✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

98 | The Plot (Pt. 2)

question of the day~

satu minor karakter (yang gak utama) yang kalian harap umutnya panjang siapa? semoga aku berubah pikiran~

ah ya mau titip pesen, buat yang meniru tdiu, nanti kena karma lubang pantatnya ada enam kaya meja biliard :(

cari ide sendiri ya :( kabut hitam diganti kabut putih atau merah pun gak akan merubah kenyataan kalau kamu nyontek hng... :(

//

The Plot (Pt.2); 98

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

Sebelumnya mereka tidak berpikir seperti ini.

Tapi nyatanya, semua menjadi sangat menakutkan ketika mereka telah berhadapan.

Ya, kenyataan bahwa Hanbin, Bobby dan Lisa mengantar mereka sampai melewati Kabut Hitam pembatas benar adanya. Setelahnya? Mereka melanjutkan sendiri dengan menggunakan sepatu roda, untuk mempercepat perjalanan. Sembari berpegangan tangan, memastikan keduanya tak terpisah sama sekali.

Sempat, Hanbin memberikan pesan, mengatakan bahwa keduanya perempuan yang sangat kuat.

Soojin, telah melewati banyak selama berada di Silver Lake. Bahkan kegugurannya terlalu menyakitkan untuk diingat. Runtuhnya ia pada saat itu benar adanya, di mana Soojin terlalu merasa bahwa ia akan menjadi beban untuk kelompok.

Dan untuk Heejin, Hanbin sendiri sangat mengerti seberat apa yang dihadapi gadis itu. Selama penyerbuan kastil, bahkan tentang masa lalunya sendiri. Heejin melewati masalahnya yang begitu banyak, menumpuk, bahkan tentang Arin yang menjadi lawannya. Pun juga mengingat bahwa gadis itu hanya memiliki satu pengelihatan normal sekarang.

Hanbin menitipkan pesan selain menguatkannya.

Bahwa pemuda itu, mempercayakan keduanya untuk ikut bergerak dari dalam.

Bahwa ia juga meminta maaf karena meminta mereka berdua untuk masuk lewat jalur yang berbahaya. Tapi Hanbin meminta Heejin dan Soojin pun percaya pada Lucas, yang akan mengurus kedatangan mereka dengan selamat.

Anggaplah, ini penyerbuan kastil, Hanbin bilang. Harus ada yang bergerak dari dalam dan juga dari luar. Hanya saja, kali ini, skalanya lebih besar. Lawan mereka lebih banyak. Dan semuanya akan menjadi lebih mengerikan daripada sebelumnya.

Kini, Heejin dan Soojin berdiri menghadap bagimana bagian gerbang yang lebih kecil dari yang mereka lihat dari kejauhan berada. Berdiri, ketika beberapa orang berseragam mulai menagih tiket yang dimaksudkan.

Segera,mereka berikan bungkusan dari kain hitam yang berisi banyaknya butiran capel.

Seorang berseragam yang menerimanya menatap dari atas sampai bawah, dengan batnuan senter di kepalanya. Sedikitnya, tampak seringainya, sembari dirinya memberikan bungkusan itu pada pihaknya di bagian belakang.

Heejin dan Soojin segera diminta untuk melepaskan ransel mereka lalu mengangkat tangan di atas kepala dalam kegelapan menuju malam tersebut.

Ketika beberapa orang berseragam lainnya mendekat, untuk mengecek ransel juga tubuh mereka, Soojin melirik Heejin untuk menguatkannya. Karena dia bisa melihat bagaimana tubuh Heejin mulai gemetaran ketika tangan dari para penjaga itu mulai menyentuhnya. Mengecek, begitu prosedurnya. Tapi tetap saja sentuhan itu terlihat terlalu intens sampai Heejin berulang kali mencoba menurunkan tangannya, namun senjata ditodongkan pada kepalanya.