🍁 Happy reading 🍁
Matanya perlahan mulai membuka berusaha menetralkan pandangannya.
Obat.
Ruangan ini terlalu berbau obat. Dan itu adalah hal sangat tidak disukai olehnya.
"Pasien sudah sadar dok" ujar seorang perawat
Perlahan dia mulai membuka lebar matanya dengan kepala yang berat dan sekujur tubuhnya yang tiba tiba dingin
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya salah seorang dokter padanya
Tanpa sedikit bicara maupun memberikan isyarat. Dia hanya diam merasakan tubuhnya yang sakit semua
"Suster, apakah keluarganya sudah di hubungi?"
"Sudah dok"
Pria paruh baya itu meninggalkannya sendiri di ruang berbau obat dan penuh dengan alat alat medis
Berapa menit telah berlalu
Segerombolan orang telah sampai dan memasuki ruangan miliknya. Degan perasaan campur aduk yang khawatir dengan keadaannya
"Zahir lu gak papa?!"
EL. Dialah yang pertama kali menanyakan hal itu tepat di samping ranjang tempat rebahannya. Eh tidak! tidak! Itu adalah tempat tidurnya
"Sakit bego! pake nanya lagi"
Zahir masih memegang pegang kepalanya yang terplester oleh perban berwarna putih kemerahan yang disebabkan oleh darah yang keluar dari kepalnya
EL. Dia masih panik dan khawatir dengan kondisi Zahir. Bagaimana tidak, dokter mengatakan bahwa Zahir mengalami luka pada bagian kepalanya akibat benturan yang disebabkan oleh tabrak lari
"Kamu itu gimana sih?!. Bawa motor gak hati hati! Gini kan jadinya!. Ngabisin uang ayah!"
Lah lagian dia juga tidak meminta ayah untuk membayar biaya pengobatannya. Dia bisa membayarnya sendiri
"Zahir bisa bayar sendiri"
Lagian, lupakah dia bahwa anaknya itu mantan aktor sukses. Uangnya dari dulu selalu dia simpan untuk hal yang berguna tidak seperti ayahnya
Ayah meninggalkan ruangan milik Zahir tanpa berpamitan sedikitpun dan tanpa EL juga.
"Ngapaim masih disini?!" Ketus Zahir
EL menggeleng kepala. Dia segera keluar dari ruangan itu.
Dia duduk. Masih di depan ruangan itu. Sejenak berfikir. Siapa orang yang membuat Zahir seperti ini?.
Disisi lain cemas bagaimana jika yang Wilson tabrak siang tadi adalah benar benar Zahir
"Gue harus selidiki"
•••
"Polisi masih menyelidiki kasus ini"
EL. Dia mengacak acak rambutnya binggung. Bahkan polisi belum selesai menuntaskan kasusnya. Bagaimana dia bisa mengetahui semuanya
Kepanikan semakin melanda di otaknya. Rasanya hampir pecah ini kepala
"Gimana kalo yang ternyata yang nabrak Zahir beneran om Wilson" paniknya memondar mandirkan tubuhnya
Brakkk!
Tubuh EL. Dia ditabrak oleh seorang gadis berambut hitam kecoklatan dan berpita satu diatasnya yang sedang berlari kencang menuju tak terbatas
"M-maaf" ucapnya
EL. Dia segera membantu membereskan bawaannya.
"EL?!"
Iya, dia ternyata adalah Zahra. Sahabat dekat Zahir
"Lo ngapian disini?! Mana AL?!" Tanya nya sambil mendorong dorong tubuh EL
Dengan cepat segera EL mengarahkan arah menuju ruangan rawat Zahir pada Zahra
•••
"OMGGG AL... lu kenapa?!!"
Gadis itu masuk tanpa sedikitpun salam dan yeah itu sangat tidak sopan dan teriakannya itu hampir merusak telinga
"Diem dodol!"
Zahir menutup telinganya erat karena teriakan Zahra yang kencang tadi membuatnya tambah pusing
"E-eh iya so-so-sorry"
Zahra mengela nafas, dia mulai menurunkan kepanikannya. Sedikit demi sedikit dia mulai berbicara tenang dan lembut pada Zahir
"Siapa yang nabrak?"
Zahir menggeleng geleng kan kepalanya. Tentu saja dia tidak tau. Dia dalam posisi ditabrak yang langsung tak sadarkan diri dan mengeluarkan banyak darah di kepalanya
"Tapi kepala lu udah gak sakit kan?"
Begonya!. Jelas jelas dia terbentur hingga mengeluarkan darah dan itu akan membutuhkan waktu lama untuk menetralisir rasa sakitnya
"Aduh Zahra banyak nanya deh lu. Udah jelas jelas kepala gue kebentur ya pasti sakit lah. Pake masih nanya lagi!"
Zahir masih memegang pegang kepalanya yang tambah pusing karena pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan Zahra
Zahra. Dia hanya cengengesan tak jelas karena jawaban Zahir. Dia tau, dia terlalu khawatir dengan keadaan sahabat nya itu
"Eh btw tadi gue ketemu EL, dia ngapain diruangan dokter ya?"
Bisik Zahra pada Zahir. Sebenarnya bukan bisik bisik mereka kan hanya berdua di ruangan itu dan tidak ada siapa siapa lagi kecuali mereka
Ayah dan kedua adiknya juga sudah pulang. Dan EL, dia masih setia menunggu diruang dokter tadi untuk mendapatkan informasi informasi terkait kecelakaan Zahir
"Ya mana gua tau"
•••
Sudah hampir 10 menit, EL masih setia menunggu kabar dari kepolisian tentang kecelakaan itu
EL. Dia mencoba berfikir dua kali lipat untuk bagaimana cara dia segera mendapatkan semua informasi itu
"Gilaa gua lupa! Kenapa gue gak tanya dimana tempat kecelakaannya"
Dasar bego! Kenapa tidak dari tadi. Dia sembari tadi hanya membuang-buang waktu untuk berfikir keras yang hasilnya adalah hal yang sepele
"Dokter! Dimana tempat kecelakaan saudara saya?!"
Dih. Saudara?! Tidak tidak! Itu bukan saudaranya tapi hanya calon! Dan belum tentu bisa terjadi
"Kecelakaan berada di jalan raya darma 5. Dan konon menurut saksi tabrak lari di sebabkan oleh mobil berwarna hitam pekat"
Penjelasan dokter seketika menusuk hati dan jantung EL. Untung tidak sampai bocor.
"Anj-"
"Astaga gila!"
TBC...
Jangan lupa vote dan komen biar author lebih semangat 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahir The Series [END]
Teen FictionZahir the series - Menghela nafas dan melihat sekitar Hujan turun begitu deras membasahi tubuhnya Dia Zahir, anak yang hanya ingin mendapatkan keadilan bukan keterpurukan Jaga omongan kamu! Saya menyuruhnya pulang sendiri itu biar dia mandiri. Dan s...