04

116 17 5
                                    

🍁Happy reading🍁

Rintik-rintik hujan telah berjatuhan
Membasahi pohon serta dedaunan
Beginilah perjalanan hidupku sekarang
Yang sangat malang dan amat menegangkan

~Al Zahir Wilson~

Setelah selesai menganti baju,
semua pergi menuju ruang makan termasuk Zahir dan ayah

"Zahir, ayah mau pergi keluar kota besok"

"Kamu jaga adik adik kamu. Jangan sampai mereka kenapa kenapa" jelas ucapan ayah di meja makan

"Ayah mau ngapain keluar kota?" Tanya penasaran Zahir

"pastinya urusan kerja. Emang mau ngapain lagi!" Jawab tegasnya pada Zahir

Ah sudahlah. Tak ingin banyak bicara dan debat, Zahir hanya menganggukkan ucapan ayahnya lalu diam dan melanjutkan makannya

Setelah selesai makan, Zahir pergi menuju kamarnya dan mengambil jaket hitam miliknya yang selalu ia kenakan. lalu bergegas dan berniat pergi bersama teman temannya ke sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari rumahnya

"Den Zahir mau kemana?" Tanya bi arsih tiba tiba di hadapan Zahir

"Mau keluar sama temen bi" jawabnya

"Memangnya ada apa bi?" Lanjut Zahir

Karena bi arsih gugup saat hendak bicara pada Zahir, akhirnya Zahir memutuskan untuk mengajak bicara bi arsih nanti saja

Itu akan membuang buang waktu.

Zahir buru buru pergi ke cafe karena sembari tadi dia sudah di tunggu oleh teman temannya

Sesampainya si cafe, teman teman Zahir sangat asik berpesta. Seperti merokok dan minum minuman keras. Mungkin bisa diartikan mabuk

Namun, itu hanya teman temannya yang melakukan. Tidak dengan Zahir!. Zahir sangat dilarang keras oleh orang tuanya sejak dulu untuk tidak merokok apalagi meminum minuman keras


Setelah acara pesta pesta ria dengan teman teman. Zahir kembali pulang dan kembali ke topik pembicaraannya dengan bi arsih

"Bi....bibi..." Panggil teriak Zahir

Sepi dan sunyi.
Itulah kondisi rumah Zahir sekarang. Zahir mencari orang orang rumah mulai dari halaman depan hingga ke taman belakang rumahnya

"Pada kemana semua sih?" Binggung Zahir

Zahir hanya berpositif thinking bahwa keluarganya sedang pergi berjalan jalan di luar termasuk bi arsih juga

30 menit kemudian...

"Assalamualaikum" ucap intan, damar dan bi arsih masuk rumah

Zahir yang mendengar salam tersebut langsung menghampirinya dan alangkah terkejutnya Zahir saat melihat kedua adiknya bermuka merah dengan air mata yang deras

"Ka..kalian kenapa?" Tanya Zahir sembari memeluk kedua adiknya yang tengah menangis

"Ada apa ini bi?", Tanya Zahir ganti pada bi arsih

"Bapak tadi kan bilang kalau bapak mau pergi ke luar kota. Tapi ternyata bapak perginya hari ini bukan besok den" jawab bi arsih jelas pada Zahir

"Oh kirain ada apa" jawab enteng Zahir

Mendengar jawaban Zahir, intan yang tadinya sedang memeluk Zahir segera melepas pelukannya

"Kakak kok cuma oh doang sih. Kakak kenapa biasa aja ayah pergi?! Kakak udah nggak sayang sama ayah?" Ucap intan sembari mendorong Zahir dari dekapan eratnya tadi

Oh ayolah Zahir sama sekali tidak berniat seperti itu. Dia tidak ingin membuat adiknya semakin menangis. Dia hanya menerima keadaan. Ayahnya saja tidak pernah memperdulikannya. Jadi, untuk apaa memperdulikanya juga?

