✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)

100 | Playground | End

halo semuanya~

kita sudah berada di penghujung season 5 bagian 2~

yay~

untuk itu, aku sangat mohon vote dan komentarnya ya~ tolong jangan sepi, bikin tdiu itu susah sekali, tapi setiap habis liat komenan kalian, aku tuh suka langsung ngetik, walau lagi di luar atau sibuk

jadi tolong?

biar kita lebih cepat bertemu lagi~

anyway~ saran lagunya tolong didengar ya?

now playing on repeat:

ATEEZ - WONDERLAND

BEWHY - GOTTASADAE

PURPLE RAIN - THE KING MUST DIE

//

Playground; 100

The Dead Inside Us

- Safe City -

//

"Tidak!"

Lucas sudah memperkirakan akan sulit, tapi ia tak tahu akan sesulit ini.

Setelah pertemuan Heejin dan Soojin dengan Jennie dan Taehyung, kedua gadis itu meminta untuk dibawa pergi. Lucas tak memiliki pilihan, selain meninggalkan tempat tinggal baru Jennie, dengan meminta Rose untuk tetap tinggal bersama gadis yang mulai menangis karena perasaan bersalahnya itu. Dan Lucas pamit, meninggalkan taehyung juga, untuk membawa Heejin dan Soojin ke tempat tinggalnya.

Sekarang, Lucas mencoba memberikan pengertian.

Heejin dan Soojin tak sekeras kepala itu untuk tak mengeti, tetapi tetap saja ada batasan yang ingin mereka tegakkan.

"Aku serius." Heejin menjawab cepat. Satu matanya yang terlihat memerah, bahkan urat di sekitar pelipisnya menonjol, ketika ia mendekat pada Lucas yang berdiri bersandar pada samping sofanya. "KIta semua akan bekerja. Bekerja sama. Tapi aku tak sudi melihatnya di depan wajahku."

"Aku tahu dan..."

"Soojin keguguran dan semua orang yakin, ada sangkut pautnya dengan Jennie!" kata Heejin keras, lalu mendekat ke arah Soojin yang terduduk di sofa lainnya sambil menduduk. "Soojin? Katakan sesuatu. Sudah tidak ada alasan lagi untuk menyembunyikan apa yang mereka perbuat sejak meninggalkan kita untuk mati di Silver Lake!"

Soojin hanya menunduk, meremas jemarinya sendiri.

Bekas samar dari cetakan jemari masih terlihat di lehernya.

Lucas melihatnya menjadi sangat khawatir.

Diantara keduanya, Heejin yang paling meledak.

"Kau tahu... kau bahkan membiarkan mereka untuk membantu?"

"Mereka sangat membantu." Lucas mencoba meluruskan.

Tapi Heejin justru meledeknya dengan tawa. "Ya? Coba kita tunggu sampai mereka berdua menghianati kita lagi. Lalu apa? Kemana kita bisa pergi?"