Typo?! Tandai aja
Btw lagi rajin rajinnya nih 😏
Kalo lagi molor molornya lama loh
Makanya baca selagi saya mood 😓Komen yang banyak! Biar author lebih semangat!! Thank you ❤️
🍁 Happy reading 🍁
Suasana sudah menjelang sore, waktu jam syuting Zahir telah usai. Dan kini waktunya ia untuk pulang
"Yah gue baru dateng lu pulang" keluh Rasya yang baru saja datang
"Iya kan gue jadwalnya pagi siang. Lu sih kenapa pake sore segala jadwalnya"
Mereka berdua saling bercanda sebentar sebelum akhirnya harus berpisah
Tepat pukul 06:30, Zahir dan keluarga bersiap di tempat meja makan untuk memakan apa yang telah di hidangkan oleh ibunda tercinta
"Ayo dimakan, bunda masakin makanan kesukaan kalian..." Ucap lembut bunda
"Yey nasi goreng...." Damar menyeru
"Nasi goreng plus telur mantep nih" Zahir berbalik
"makasih bunda sayang.." seru ayah menggoda bunda
Sebuah nasi goreng spesial dengan bau yang sangat lezat, benar benar sangat menggoda selera.
Semua menyantap makanan dengan lahap dengan di dampingi pembicaraan pembicaraan yang mereka lakukan pada hari ini
Begitu sejuknya malam ini, sampai tak terasa jam sudah malam dan mereka semua sudah berada pada ranjang masing masing dan tertidur pulas
Berbeda dengan ibunda, dia benar benar pahlawan tanpa tanda jasa. Di saat semua telah membaringkan tubuhnya untuk Istirahat, bunda lebih memilih untuk membereskan piring piring dan sisa sisa makanan malam ini
Semua telah selesai, semua piring sudah bersih, meja makan juga sudah bersih dan saatnya bunda ikut membaringkan tubuhnya
"Zahra putriku, aku harap dirimu baik baik saja di sana"
Setetes air mata jatuh dari seorang ibu. Foto itu terus tertempel pada tangannya sebelum ia tertidur
"Zahra pasti bahagia disana"
Ternyata, ayah melihat bunda yang sedang bersendu malam ini
"Zahra pasti sudah menjadi gadis yang cantik sekarang" sendu bunda mengelus elus foto yang selalu ia simpan sebagai sebuah kenangan
•••
"Nah gitu dong nurut sama mama!"
Zahir dalam posisi tertekan. Kali ini ia menuruti apa kata mama. Dia benar benar ingin tau apa yang di bicarakan oleh tante Haura yang tidak lain adalah mama Zahra
"Oke, dengerin kata mama ya, kamu jangan pernah coba coba pergi ke luar kota ke Surabaya sekali pun! Jangan pernah!. Atau mamah akan mencari sebuah keributan di rumah ini. Dan kamu tidak akan tau apa rahasia terbesar dari ayah kamu dengan Haura!"
Degh.
Rahasia besar?!.
Zahir hanya terdiam. Dia tak ingin banyak bicara, tapi dia juga menuruti apa yang mama perintahkan. Dia tidak pulang ke rumah lamanya, Surabaya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Novela JuvenilZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...