🍁Happy reading🍁
Tidak ada kata menyerah untuk terus berjuang
Yang namanya cobaan pasti akan ada jalan
~Al Zahir Wilson ~Akhirnya tahun tahun lalu itu telah selesai. Dan kini saatnya memulai hidup yang baru dengan teman baru dan sikap yang seharusnya juga baru
Setelah sepeninggalan ibunda, Zahir dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke luar kota yang besar. Ayah Zahir memutuskan pindah karena sudah muak melihat Zahir yang setiap hari selalu pulang malam malam karena selalu mengunjungi makam bundanya dan tak ingat waktu
"Zahir sekolah dimana yah?"
Zahir bertanya pada ayah yang terus sibuk dengan pekerjaannya"Di SMA Lima Bangsa" jawab ayah sambil mengerjakan pekerjaannya
Zahir merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Zahir memiliki 2 adik yang diantaranya adalah Damar Wilson dan intan Wilson. Damar yang berusia 11 tahun mungkin sudah dibilang cukup untuk mengerti. Sedangkan intan, dia masih berusia 8 tahun yang masih butuh banyak perhatian dan kasih sayang
Setelah kepeninggalan ibunda, Zahir sebagai kakak laki-laki tertua, dia di tuntut untuk bisa menjadi anak yang lebih dewasa dan mengerti semua hal
🦋🦋🦋
Hari ini adalah hari pertama dimana Zahir masuk sekolah di tahun ajaran baru. Sekarang ini Zahir sudah memasuki kelas 1 SMA. Sudah bisa terbilang dewasa untuk anak yang sudah memasuki jenjang SMA
Zahir berangkat ke sekolah menggunakan sepeda motor miliknya. Sendirian, itulah yang selalu dia dapatkan saat hendak bersekolah. Karena bagaimanapun, ayah Zahir tak akan pernah mau mengantar Zahir ke sekolah. Berbeda dengan ibunda Zahir yang setiap hari selalu mengantar dan menjemput sekolah Zahir
Sesampainya di sekolah, sudah terdapat banyak murid murid baru yang siap mengikuti pengarahan awal ajaran baru
Zahir di tempatkan di kelas X IPA 1 yang tempatnya berada di pojok berdekatan dengan kebun belakang sekolah
"Baik, pertama tama perkenalkan nama saya Bu Ambar wali kelas kalian"
Bu Amabar namanya, guru yang terlihat dari raut wajahnya adalah guru yang galak dan tak mudah untuk diajak bercanda
"Sekarang ibu minta, kalian untuk memperkenalkan nama kalian masing masing di depan" Bu Ambar meminta murid murid untuk maju satu persatu memperkenalkan diri mereka masing masing
Sudah beberapa murid maju dan kini giliran zahir untuk memperkenalkan dirinya
"Perkenalkan nama saya Zahir. Saya dulu berasal dari SMP tunas bangsa. Rumah saya ada di jalan dokter Kusumo nomer 15" jelas Zahir memperkenalkan dirinya di hadapan murid murid lainnya
Sejak awal Zahir masuk di kelas, hampir seluruh siswi di kelas menatap wajah tampan Zahir itu.
Namun, ada satu siswi yang tak menoleh pada Zahir sama sekali. Beda dengan murid yang lain.
Zahir yang melihat perempuan tersebut, sejak awal sudah seperti terpesona dengan kecantikan dan perlakuannya yang beda dengan murid murid perempuan lainnya
"Zahir, kamu duduk di dekat sana ya," perintah Bu Ambar
Tepat Sekali. Tempat duduk yang di pilihkan oleh Bu Ambar adalah tempat bangku di samping milik perempuan yang Zahir perhatikan sembari tadi
"Hai" sapa Zahir pada perempuan itu
"Owh hai juga" jawab lembutnya
"Boleh kenalan?" Tanya Zahir sambil mengulurkan tangannya
"Iya boleh,, namaku zahra"
Zahra namanya, gadis manis dan cantik yang ramah dengan semua orang. Dari raut wajah dan perlakuannya, zahra terlihat anak yang tidak neko neko dan mengerti etika
"Aku Zahir, salam kenal ya," ucap Zahir ganti pada Zahra
Zahra hanya mengangguk lalu tersenyum pada Zahir
Kring kring...
Tak terasa, waktu untuk perkenalan dan pengarahan murid baru telah usai. Saatnya para murid murid untuk pulang dan melanjutkan pengarahan ke dua esok hari
"Zahra, kamu pulang naik apa?" Tanya Zahir di samping zahra yang sedang duduk di halte sekolah
"Aku nunggu bis sekolah. Soalnya papa sama mama aku lagi sibuk kerja" jawabnya
"Bareng aku aja. Gimana?" Tawar Zahir pada zahra
Zahra yang sadar bahwa orang orang di sekelilingnya sedang melihatnya, segera menjauh dari Zahir
"Zahra tunggu!" Zahir yang melihat Zahra menjauhinya, segera mengejarnya
"Maaf Zahir, bukan aku nolak tawaran kamu. Tapi, bis nya udah sampe. Aku pulang dulu ya. Bye" ucap terakhir Zahra sebelum Zahra naik pada bis sekolah yang siap mengantarnya pulang
"Tuggu zah.."
Zahir terlambat. Zahra telah pergi pulang bersama bis sekolah
"Kamu kenapa Zahir?" Sapa indah pada Zahir
Belum juga menjawab pertanyaan indah, Zahir sudah segera menyalakan montornya dan pergi meninggalkan indah begitu saja tanpa sapa sedikit pun
"Dasar cowok gak peka!" Kesal indah anak satu kelas dengan zahir yang bisa dibilang caper
"Astaga gue belum jemput adik adik"
Di tengah perjalanan Zahir teringat bahwa dia belum menjemput adik adiknya. Zahir segera menancapkan gas dengan kecepatan yang tinggi untuk segera sampai di sekolah adik adiknya. Jika tidak, dia akan terlambat dan diomeli oleh ayahnya
TBC
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Novela JuvenilZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...