🍁 Happy reading 🍁
Motornya sekarang tepat berhenti di depan rumah. Semua acara telah selesai. Tak di sangka, ternyata acara secepat itu selesai
Langkahnya ingin membuka pintu rumah. Terlihat bahwa di balik pintu itu sudah ada EL yang mengepalkan kedua tangannya di depan dada
"Ngapain Lo pulang?!"
Zahir mempertajam sorot matanya, entah kenapa setiap kali melihat muka EL, emosinya pasti keluar
"Terserah gue lah! Ini juga rumah gue!" Jawab ketus Zahir
Zahir menyenggol pundak EL kasar dan berjalan lanjut menuju kamar tidurnya di atas
"Ini juga rumah gue sekarang!!"
Langkahnya terhenti. Zahir membalikkan tubuhnya malas
"Anjay.. mentang mentang nyokap Lo udah nikah sama bokap gue, lu jadi sok berkuasa di rumah ini?!!" Zahir menepuk nepuk tangannya pelan
"inget!! Lu cuma anak sambung! Dan Lo cuma saudara tiri gue!" Bisiknya menunjuk muka EL
"Zahir berhenti!!"
Lagi lagi ayah mengetahui perkelahian mereka berdua. Entah sampai kapan ayah akan membela anak tiri itu
Plakk
"Kamu bener bener kurang ajar ya!" Ayah menampar muka Zahir keras
"EL itu benar! Dan kamu, ngapain pulang?!. Tadi kenapa gak mau ke acara pernikahan ayah?! Tapi sekarang, kamu pulang?!! Kenapa?!!"
Ayah berbicara keras di depan Zahir yang masih memegang pipi merahnya
"Oke fine! Gue keluar! Gue gak bakal ganggu kalian lagi! Bye!!" Zahir keluar dengan langkah penuh dendam
"Gak sopan banget jadi anak!"
EL. Ternyata anak itu masih saja mencari gara gara
"Tuan Wilson dan juga tuan EL, saya pamit" ucap sinis tertawa kecil Zahir
"Kurang ajar!!"
•••
Entah kemana tujuannya malam ini. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 23:40 yang artinya, ini sudah larut malam
Karena lelah, Zahir memutuskan untuk memesan hotel yang jaraknya jauh dari rumah
"Huh cape banget rasanya ngadepin dunia" Zahir merebahkan tubuhnya di atas kasur
"Keknya kalo nyusul bunda, hidup gue bakal lebih tenang deh" pikirnya lalu menutup matanya
"Dia saudara kamu Zahir.."
"Dia saudara kamu..."
"Jaga dia baik baik..."
"Jangan sampai dia kenapa kenapa..."
"Arghhhh.. berisik!!" Zahir membangunkan tubuhnya kasar
Suara itu membuat telinganya hampir copot. Berisik sekali rasanya
"Saudara siapa sih saudara! EL?!! Intan, Damar?!! Siapa sih ?!! Apaan sih gak jelas banget mimpi gue!" Zahir megacak acak rambutnya
*Ting
Suara notif itu mengalihkan topiknya. Zahir membuka handphonenya. Dan benar, itu pesan dari Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Teen FictionZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...