"Bukan seperti itu maksud kakak, intan" ujarnya sambil menenangkan intan yang masih menangis

"sudah, sekarang lebih baik non intan sama den damar istirahat masuk kamar gih" titah bi arsih pada damar dan intan

Setelah damar dan intan masuk ke kamar mereka masing masing, Zahir mengajak bi arsih duduk di ruang tamu untuk memulai pembicaraan mereka tadi yang sempat terputus


"Bibi tadi mau ngomong apa sama Zahir. Maafin Zahir tadi pembicaraan bibi kepotong. Tadi Zahir lagi buru buru" ujarnya

Pelan dan perlahan bi arsih memulai ceritanya dan penjelasanya kepada Zahir

"Jadi gini den"

"Bibi sebenarnya mau ngomong ke aden tadi sebelum bapak pergi. Tapi, adenya pergi. jadi, nanti kalo Aden marah, jangan salahin bibi ya den" jelasnya yang masih membuat Zahir binggung

"Maksudnya apa sih bi? Zahir belum paham deh"

Sekarang bI arsih benar benar menjelaskan maksudnya pada Zahir yaitu mengenai ayah Zahir

Iya, ayah Zahir yang bernama Wilson. Seorang pengusaha kaya raya dan sangat terkenal dengan kesabaran serta kelembutannya

Hmmm.. iya, itu hanyalah di depan kamera

Sebenarnya ayah Zahir pergi ke luar kota bukanlah untuk urusan pekerjaan, namun dia akan menjemput calon istri barunya yang akan segera ia nikahi dalam waktu dekat nanti

Semua berita itu bi arsih dapatkan dari hasil penyelundupannya diam diam di depan kamar ayah Zahir

Bukannya tidak sopan, bi arsih hanya memastikan apa yang sedang ayahnya itu bicarakan. Karena bi arsih sudah sering melihat ayah Zahir telvon dan bahkan mendengar ayah Zahir sedang bermesra mersa dalam telvonya

Zahir yang mendengar penjelasan sangat terkejut bahkan ia masih belum percaya apa yang habis Bi arsih jelaskan padanya

"Bibi jangan bercanda dong. Zahir ngga suka bercanda kayak gini" Ucap Isak Zahir yang masih menganggap semua yang dikatakan bi arsih itu hanyalah bercanda

"Maafin bibi den, tapi bibi beneran ngga bohong. Bibi bener bener jujur den. Itu yang bibi denger dari telvonya bapak selama ini" jelas bi arsih agar Zahir pecaya dan menggangap jika bi arsih memang sedang tidak bercanda dan tidak bermain main

Damar, anak laki laki itu ternyata sembari tadi mendengar percakapan antara Zahir dan bi arsih dari belakang pintu milik kamarnya

"Ini ngga mungkin!. Tega sekali ayah mau mengantikan posisi ibunda. Walaupun bunda udah meninggal, tapi dulu ayah pernah janji kalau ayah ngga akan pernah mengganti posisi bunda dengan wanita lain" Isak damar dalam balik biliknya

Karena damar masih tidak percaya, akhirnya damar membuka pintu kamarnya yang jaraknaya memang dekat dengan ruang tamu di mana Zahir dan bi arsih berbicara

Damar melangkahkan kakinya ke arah ruang tamu dan menuju Zahir serta bi arsih

"Bibi jangan bercanda! Pasti bibi bohong kan?! Ayah engga mungkin tega gantiin posisi bunda!" Ucap keras Damar di hadapan Zahir dan bi arsih

"Den damar?" Tentu saja bi arsih dan Zahir terkejut dengan kedatangan damar di hadapan mereka. Ternyata sembari tadi, damar mendengar percakapan Zahir dan bi arsih tentang ayahnya yang akan segera menikah dengan wanita lain

TBC...
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat 😉
Thank you ❤️

Zahir The Series [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang