82 | Detached

1K 339 288
                                    

okay jadi hari ini tanggal 4 sept, kita bakal diskusi santai buat TDIU yaaaa

di google meet, jam 8 malam wib

nanti linknya aku kasih saat aku update jam 6an sore okaaay?

yuk join~








//

Detached; 82

The Dead Inside Us

- Safe City -

//








Vivian melirik kalendar yang baru saja ia coret tersebut.

Sekarang tanggal 7 Februari.

Lucas, adiknya, baru saja datang ke ruangannya dalam balutan pakaian rapi. Duduk di hadapannya sambil bersandar dan menunduk, memainkan jemarinya sendiri. Dan itu membuat Vivian sedih karena sejak adiknya menginjak kota ini, ia jarang sekali tersenyum.

Ingin sekali Vivian mengajaknya berkeliling kota, tapi pekerjaan menahannya. Terlebih karena Vivian tahu akan kehilangannya.

"Jadi saat hasilnya keluar nanti dan Lucas diterima, Lucas akan pindah untuk tinggal bersama Ibu?"

Dengan gerakan pelan, Lucas mengangguk.

Vivian sampai harus menahan napasnya sejenak, lalu tersenyum tipis. "Tapi malam ini masih tidur di apartemen Kak Vivian, 'kan?"

"Tenang, Kak, aku akan sering berkunjung."

"Aku tahu." ucap Vivian, dengan senyuman yang perlahan luntur seiringan ia membereskan berkas di atas mejanya. "Tapi Lucas jangan berpikir aneh-aneh tentang Ayah dan Ibu. Mereka tinggal terpisah karena posisi tempat mereka bekerja pun terpisah."

"Ayah dan Kak Vivian di Selatan." Lucas membalasnya. "Aku dan Ibu di Utara. Sama seperti keadaan di rumah dahulu semenjak aku hampir menginjak SMP."

Kalimat itu sontak buat Vivian menatapnya iba. "Lucas..."

"Maksudku, aku tak tahu apa salahku sama sekali. Tapi Ayah memang lebih menyayangimu sementara kasih sayang Ibu pada kita berdua setara."

"Bukan begitu." Vivian berdiri segera, menatap adik lelaki yang memiliki jarak lima tahun lebih muda darinya tersebut. Berjalan memutari meja untuk mendekat sambil melanjutkan kalimatnya dengan lembut. "Mungkin itu karena Ayah dan Kak Vivian memiliki banyak hal serupa, sama seperti Lucas dengan Ibu."

Lucas hanya berdandar tanpa menjawab.

Dan Vivian memutar posisi kursi Lucas perlahan, lalu meraih kedua tangannya, menggenggamnya lembut. "Apa itu yang membuat Lucas terus berpikir sampai selama di sini hanya makan sekali sehari? Hm?"

"Aku makan sekali sehari karena orang-orang di luar sana kesulitan untuk makan."

"Lucas..."

"Bahkan jika bisa, aku lebih memilih memakan makanan kaleng kembali." Lucas menghindari tatapan dengan masih menunduk, mengabaikan bagaimana cara Vivian terus menggenggam jemarinya lembut. "Atau mungkin tidur di luar jika memungkinkan."

Vivian menahan napasnya kembali, melihat bagaimana adiknya terlihat terus bersedih di tempat ini. Dan itu membuatnya berpikir akan kisah yang diberikannya, bahwa ia ditinggal mati teman-temannya saat diserang oleh kelompok lain.

✔️ THE DEAD INSIDE US 5 - BAGIAN 2 (BLACKPINKXBTSXGIDLEXIKONXLOONAXATEEZ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang