahir mencoba menenangkan dirinya sendiri dan juga Zahra
"Janji ya gak akan pernah ada yang namanya pacar diantara kita!"
"Gue gak mau kita pacaran, terus putus jadi hilang konek. Mending sahabatan"
"Iya gue juga tau kok. Gue juga satu server sama Lo. Gue gak akan pernah mau pacaran sama Lo"
"Tapi kalo langsung pelaminan gimana?"
"Aish bisa aja Lo. Ya gue sih mau aja kalo tuhan berkehendak"
"Gue yakin Tuhan berkehendak kok"
"Yah semoga aja"
Kilas balik yang sangat menyedihkan. Semua harus berakhir dengan senduan bahagia dan kecewa
Wilson dan Tisna kini tengah berada di perdebatan yang dahsyat. Sedangkan Zahra dan Zahir sedang menenangkan satu sama lain
"G-gue harus apa anj*r!" El meremas remas kepalanya binggung
"Udah ya mas, kita bikin perjanjian aja!"
"Kalo kamu lapor aku, aku akan lapor kamu"
"Tapi kalo kamu jaga rahasia aku, aku juga akan jaga rahasia kamu. Gimana?" Ajak kerjasama Tisna pada Wilson
"Cukup ya yah, mah! Aku akan laporin kalian semua! Aku gak terima sama ayah yang udah bunuh bunda dengan sengaja!"
Zahir memandang Wilson dan Tisna tajam. Diikuti dengan Zahra yang tak terima jika dirinya di buang. Walau nyata nya semua belum ada bukti bukti yang jelas mengenai persaudaraan Zahra dan Zahir
"Ekhm! udah selesai nih main drama nya? Zahra pulang!"
TBC...
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Teen FictionZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...