94 | Dash

897 318 283
                                    

hai hai!

question of the day~

perubahan karakter siapa dari pertama kali dikenalin ke sekarang yang paling kalian sukai~?





//

Dash; 94

The Dead Inside Us

- Safe City -

//







Membaca surat di tangannya membuat kedua mata Jennie bergetar bukan main. Bahkan jemarinya pun terasa lemas, ketika ia membaca kalimat-demi-kalimat dari surat keputusan yang diberikan saat itu. Di mana artinya, Jennie akan benar-benar berguna untuk nantinya.

Jennie diterima, bergerak di Bagian Barat, tepatnya Bagian Hak Asasi Manusia. 

Benar, walau sedikitnya ada bantuan dari Ayahnya untuk mendaftar di posisi ini, tapi Jennie mendapatkannya. Jennie benar-benar mendapatkannya.

Memang, ia berada di bagian di jajaran terbawah.

Walau begitu, dengan ini, ia resmi naik ke kasta dua.

Rasa gembiranya benar-benar bukan main. Seolah, inilah yang ia butuhkan selama ini. Sesuatu yang dapat membuktikannya bahwa ia sanggup. Dan dengan ini pula, Jennie bertekad untuk menebus segala kesalahannya.

-://:-

"Lucas."

Melihat bagaimana Lucas datang ke ruanganya, membuat Vivian langsung membereskan berkas yang tengah ia periksa. Melihat bagaimana adiknya berjalan masuk, setelah menutup pintu dan menghampirinya tanpa ekspresi. Wajahnya terlihat sangat lelah, bahkan ia terlihat lemas. 

Namun Vivian belum sempat bertanya ketika Lucas duduk di kursi hadapannya, dan membuka kalimat terlebih dahulu.

"Pencarian untuk orang di luar hanya berlangsung selama dua minggu, kalau begitu?"

Pertanyaan itu dijawab anggukan oleh Vivian.

"Kalau begitu..." Lucas terdiam sesaat, lalu melanjutkannya. "Lucas ingin jujur sesuatu."

"Tentu." Vivian membenarkan posisi duduknya. Lebih mencondong, menatap khawatir ke arah adiknya. "Tentu. Katakan kepada Kak Vivian."

Lucas mengulum bibir bawahnya sesaat, lalu menjawab pelan. "Sebenarnya... di luar itu, aku bersama dengan Jiho. Sebelum aku ditemukan, aku berpisah dengannya. Sekarang, aku ingin kakak bantu aku untuk menemukannya."

"Jiho masih hidup?"

Lucas mengangguk. "Apakah dia punya tempat di sini? Tentu punya, bukan?"

"Jiho..." Vivian memalingkan wajah sesaat, raut wajahnya berubah. "Kedua orangtuanya telah meninggal..."

"Tapi dari daftar yang Kak Vivian perlihatkan padaku waktu itu, ia masih memiliki tempat?"

"Ya..." Vivian berbisik, nyaris tak terdengar.

Dan Lucas menuntut jawaban. "Lalu? Tentu dia bisa masuk, bukan?"

"Ya, tapi... sudah tidak ada lagi yang bisa memverifikasi dirinya."

✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang