🍁 Happy reading 🍁
24 April 2022
Embun pagi turun menutup jalannya arah untuk kesekian kalinya. Banyak orang berlomba lomba untuk menarik selimut mereka dan menutup mata karena cuaca yang sangat dingin
Lain halnya dengan Al Zahir Wilson.
Pria penggemar movie itu sedang menikmati udara dingin dengan ditemani secangkir teh dan sebuah movie di handphone nyaDingin.
Pria itu menggambil Hoodie hitam kesayangannya dan memakainnya untuk sedikit mengurangi rasa dinginnya udara.
3 Mei 2005 (Zahir's brithday)
*Ting
Suara notif itu mengalihkannya dari pandangan movie yang ada di handphone nya
"Brithday myboy"
Kalimat yang singkat namun menusuk di hati. Zahir tersenyum sumringah kecil dan terlihat sangat senang saat membaca pesan itu
Hampir sekitar satu bulan Zahir duduk di rumahnya setelah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh ayahnya sendiri kala itu
Semua kasus memang begitu mudah selesai tapi tidak dengan luka. Zahir harus merelakan pelajaran selama hampir satu bulan ini. Karena memang itu semua perintah dokter agar Zahir beristirahat lebih cukup dirumah
Yeah. Tapi itu lebih dari cukup bahkan kebanyakan untuknya
"Thank you. Ketemuan yuk"
Dengan entengnya dia membalas pesan itu. Padahal hari ini akan ada acara besar di keluarga nya.
"Zahir, ini gue EL. Keluar dong!. Masa Lo gak Dateng di acara?!"
Suara itu datang dari arah luar kamarnya dan menganggu ketenangannya
"Berisik!"
Satu kata sudah terlontar dari mulutnya. Dia memilih untuk bersiap siap diri di kamarnya untuk jalan berdua bersama sahabatnya
•••
Langkahnya terlihat sangat cepat saat dia mencoba kabur dari acara besar keluarnya.
Namun itu semua sia sia. Ayah. Dia tau bahwa Zahir mencoba untuk kabur
"Jangan kemana-mana!!" Bisik irihnya
Ayah memegang erat tangan Zahir bertujuan agar anak itu tidak lagi bisa kabur dan mempermalukan keluarga
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Teen FictionZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...