Semester 1 Felix lalui dengan kesibukan mengikuti kegiatan HIMA, sebenarnya dia agak malas jika keseringan rapat atau sejenisnya, tapi apalah daya, derita maba yang tidak enak untuk menolak apalagi belum berani menyepelekan kegiatan ini-itu yang diadakan oleh organisasi.
Berbicara tentang keanggotaan HIMA, Felix menjadi anggota departemen minat dan bakat atau yang biasa mereka singkat menjadi DEPMIKAT itu bersama dengan Philip dan 4 orang teman sekelasnya yang lain. Sementara Sonya menjadi bagian departemen didikan dan latihan.
Bukan tanpa alasan Felix menjadi bagian dari DEPMIKAT, sebab Felix piawai dalam memainkan gitar dan keyboard. Laki-laki itu juga terbiasa mengikuti futsal di SMA, bisa main tenis lapangan sebab waktu SMP sering ikut Ayahnya yang memang menjadi penyewa tetap sebuah lapangan tenis, dan pastinya bisa berenang karena rumahnya ada kolam berenang serta jangan lupakan billiard yang sering ia mainkan dengan sahabatnya.
Bahkan waktu sesi wawancara oleh kakak tingkat untuk menentukan bidang keanggotaan HIMA ini, kakak tingkat tersebut berkali-kali mengucapkan kata mantap ketika membaca formulir yang Felix isi.
Bisa dibilang ia paket lengkap sebab anggota yang lain biasanya hanya menguasai satu bidang saja atau bahkan ada yang belum pernah sama sekali bermain billiard dan tenis lapangan. Seperti Philip yang memiliki suara merdu, namun tidak bisa bermain alat musik.
Bagusnya, Felix tidak salah masuk departemen karena memang sesuai dengan hobi dan kemampuannya, sebab ada beberapa temannya yang merasa tidak cocok. Harapannya sih dia bisa mengembangkan kemampuannya, setidaknya ikut lomba dan menang walaupun cuman sekali biar ayang bangga, hehe.
Memasuki semester 2 ini, Felix lebih disibukkan dengan kegiatan pembelajaran sebab ia terpilih menjadi ketua tingkat.
"Ra, siang ini kayanya aku gak pulang, abis kelas jam 1 aku lanjut kerja kelompok terus nanti jam setengah 4 mau rapat juga." Jelas Felix setelah menghabiskan sarapannya.
"Semangat ya, kamu pasti bisa." Kata Lira dengan nada imut. "Semangat ya papa." Lanjut Lira kini mengangkat kedua tangan Wisam ke udara.
Oh iya, di semester ini Felix juga tidak perlu bangun pagi sebab jadwal kuliahnya mulai dari jam 10 hingga jam 1 siang. Setidaknya Felix bisa membantu Lira menjemur baju dan memandikan Wisam.
***
"Jadi dalam porsi tertentu akuntansi itu tidak hanya harus dipelajari oleh calon akuntan, tapi juga oleh non-akuntan termasuk para ekonom. Di matkul pengantar akuntansi II ini selain yang sudah ibu jelaskan dari awal tadi, ibu juga punya beberapa refrensi buku yang jadi sumber belajar kita, nanti daftar bukunya ibu kirim ke ketua tingkat."
"Baik bu." Respons beberapa mahasiswa.
"Okey, sorry ya waktunya mepet, kalau ada yang ditanyakan nanti tanyakan dipertemuan selanjutnya ya." Ujar Bu Karina dengan terburu-buru merapikan buku-bukunya. "See you next time, kating jangan lupa nanti sore ingatkan ibu untuk kirim daftar bukunya ya."
"Baik bu. Terima kasih bu." ucap Felix.
Bisa terdengar helaan napas teman-temannya. "Kira-kira di semester 3 ada akuntansi 3 juga gak ya? Bisa-bisa botak pala berbie." Keluh Philip.
Sementara Felix bersama Jordi memilih segera keluar dari kelas dan menunggu teman sekelompoknya yang lain di gazebo.
"Anjir lah ngenes banget, abis matkul akuntansi lanjut kerkelnya." Jordi memelas frustasi.
"Makanya pokoknya kali ini, ni tugas harus selesai, gue gak mau besok-besok mikirin tugas ini lagi." Tegas Felix mengelurkan buku Accounting Principal karya Kieso dkk. "Nih gue punya contoh laporan tahunannya pepsy cola." Lanjutnya membuka bagian lampiran buku tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baladah Pasutri Muda (SEQUEL TUP)
Teen FictionSequel dari Teen Unplanned Pregnancy (TUP) Lira dengan segala kecemasan, pikiran buruk dan kepolosannya mengiyakan ajakan-ajakan nyeleneh Felix serta Felix dengan segala keteledorannya, ide-ide uniknya dan kejahilannya melebur menjadi satu. *** Pola...