🍁 Happy reading 🍁
Tidak!!!!!!!
Sangat bersyukur hati ini. Karena semua itu hanyalah mimpi. Jangan sampai itu terjadi!
"Zahra Lo kenapa sih?!" Pekik Zahir mengejar Zahra yang semakin menjauh
"Gue gak akan mau ngomong sama Lo sebelum Lo jelasin semua apa yang dimaksud sama bokap Lo kemaren!!"
Zahir menggelengkan kepalanya. Mau menjelaskan apa?!! Dia saja tidak tau apa yang sebenarnya terjadi!!
"Dengerin gue! Gue aja juga gak tau apa maksud bokap gue. Mau jelasin apa gue ke lu Zahra!"
Zahir menahan Zahra yang berniat menjauhinya
Zahra menghembuskan nafasnya kasar. Melepaskan genggaman Zahir dan membalikkan tubuhnya malas
"Ya terserah Lo! Yang penting, gue mau kejelasan! Gue mau kepastian!!" Zahra melepaskan genggaman Zahir dan pergi meninggalkannya dari kelas
"Mama Tisna pasti tau semua jawabannya!" Gumamnya
•••
Di rumah, dengan suasana yang sunyi, Zahir memasukinya dengan hentakan penuh dendam
"Mama Tisna! Mama dimana!!" Teriakan Zahir pada setiap sudut ruangan
"Hei kamu! Ngapain teriak teriak kek gitu!" Tisna mendekat menarik Hoodie Zahir kasar
Dengan cepat Zahir melepaskannya dengan penuh hentakan!
"Kenapa?!" Tanya Tisna
"Mama pasti tau, apa maksud ayah ngomong kalo Zahra itu anaknya ayah juga?!!. Maksudnya apa?!!" Bentak Zahir
Tisna tertawa bahak. Akhirnya Zahir penasaran juga
"Kepo banget sih jadi anak!" Tisna meletakkan kedua tangannya di depan dada
"Cepet kasih tau Zahir ma! Atau Zahir juga akan bongkar rahasia mama!" Ancamnya yang membuat Tisna melotot seketika
"Kamu jangan macem macem ya!"
Tisna mengulurkan telunjuk tangannya di depan muka Zahir
"Zahir gak akan macem macem kalo mama cerita ke Zahir!"
Kringg...
Suara deringan itu menyelamatkan Tisna. Ayah menelpon Tisna untuk mengajaknya pergi ke mall untuk belanja bulanan bulan ini
"Bye bye. Gak akan ada cerita diantara kita, anak pungut!" Tisna berbahak meninggalkan Zahir
Dengan mengepalkan tangan erat, Zahir memukulkannya pada dinding rumah. Hancur! Semua rencananya hancur!!
Tapi tidak menyerah disitu saja, dia akan pastikan bahwa Tisna akan malu di depan ayah dan anaknya!
•••
Siang menjelang sore, dan sore menjelang malam. Menunggu diruang tamu dengan menonton tv bersama dua adiknya sibuk belajar
"Kakak enggak belajar?" Intan bertanya mendekati Zahir yang sibuk menonton acara tv

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Novela JuvenilZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...