✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

83 | February 8th

aku updatenya sekarang aja deh sekalian linknya

masih bisa gak sih? baru pertama kali pake google meet ㅠㅠ

ini linknya untuk jam 8 malam nanti~ nanti ajarin aku sksksksk

meet.google.com/pnj-nmdk-otf

anyway pls vomment hiks kok sepi?

//

February 8th; 83

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

Tanggal Delapan Februari.

Lucas duduk di depan sebuah meja, dalam satu ruangan pribadi baru miliknya. Mendapatkan posisi yang cukup bagus untuknya, yang bahkan dapat memberikannya kasta dua walau tanpa bantuan kedudukan orangtuanya. Menggantikan posisi seseorang di bawah Ibunya, yang dikatakan bahwa kinerjanya menurun, lantaran kekasihnya mati karena sakit jantung.

Ah, itu mengingatkan Lucas pada Jaehyun.

Bagaimanapun juga, berada di tempat ini, mengetahui dari Vivian bahwa orangtua Yooa, Jaehyun dan Binnie beberapa masih lengkap. Hanya saja orangtua Jiho keduanya sudah mati. Walau begitu dikatakan bahwa orangtua Jiho sempat berada di tempat ini, sebelum pada akhirnya mati karena alasan yang berbeda, yang tak bisa disebutkan.

Lucas berpikir bagaimana cara mengatakan pada mereka bahwa anak-anaknya telah mati. Tetapi Lucas masih menahannya, karena sekarang ia tengah memikirkan sesuatu. Bahkan juga mencoba membuat ssesuatu.

Berdasar dengan telepon satelit yang diberikan oleh Hanbin.

Ada delapan hari tersisa untuk Lucas melaukan bagiannya di tempat ini. Juga, dirinya harus menemui kakak dari Hyunjin-ie dan... Taehyung lagi.

Lucas terdiam, melirik gelang hitam tebal yang melingkar di pergelangan tangannya, memerhatikannya dalam beberapa saat. Benda ciptaan Ibunya ini... membutuhkan bantuan dari Lucas untuk mengatasi masalahnya. Tapi... bagaimana cara Lucas berpikir untuk pekerjaannya sementara ia pun memiliki banyak hal yang harus dilakukannya?

-://:-

"Setelah mendapatkan jabatanmu kembali karena menemukan putera dari Benjamin Wong, kau akan keluar lagi?"

Pertanyaan dari Horan, membuat Krystal tersenyum dan mengangguk mantap. Menatap bagaimana sosok yang duduk dihadapannya tersebut menatapnya dengan banyak pertimbangan setelah tak mendapatkan apa yang diinginkannya terlebih dahulu. Walau begitu, itu bukan hal yang bisa Horan salahkan mengingat di luar sana terlalu luas untuk mencari.

"Dengan jabatan ini, saya bisa keluar kapan saja."

"Dan mengapa tak kau lakukan?"

Krystal menatap Horan sambil tersenyum lembut, lalu menyatukan kedua tangannya di atas meja yang menjadi penghalang diantara mereka pada jam makan malam tersebut. "Itu karena apa yang telah kujanjikan padamu belum terlaksana."