Bugh
Bugh
Bugh
Zakia sedari tadi tak henti-hentinya meninju samsak di depannya, tengah malam tamu bulanannya datang membuat mood zakia turun drastis.
Merasa puas, zakia memilih duduk di bangku santai yang berada di balkon kamarnya nya.
Yaps kini dia berada di balkon kamar memandang kota yang disinari lampu-lampu yang berwarna-warni.
Lampu saja warna-warni kenapa tidak dengan hidupnya? Zakia berkekeh pelan mengambil vape nya di atas meja.
Menghisap sambil memejamkan matanya menikmati rasa coklat yang berasal dari benda itu, lalu memainkan asap nya di udara dengan membentuk seperti O.
Selang beberapa menit zakia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi, dia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah berkeringat.
Tak memakan waktu lama hanya menghabiskan lima menit zakia sudah keluar.
dia berjalan menuju kasur king size miliknya, tak merasa kantuk zakia memilih beranjak keluar kamar menuju dapur, tenggorokannya sudah terasa kering sedari tadi.
Sesampainya zakia membuka kulkas yang sudah terisi penuh karena ulahnya, siapa lagi kalau bukan dia? pembantu? gak ada yang betah karena papanya setiap pulang mabuk selalu marah-marah gak jelas kepada art.
Zakia mengambil minuman bersoda lalu duduk di meja pantry meminumnya dengan tatapan kosong banyak pikiran yang memenuhi kepala cantiknya.
Brak
Pyaaaarrr
Zakia terperanjat menoleh ke sumber suara, dengan langkah malas zakia berjalan memasuki ruang tamu.
Pemandangan yang zakia benci namun sayang ini bahkan terjadi setiap harinya, papanya bercumbu dengan seorang jalang. sebuah guci pecah akibat ke agresif an mereka.
Zakia bersandar di dinding tangannya bersedekap seolah-olah menonton kegiatan mereka, zakia tersenyum miring sambil memutar-mutar minuman kalengnya yang masih setengah.
"Ck ck ck! dah lah mood gue hancur makin tambah hancur anjir" gumamnya.
Zakia mengambil ancang-ancang mengangkat kaleng minumannya saat melihat wanita itu duduk di pangkuan maher. Maher adicandra papa zakia.
Hinga..
Bugh
"Awsshh" wanita itu membekap hidungnya saat sebuah kaleng minuman mendarat tepat di mukanya, darah segar keluar dari hidungnya.
zakia menatap wanita itu tajam berjalan pelan ke arah mereka.
"Lo apa-apa sih!" bentak wanita itu.
Maher yang setengah sadar berdiri sempoyongan "ngapain lo hah?!" Ujarnya sambil menunjuk muka zakia.
"Lo yang ngapain!" Zakia menyeret tangan maher membawanya di kamar lalu mengunci pintu kamar papanya.
"BUKA PINTUNYA!" teriak maher dari dalam.
"Diem! sadarin diri dulu sana" jawab zakia.
Zakia kembali keruang tamu menghampiri wanita yang papanya bawa. wanita itu sibuk mengusap darah di hidung nya dan pipinya terlihat bengkak.
Tanpa belas kasihan zakia menarik rambut perempuan itu menyeretnya keluar dari rumah.
"Lepasin anjing!"
"Gue anjing lo apa? Nenek nya anjing?"
"Aaww rambut gue! Sakitt!"
Braak
KAMU SEDANG MEMBACA
zakia
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Cerita pertama, maaf kalau ada salah dalam penulisan. Mohon maaf jika ada kesamaan di nama atau di salah satu adegan. ~~~~~~~~~~~~ Tentang gadis yang berusaha keras menerima takdir hidupnya. Zakia resyakila adicandra anak d...